TRANSLATE THIS BLOG

Translate this page from Indonesian to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Widget edited by Anang

Sunday, October 23, 2011

Contoh Surat Ijin Penelitian


SURAT IJIN PENELITIAN

                    Yang bertanda tangan dibawah ini:
                    Nama :
                    NIP   :

                    Pada hari ini, Rabu tanggal 09 Februari 2011 telah memberi ijin kepada kelompok I kelas XI IPA 3 tahun ajaran 2010/2011 untuk mengadakan penelitian di kelas X A, dalam rangka pengumpulan data penulisan KTI dengan tema “PEMANFAATAN WAKTU LUANG REMAJA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI”
                    Demikian surat ijin ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.



                                                                    Sragen, 09 Februari 2011      
                                                                        Guru yang Mengajar



 

                                                                        NIP

Contoh Resensi Cerpen


Resensi Cerpen Manusia Sapu Karya Maulida Laila AR

Identitas Cerpen :
Judul                             : Manusia Sapu
Pengarang                     : Maulida Laila AR
Penerbit                         : Solopos
Tahun Terbit                 : 19 September 2010

Sudah sepekan Ratmi mengamati seorang penjual sapu yang berada di perempatan depan rumahnya. Karena penasaran, dia bertanya kepada ibunya. Menurut ibunya, dia dipanggil Pak Sapu dan tinggal dibantaran Kali Samin. Namun karena Ratmi masih penasaran, dia beralasan untuk dapat membeli sapu pada Pak Sapu tersebut. Selama Ratmi membeli sapu, dia bertanya berbagai hal mengenai Pak Sapu itu. Ternyata dia bernama Pak Suyudi yang sudah berumur 87 tahun. Mendengar hal itu, Ratmi merasa kalau anak dari Pak Suyudi itu tidak punya belas kasihan pada orang tua. Namun setelah dia bertanya kembali, dia kemudian mengetahui kalau istri dari Pak Suyudi adalah seorang penyapu, sedangkan kedua anaknya menjadi penjual sapu dan pembuat sapu. Dua hari setelah kejadian itu, Ratmi tidak lagi melihat Pak Suyudi. Dia kemudian bertanya kepada ibunya, kemudian dia mengetahui kalau rumah Pak Suyudi yang ada di bantaran Kali Samin tersapu oleh arus sungai yang sedang banjir. Pak Suyudi sekeluarga pun belum diketemukan keberadaannya sampai sekarang. Mendengar hal itu, hati Ratmi pun menjadi sedih.
Dengan membaca sekilas dari sinopsis diatas jelas diketahui bahwa cerpen yang bertemakan sosial ini memiliki alur maju yang sangat runtut. Apalagi setting yang beragam namun mudah dimengerti seperti bantaran Kali Samin, rumah Ratmi, dan siang hari di perempatan depan rumah menjadi nilai positif dalam hal komunikatifnya. Cerpen ini mengandung amanat tentang kepedulian sosial terhadap orang yang kurang mampu. Sudut pandang yamg merupakan orang pertama tokoh utama ini semakin menyatu dengan gaya bahasa yang tidak terlalu berbelit-belit dan komunikatif ini.
Akan tetapi, cerpen yang diperankan oleh Pak Suyudi, Ratmi dan ibunya ini terasa kurang aktif karena terlalu banyaknya penggambaran setting serta pemikiran tokoh yang terlalu panjang. Ditambah dengan setting waktu yang kurang membuat cerpen ini kurang dapat dirasakan suasana yang sebenarnya terjadi dalam cerita tersebut. Namun Maulida tidak berkutat pada kesalahan tersebut. Pada akhir cerita, dia memperbaikinya dengan gaya bahasa yang miris yang membuat hati merasakan betapa menyedihkannya hal yang terjadi pada keluarga Pak Samin. Kegelisahan yang dirasakan oleh Ratmi pun dapat ditampilkan kepada pembaca dengan sangat baik.
Maulida Laila mungkin terinspirasi oleh kehidupan zaman sekarang ini yang sangat sulit dan banyak dijumpai orang-orang kurang mampu karena harga kebutuhan hidup yang selalu meningkat tiap tahunnya. Penulis ingin mengangkat kerasnya kehidupan seorang penjual sapu yang harus memeras keringat meskipun dia sudah berbau tanah. Dia yang mengetahui dan memahami kesulitan masyarakat kelas bawah kemudian menuangkan goresan hatinya pada cerpen ini.
Bahasa yang sederhana serta jelas pada cerpen ini menjadi nilai positif tersendiri, namun banjirnya gaya bahasa pada tiap pembuka dan penutup percakapan menjadi hal yang membuat cerpen ini agak terkesan berbelit- belit, namun hal ini bersifat relatif bagi setiap orang. Percakapan yang terasa memakai logat jawa ini menjadi daya tarik khusus, apalagi dengan penambahan kosa kata jawa yang baik dan bisa dimengerti umum. Seandainya gaya bahasanya padat dan indah, pastilah cerpen ini menjadi sempurna. Bahasa yang komunikatif serta sedikitnya nilai kurang membuat cerpen ini cocok bagi para pembaca, terutama bagi yang masih pemula.

Contoh Laporan Study Tour BAB III Penutup


BAB III
PENUTUP

a.      Kesimpulan
Kesimpulan yang telah kita peroleh adalah perjalanan pariwisata di Bali dimanfaatkan sebagai ajang rekreasi maupun sebagai penambah wawasan bagi para siswa. Adapun manfaat yang dapat diperoleh yaitu siswa mengerti budaya dari Bali dan menjadikannya sebagai wawasan yang dapat diambil kebaikannya untuk diterapkan dilingkungan siswa. Laporan yang telah kami buat pastilah memiliki kekurangan. Oleh karenanya kami sangat menerima saran dari pembaca untuk kemajuan kami.
b.      Saran
Jika kita mengunjungi suatu tempat wisata jangan langsung bersenang-senanng saja tapi kita juga harus dapat mengkaitkan apa yang kita lihat di tempat wisata itu dengan ilmu pengetahuan.

Contoh Laporan Study Tour BAB II ISI


BAB II
ISI

Pariwisata dilaksanakan pada hari______ di SMA Negeri Sragen. Para siswa berkumpul terlebih dahulu di sekolah sebelum naik bis pariwisata. Para siswa diberikan pemahaman oleh para guru sebelum berangkat. Kemudian, para siswa dikumpulkan pada kelompok bis yang sama dan kemudian berebut menaiki bis untuk mendapatkan kursi. Hal ini adalah hal yang kurang menyenangkan lantaran menimbulkan berbagai macam perselisihan antar siswa dalam memperoleh tempat duduk. Setelah situasi membaik, bis kemudian berangkat untuk menuju ke Pelabuhan Ketapang. Di perjalanan, para siswa terlihat sangat senang meskipun ada yang pernah ke Bali dua atau tiga kali. Selagi menunggu bis, para siswa melakukan aktivitasnya sendiri sendiri. Ada yang bermain kartu, mendengarkan lagu, atau hanya berbicara dengan  teman sebangku mereka. Ketika menjelang Maghrib, bis berhenti di rumah makan pasuruan untuk makan malam dan shalat. Ada juga siswa yang mandi atau hanya menggosok gigi sebelum melanjutkan ke tujuan selanjutnya. Pada malam hari, kami dikagetkan lantaran bis yang kami tumpangi berhenti dan ada polisi yang memberhentikan bis kami. Ternyata hal itu hanyalah masalah kecil dan kami dapat melanjutkan perjalanan kembali. Sewaktu perjalanan, kami tidak dapat tidur nyenyak lantaran tidak terbiasa tidur dengan keadaan duduk. Pada pukul tiga pagi, kami sampai di pelabuhan Ketapang. Sebelum kami naik kapal, kami menunggu waktu shalat Shubuh dan shalat di masjid yang letaknya di dekat pelabuhan Ketapang. Kami menaiki kapal sekitar pukul setengah lima pagi. Di tengah perjalanan, kami melihat pemandangan matahari terbit yang sangat indah. Kami tiba di pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul enam pagi. Kami kemudian transit ke _____ untuk sarapan dan mandi. Kami kemudian melanjutkan perjalanan ke objek wisata yang pertama yaitu Tanah Lot. Di sana kami disuguhi oleh pemandangan yang sangat menakjubkan. Tanah Lot menyimpan berbagai macam hal yang sangat menarik, diantaranya ular suci di dalam gua dan kuil suci di tengah laut. Setelah berkunjung ke Tanah Lot, kami melanjutkan perjalanan ke pantai Kuta.
Sesampai di Celtral Park, kami kemudian ditawari untuk menonton OVJ terlebih dahulu atau ke pantai Kuta terlebih dahulu. Kami memilih untuk mengunjungi pantai Kuta terlebih dahulu. Di pantai Kuta, cuacanya sangatlah panas sehingga membuat kami agak kecewa dengan suasana yang demikian. Oleh karenanya, kami kemudian kembali ke Central Park untuk menonton OVJ. Setelah kembali, ternyata menonton OVJ pun kurang memuaskan lantaran penonton yang sangatlah banyak. Kami kemudian melanjutkan perjalanan ke salah satu pusat oleh-oleh di Bali, yaitu Krisna. Di sana, kami berbelanja dengan harga yang cukup terjangkau. Setelah cukup berbelanja, kami kemudian menuju ke hotel Puri Indah untuk beristirahat.
Esoknya, kami mengawali perjalanan dengan mengunjungi pasar Sukowati. Karena masih pagi, kami dapat melihat para pedagang yang sedang mempersiapkan sajian mereka sebagai kepercayaan mereka kepada agamanya. Setelah cukup berbelanja, kami kemudian mengunjungi Tanjung Benoa. Sesaat sebelum sampai disana, tiba-tiba hujan mengguyur Bali. Kami pun berpikir apakah akan terganggu atau tidak. Akan tetapi kami tidak mempedulikan hujan tersebut. Kami dengan semangat menuju ke Pulau Penyu dengan guru pendamping. Setelah cukup siang, kami kemudian menuju ke tempat beribadah di sekitar Tanjung Benoa untuk beribadah.
Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan ke Dream Land. Sesuai namanya, pantai Dream land sangatlah indah dengan pasir putih yang menawan. Namun sayang, cuaca disana sedang mendung dan pasang tinggi sehingga kami terbatasi oleh bendera peringatan. Setelah dari Dream Land, kami menuju ke Garuda Wisnu Kencana yang merupakan tempat paling menarik. Disini, kami dapat melihat atraksi barong yang sangat menakjubkan. Pemandangan disana pun sangat indah dengan tebing-tebing yang terpotong rapi. Akan tetapi, patung yang dirancang untuk menjadi patung tertinggi didunia itu sudah mulai berkarat lantaran pengerjaannya yang terlampau lama. Karena lelah yang tidak dapat ditahan, kami kemudian kembali ke hotel.
Pada hari terakhir, kami berangkat ke pusat oleh-oleh yang paling ditunggu-tunggu, yaitu Joger. Barang-barang yang dijual di Joger mempunyai kualitas yang sangat baik. Para siswa menghabiskan sebagian besar uang sakunya di tempat ini. Sebelum berbelanja, kami disuguhi oleh tarian pembukaan Teman Joger. Setelah melihat tarian, kami segera masuk dan membeli barang untuk koleksi sendiri maupun untuk oleh-oleh keluarga. Setelah berbelanja, kami kemudian menuju ke Bedugul untuk menikmati makan siang terakhir kami di Bali yang selanjutnya kami menuju ke pelabuhan Gilimanuk. Setelah menyeberangi selat Bali, kami sampai di pelabuhan Ketapang. Kami kemudian melanjutkan perjalanan untuk kembali ke sekolah. Sesampai di sekolah, kami dijemput oleh orang tua kami.

Contoh Laporan Study Tour BAB I


BAB I
PENDAHULUAN

      Pada saat menjelang ulangan umum kenaikan kelas, siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sragen mengadakan dharma wisata ke berbagai tempat sesuai pilihan. Berdasarkan pengumpulan suara, mayoritas siswa memilih berwisata ke Yogyakarta dan Bali. Adapun yang memilih Bali lantaran sebagai pengalaman bagi yang belum pernah berwisata ke sana. Bali merupakan pulau yang paling terkenal di antara pulau-pulau yang lain lantaran banyaknya macam objek wisata berkualitas yang ada disana. Mengunjungi pulau Dewata merupakan pengalaman yang berharga karena bukan hanya sebagai predikat bahwa kita pernah berwisata ke sana, melainkan juga karena wawasan yang kita dapat belum tentu ada di daerah lain.Dari berbagai macam wawasan yang kita peroleh tersebut, kita dapat menularkannya kepada teman kita yang belum pernah kesana.
Pariwisata ke Bali memiliki tujuan yang penting bagi siswa. Siswa tidak hanya berwisata untuk kesenangan belaka menjelang diadakannya ulangan kenaikan kelas. Para siswa dituntut untuk lebih mengenal kebudayaan daerah lain di Indonesia guna dipahami kemudian di lestarikan. Hal ini berkaitan dengan maraknya pencurian budaya Indonesia oleh Negara lain. Selain itu, siswa diharapkan mengetahui kebiasaan-kebiasaan yang ada di daerah lain sehingga para siswa dapat menggunakannya ketika berada di daerah lain dan tidak mengakibatkan kesalahan-kesalahan yang dapat menimbulkan amarah warga di daerah tersebut.
Pariwisata kali ini juga bermanfaat untuk dapat menambah wawasan dan pengalaman para siswa serta sebagai sarana penyegaran pikiran para siswa sebelum diadakannya ulangan kenaikan kelas. Para siswa juga diharapkan untuk dapat mengambil nilai-nilai positif dari kegiatan pariwisata berikut. Selain itu, para siswa juga harus dapat mempraktekkan nilai-nilai positif tersebut di lingkungan masyarakat.

a        Latar Belakang
Dengan adanya masa jeda sekolah, maka sekolah mengadakan karya wisata ke daerah yogyakarta dan bali. Kegiatan ini dilakukan untuk mengisi masa jeda dengan kegiatan yang bermanfaat. Karya wisata ini jika dilihat dari segi ilmu pendidikan maka kita dapat mengambil ilmu-ilmu tersebut.
b        Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah
1.      Mengetahui objek wisata apa saja yang ada di bali.
2.      Mengulas tentang objek-objek tersebut.
c        Manfaat
1.      Kita dapat mengetahui objek wisata apa saja yang ada di bali.
2.      Kita mendapatkan ulasan tentang objek-objek tersebut.

Sunday, June 19, 2011

Padepokan Travian.... Foorrrr....

Padepokan tempat melatih kesatria dan pada tingkat 10 bisa menguasai oasis disekitar desa dan meningkatkan produksi sumberdaya desa anda.
Biaya untuk menaikkan ke tingkat 2:
Kayu930Liat890Besi930Gandum320Penggunaan gandum1durasi0:38:20

Oasis yang telah dikuasai dari desa Village Hunter

Tipe Loyalitas ditaklukan Koordinat Sumberdaya
1. Oasis berikut dari padepokan 10
2. Oasis berikut dari padepokan 15
3. Oasis berikut dari padepokan 20

Oasis lain dalam jangkauan Village Hunter

Tipe Pemilik Desa Koordinat Sumberdaya
Gunung - - (116|34) Besi +25%
Danau - - (114|33) Gandum +25%
Gunung - - (116|33) Besi +25%
Hutan - - (114|31) Kayu +25%
 

Komunikasi Interseluler Menggunakan Saluran Tabung Nano

Netsains.com - Pernahkah Anda memikirkan apa yang terjadi ketika kulit Anda terluka dan beberapa hari kemudian luka tersebut akan tertutup dan sembuh dengan sendirinya?  Hal tersebut tak lepas dari peran sel-sel yang ada di dalam tubuh untuk kembali membentuk jaringan kulit. Sel merupakan unit fungsional terkecil dalam tubuh seluruh makhluk hidup tak terkecuali manusia yang memiliki peran masing-masing pada jaringan atau organ tubuh tertentu. Namun bagaimana sel-sel yang jumlahnya sangat banyak tersebut dapat berkomunikasi membentuk suatu aksi tertentu? Pertanyaan tersebut yang akan dijawab oleh para ilmuwan.
Sepuluh tahun belakangan ini para peneliti telah mengetahui bahwa mayoritas sel tubuh dapat membentuk saluran tabung nano ultra-tipis yang disebut sebagai tunneling nanotubes (TNTs). Saluran ini memiliki ketebalan setara dengan 1/500 dari tebal rambut manusia dan merupakan salah satu mekanisme komunikasi interseluler yang berbeda dari yang sebelumnya diusulkan. Pada tahun 2010, Dr. Xiang Wang dan Professor Hans-Hermann Gerdes dari University of Bergen's Department of Biomedicine menemukan bahwa sinyal elektrik yang melewati tabung nano ini memiliki kecepatan yang cukup tinggi yaitu sekitar 1-2 m/s. Mekanisme inilah yang menjelaskan terbentuknya jaringan tubuh pada embrio manusia dan bagaimana luka dapat sembuh.
Dr. Wang menggunakan zat warna fluoresen untuk mendeteksi perubahan intensitas yang terjadi selama perubahan potensial listrik pada membran sel. Ketika dua sel terkoneksi oleh tabung nano yang dibentuk oleh salah satu sel, terjadi depolarisasi pada membran sel tetangganya sehingga terjadi perubahan potensial membran. Hal ini membuat indikator fluoresen yang ada pada membran sel mengemisikan cahaya yang kemudian dianalisis dengan spektrometer. Percobaan ini dilakukan berulang kali untuk mendapatkan hasil yang dapat dipercaya secara statistik. Hasil penelitian mereka ini telah dipublikasikan pada Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS).
Tabung nano interseluler ini sama sekali tidak permanen. Waktu hidupnya kebanyakan hanya beberapa menit. Hal ini masih diteliti para ilmuwan karena tidak dapat diprediksikan kapan sel membentuk saluran ini. Pembentukan saluran tabung nano interseluler ini memang wajar ditemukan pada banyak sel, tetapi hal ini memang tidak terjadi di semua sel. Penelitian ini juga dilanjutkan untuk mendeteksi pembentukan tabung nano interseluler pada sel otak untuk mengetahui mekanisme kerja pengiriman sinyal yang terjadi.
Sumber : www.sciencedaily.com
Sumber gambar : http://images.sciencedaily.com/2011/04/110429120213.jpg

Mengenal Apa Itu “Process Mining”

Netsains.Com - Saat ini banyak organisasi menggantungkan proses bisnisnya pada satu atau lebih sistem informasi yang mereka miliki. Sistem informasi yang digunakan contohnya seperti WMS – Workflow Management System, CRM – Customer Relationship Management, ERP – Enterprise Resource Planning dan lain sebagainya.
Setiap sistem informasi tersebut tentunya dirancang berdasarkan model dari suatu proses bisnis. Pada umumnya sebuah sistem informasi mencatat setiap event / kejadian pada sebuah log untuk memonitor proses yang berjalan. Catatan tersebut dapat berupa transaction logs ataupun audit trails.
Seiring dengan berjalannya waktu dan tingkat penggunaan sistem informasi yang semakin tinggi maka bertambah pula kumpulan event log yang tersimpan. Melalui event log inilah kita bisa melakukan analisa dengan menggunakan berbagai algoritma yang telah disediakan aplikasi ProM. Hasilnya dapat berupa suatu bagan model proses bisnis yang kemungkinan berbeda dengan model sebelumnya.
Processs Mining merupakan suatu teknologi yang relatif masih baru dalam kaitannya dengan BPM – Business Process Management. BPM sendiri bertujuan untuk mendapatkan model dengan cara mengamati perilaku proses bisnis di suatu organisasi. Pada process mining, pengamatan dilakukan terhadap proses bisnis yang telah terkomputerisasi. Dengan cara ini diharapkan akan ditemukan struktur proses baru yang sebelumnya tidak disadari sedang terjadi. Berdasarkan siklus yang konsisten serta frekuensi aliran informasi yang terjadi maka dapat diketahui apakah selama ini pross bisnis yang diterapkan oleh sistem informasi telah sesuai dengan pedoman yang dimiliki oleh organisasi ataukah sebaliknya?
Berbagai manfaat bisa didapat dengan adanya Process Mining, seperti untuk mengetahui bagaimanakah proses yang sebenarnya terjadi? Apakah proses yang berjalan sudah sesuai dengan model yang dirancang sebelumnya? Di tahapan manakah terjadi perlambatan proses? Selain itu yang cukup menarik bahwasannya aplikasi ini juga mampu melakukan prediksi atas jumlah keterlambatan yang mungkin timbul serta membuat rancangan model seperti apa yang lebih tepat guna menyelesaikan permasalahan?
Penggunaan event log sebagai sumber data dari tehnik Process Mining dirasa cukup tepat karena umumnya log sebuah sistem informasi berisi data dari berbagai kasus yang dieksekusi organisasi. Data yang dicatat umumnya berupa waktu mulai dan selesainya pekerjaan di suatu bagian, siapa saja pelakunya, dan lain sebagainya. Di bawah ini terlihat contoh tabel log suatu sistem informasi yang menangani proses penagihan denda kepada pelanggan. Terlihat adanya empat contoh kasus (Case ID) yang terjadi dalam satu siklus. Pada kolom Task Name berisi kegiatan yang dilakukan kemudian pada kolom Event Type berisi status dari setiap pekerjaan. Pada kolom berikutnya tercantum ID si pelaku, apakah dilakukan oleh sistem ataukah orang. Kolom Timestamp berisi tanggal serta jam dilakukannya kegiatan. Data pendukung lainnya masih dapat terus ditambahkan sesuai kebutuhan atas analisa yang hendak dilakukan.
Foto: gennet.com

Sunday, June 12, 2011

Membangun Budaya Membaca (Literacy Cultur) di Sekolah



“Menulislah agar dipahami, berbicaralah agar didengar, dan membacalah agar menjadi besar.”
Awal abad XX ditandai oleh perang Rusia melawan Jepang (1904-1905). Rusia kalah pada pertempuran laut di Selat Tsushima 27-28 Mei 1905.Geoffrey Jukes, penulis The Russo-Japanese War 1904-1905, mengatakan, penentu hasil perang itu bukanlah teknologi, tetapi tingkat literasi.Hanya 20 persen personel militer Rusia bisa ”membaca dan menulis”. Akibatnya, banyak yang tidak mampu mengoperasikan secara benar persenjataan modern (saat itu) dan sistem telegraf nirkabel yang diimpor dari Jerman. Serangan Rusia sering salah sasaran karena salah membaca peta dan salah mengoperasikan jaringan komunikasi.
Sebaliknya, hampir semua tentara Jepang tahu ”membaca dan menulis”. Mereka mahir menggunakan persenjataan militer modern dan memanfaatkan infrastruktur intelijen militer secara benar. Jepang bahkan sudah memodifikasi sistem telegraf nirkabel dari Jerman.
Dari dua fakta sejarah ini tentu kita dapat mengambil kesimpulan tentang betapa pentingnya ”membaca dan menulis” atau yang kita kenal sebagai kemampuan literasi. Lalu bagaimana dengan Indonesia
Minat Membaca Di Kalangan Peserta Didik
Berdasarkan riset lima tahunan pada 2006 yang dikeluarkan oleh Progress in International Reading Literacy Study, yang melibatkan siswa sekolah dasar (SD), menempatkan Indonesia pada posisi 36 dari 40 negara yang dijadikan sampel penelitian. Indonesia hanya lebih baik dari Qatar, Kuwait, Maroko, dan Afrika Selatan. Sementara itu, berdasarkan penelitian Human Development Index (HDI) yang dikeluarkan oleh UNDP untuk melek huruf pada 2002 menempatkan Indonesia pada posisi 110 dari 173 negara. Posisi tersebut kemudian turun satu tingkat menjadi 111 di tahun 2009.
Data-data tersebut tampaknya akan terus memburuk mengingat minimnya infrastruktur dan perhatian yang ada saat ini, seperti terbatasnya jumlah bacaan yang tersedia dan jumlah guru. Berdasarkan data CSM, yang lebih menyedihkan lagi perbandingan jumlah buku yang dibaca siswa SMA di 13 negara, termasuk Indonesia. Di Amerika Serikat, jumlah buku yang wajib dibaca sebanyak 32 judul buku, Belanda 30 buku, Prancis 30 buku, Jepang 22 buku, Swiss 15 buku, Kanada 13 buku, Rusia 12 buku, Brunei 7 buku, Singapura 6 buku, Thailand 5 buku, dan Indonesia 0 buku.
Padahal kita tahu bahwa membaca buku itu penting! Ini semua orang tahu, dan pasti setuju. Oleh sebab itu menjadi sangat beralasan, mengenalkan buku dan kegiatan membaca pada anak-anak. Karena dengan kebiasaan dan kecintaan membaca sejak dini, mereka ketika memelajari apapun akan menjadi lebih mudah. Semakin tinggi kemampuan dan kecintaan terhadap kegiatan membaca, akan semakin tinggi pula tingat kesenangan dan kegembiraan anak-anak ketika belajar. Mereka akan lebih mudah memahami setiap pelajaran di sekolah. Yang pada gilirannya akan meningkatkan prestasi akademik.
Literasi biasanya dipahami sebagai kemampuan membaca dan menulis. Pengertian itu berkembang menjadi konsep literasi fungsional, yaitu literasi yang terkait dengan berbagai fungsi dan keterampilan hidup. Kemampuan tentara Jepang memahami handbook peralatan perang, membaca peta, mendalami strategi, dan memodifikasi sistem telegraf nirkabel adalah gambaran literasi fungsional.
Konsep maupun praksis literasi fungsional baru dikembangkan pada dasawarsa 1960-an (Sofia Valdivielso Gomez, 2008). Literasi dipahami sebagai ”seperangkat kemampuan mengolah informasi, jauh di atas kemampuan mengurai dan memahami bahan bacaan sekolah” (A Campbell, I Kirsch, A Kolstad, 1992). Melalui pemahaman ini, literasi tidak hanya membaca dan menulis, tetapi juga mencakup bidang lain, seperti matematika, sains, sosial, lingkungan, keuangan, bahkan moral (moral literacy).
Pelajaran Berharga Dari Fakta Temuan PIRLS
Dari fakta temuan PIRLS kita dapat menyimpulkan beberapa hal yang menyebabkan hal ini dapat terjadi. Realitas pertama dari fakta rendahnya minat baca anak Indonesia adalah kualitas perpustakaan yang masih jauh dari memadai ditiap sekolah. Berdasarkan data terakhir, di Indonesia terdapat 169.031 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Artinya, jika tiap sekolah memiliki satu perpustakaan, seperti yang diamanahkan oleh UU Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, maka ada 169.031 perpustakaan. Jika kondisi demikian dapat terwujud, tentu anak-anak akan memperoleh kemudahan dalam mengakses bahan bacaan. Dan pasti hasil riset PIRLS akan berbicara lain.namun, fakta dilapangan menunjukkan bahwa Sekolah Dasar yang memiliki perpustakaan baru sekitar 1 persen lebih sedikit. Dan hal ini baru sebatas jumlah dan belum menyangkut seberapa banyak koleksi buku yang dipunyai. Apakah keragaman bacaan yang dimiliki sudah cukup memenuhi harapan pemustaka. Bagaimana kondisi fisik perpustakaan (sarana), dan prasarana lainya (buku, rak buku, sistem pengolahannya). Sekaligus apakah petugas yang mengelola perpustakaan adalah pustakawan, atau sekadar guru non job yang dikaryakan. Sehingga perpustakaan yang ada sekadar menjadi tempat buku-buku berhimpun, bertumpuk-tumpuk, kumal, terselimuti debu tebal.
Realita kedua dari fakta rendahnya minat baca anak Indonesia adalah karena tidak ada integrasi yang nyata, jelas, dan tegas antara matapelajaran yang diberikan dengan kewajiban siswa untuk membaca. Siswa tidak diberi keleluasaan dan kebebasan untuk mencari sumber pembelajaran di luar buku teks yang digunakan oleh guru. Satu contoh sederhana, kita tidak memiliki standar minimal tentang bacaan wajib buku yang harus dikhatamkan siswa di tiap jenjang pendidikan, entah itu berdasarkan jumlah (quantity) maupun judul-judul tertentu (quality). Alih-alih secara bertahap dan rutin ada pengecekan tingkat kemajuan bacaan siswa, baik yang menyangkut bacaan yang diwajibkan (required reading), bacaan yang dianjurkan (recommended reading), dan bacaan menyangkut pengetahuan umum (general knowledge).
Realita ketiga, rendahnya minat baca anak Indonesia karena, pengalaman pra-membaca dan membaca (berkenalan dengan buku) yang dialami anak kurang menyenangkan, jika enggan menyebutnya buruk. Buku, sebagai media teks yang lazim digunakan untuk mengukur tingkat minat baca dikenalkan pada anak-anak dengan cara yang tidak menarik. Bahkan menimbulkan pengalaman yang traumatik.
Membangkitkan Minat Baca
Minat baca berarti adanya perhatian atau kesukaan (kecendrungan hati) untuk membaca. Perhatian atau kesukaan untuk membaca merupakan keterampilan dasar untuk belajar dan untuk memperoleh kesenangan. Membaca merupakan alat bagi orang-orang yang melek huruf untuk membaca jendela ilmu pengetahuan dan pengalaman yang luas dan mendalam melalui karya cetak atau karya tulis seperti kata pepatah buku adalah jendela dunia dan perpustakaan adalah pintunya. Tujuan pembinaan minat baca pada anak adalah untuk mengembangkan masyarakat membaca dengan penekanan pada penciptaan lingkungan membaca untuk semua jenis bacaan yang dimulai dalam lingkungan keluarga. Secara lebih khusus, pembinaan minat baca pada anak bertujuan untuk mewujudkan suatu sistem penumbuh-kembangan minat baca dengan menyediakan fasilitas berupa bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Buku, sebagai media teks yang lazim digunakan untuk mengukur tingkat minat baca dikenalkan pada anak-anak dengan cara yang tidak menarik. Bahkan menimbulkan pengalaman yang traumatik. Biasanya mereka dikenalkan pada buku untuk pertama kalinya adalah berupa buku pelajaran yang tebal (menurut ukuran anak), sudah begitu, isinya melulu tulisan, ukuran hurufnya pun kecil-kecil, tidak ada gambarnya lagi. Tentu saja keharusan membaca buku yang demikian, laksana menyuruh anak untuk membenci buku secara berjamaah.Namun giliran anak-anak tengah mendapatkan keasyikan membaca buku, meskipun dalam bentuk komik atau cergam (cerita bergambar), buru-buru—terutama para orangtua—melarang keras, disertai semburan kata ancaman. Difatwakan pada anak-anak bahwa membaca komik dan cergam hanya akan membuat si anak malas belajar dan bodoh. Padahal komik bisa menjadi pintu masuk bagi anak untuk mengembangkan imajinasi, serta ragam bacaannya tingkat yang lebih luas dan tinggi. Karena apa yang dibaca sesungguhnya mengikuti perkembangan wawasan, cara berfikir, dan kebutuhan pembacanya.
Lalu bagaimana cara meningkatkan minat baca peserta didik kita. Ibarat pepatah banyak jalan menuju roma, terdapat banyak cara meningkatkan minat siswa untuk membaca. Semuanya tergantung pada kreatifitas guru dan dukungan komponen-komponen lain disekolah seperti kepala sekolah, karyawan dan sekaligus orang tuas siswa. Berikut beberapa cara untuk meningkatkan minat baca siswa dengan berbagai macam kegiatan yang rekreatif dan mendidik:
  1. Penciptaan  atmosfir kelas yang mendukung dengan menempel pajangan hasil karya siswa dengan rapi serta slogan-slogan ajakan agar siswa gemar membaca.
  2. Penyediaan  buku-buku bacaan  yang memadai, baik dari segi kuantitas judul buku maupun kualitas buku di perpustakaan dan setiap ruang kelas.
  3. Tersedianya tempat koran, sebagai media rekreatif setelah siswa penat dengan pelajaran sehari-hari sehingga media koran/surat kabar dapat dijadikan sebagai alternatif media belajar dan ilmu pengetahuan.
  4. Menggalakkan lomba sekolah bertemakan kegiatan menulis, seperti; mengadakan lomba sinopsis, karya tulis, cerpen dan lain sebagainya.
  5. Membuat jadwal kunjungan ke perpustakaan, misalnya setiap hari rabu kelas 5 dan 6 diwajibkan berkunjung ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Dalam hal ini pustakawan berperan aktif sebagai pustakawan referens. Jika, siswa ada yang bertanya tentang referensi sebuah mata pelajaran.
  6. Mewajibkan semua siswa, guru, dan karyawan sekolah untuk membudayakan membaca, dan membuat slogan-slogan di kelas seperti “Tiada Hari Tanpa Membaca”, “Gunakan waktu luang untuk membaca”, dan “Buku adalah jendela ilmu pengetahuan”. Dengan membuat kegiatan yang bersifat rekreatif dan edukatif diharapkan dapat membangun minat baca di kalangan siswa sekolah.
Sekolah yang dapat menumbuhkembangkan minat baca anak, tentunya adalah sekolah yang di dalamnya tercipta situasi pembelajaran yang menyenangkan, menumbuh-kembangkan rasa ingin tahu, mengaktifkan siswa, memberi kesempatan kepada mereka untuk berpikir kritis dan logis serta untuk mengembangkan kreativitasnya, dan yang memungkinkan mereka belajar secara efektif. Oleh karena itu sekolah perlu mengelola faktor-faktor yang dapat memotivasi minat baca peserta didiknya.
Sebagaimana kita ketahui, perkembangan minat baca anak tidak hanya ditentukan oleh keinginan dan sikapnya terhadap bahan-bahan bacaan. Banyak faktor yang mempengaruhi, baik itu di dalam diri anak maupun di luar diri anak. Faktor yang mempengaruhi yang berada di luar diri anak antara lain kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan minat baca anak-anaknya. Bahkan di sekolah dan perguruan tinggi banyak tenaga kependidikan yang kurang memperhatikan perkembangan minat baca peserta didiknya. Faktor lain yang juga turut mempengaruhi adalah terbatasnya jumlah karya cetak, khususnya buku yang diterbitkan baik jumlah eksemplarnya maupun judulnya sesuai dengan kebutuhan anak.
Kepedulian bersama menjada kata kunci terakhir bagaimana meningkatkan minat baca anak ditengah derasnya arus hiburan seperti saat ini. Sebab tanpa itu semua, minat baca sebagai keterampilan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan mustahil akan muncul jika kita bersama tidak memupuk, membina dan mengembangkannya
Daftar Pustaka:
Agus M. Irkham. 2010. Minat Baca Anak Indonesia. Sumber: http://www.indonesiamembaca.org/ diakses 25 April 2011
Lasa Hs. 2005. Gairah Menulis: Panduan Untuk Pemula. Yogyakarta: Alenia
http://www.mustikoning-jagad.com/en/filosofi/35-filosofi/738-literasi-memenangi-kehidupan
http://indonesiabuku.com/?p=6052
foto: reading-guides.blogspot.com

Mengenal Pola Noda Darah

Di salah satu saluran TV kabel, ada sebuah serial science fiction berjudul Dexter. Serial ini menceritakan kisah yang merupakan salah satu bagian dalam ilmu analisis forensik yang spesifik dalam menganalisis pola yang ditimbulkan dari noda darah.
Tentu saja, dari bermacam – macam pola noda darah yang dianalisis, sangat bermanfaat dalam memecahkan berbagai kejahatan yang muncul baik dari sisi korban, maupun pelaku tindak kejahatan. Yuk, kita pelajari sedikit tentang pola noda darah dalam dunia forensik…

Sifat - Sifat Darah, Darah adalah cairan kompleks dengan total volume kurang  lebih 8% dari berat total tubuh  manusia.  Umumnya  dalam  tubuh seorang pria dewasa terdapat sekitar 5-6 liter darah  dan wanita dewasa sekitar 4-5 liter. Kekentalan darah biasanya sekitar 4.4 – 4.7 relatif terhadap viskositas air = 1. hal ini yan mengakibatkan darah lebih sulit mengalir dibanding air.
Komponen Darah, Darah terdiri atas dua komponen utama yaitu Plasma darah dan komponen padatan. Dalam tubuh manusia darah terdiri atas 55% pasma dan komponen padat sekitar  45%.  Komponen plasma dara terdiri atas : 91% Air, 8% Protein terlarut, 1% Asam organik dan 1 %  garam,  sedang  komponen padat terdiri atas sel darah. Terdapat tiga jenis sel darah yaitu : Sel darah merah (Erythrocytes) Sel darah putih (Leukocytes) dan  trombosite.

DR. YOSEF RADZIKI, Menggolongkan Bentuk/Pola Noda darah kedalam 3 kelompok utama, yaitu:
1. Noda darah yang dihasilkan  dari  Extravasation Drops (Tetesan), Gushes & Spur (Tetesan & semburan arteri; Pool (Genangan)
a. Drops (Tetesan), Noda tetesan  terbentuk sebagai akibat gaya grafitasi. Darah yg keluar  dari luka memiliki massa  tertentu dan akan terjatuh sebagai bulatan berbentuk elips karena gaya grafitasi. Besarnya noda darah  tetesan tergantung pada volume arah yang menetes dan sifat-seifat permuaan dimana darah menetes.
b. Pool (Genangan), Aliran darah dari luka (tampa tekanan) yan tergenang di TKP karena faktor media dan gaya grafitasi.
c. Aliran (flows), Bentuk noda darah yang seringkali ditemukan ditempat kejadian perkara adalah pola aliran.  Pola  noda darah ini sering ditemukan pada tubuh korban, pada objek-objek tertentu di TKP atau  pada permukaan  tertentu  di TKP.  Terbentuknya pola noda darah tersebut diakibatkan oleh pengaruh grafitasi.
d. Drip (percikan cairan), Bentuk Noda darah terbentuk ketika genangan darah terkena tetesan darah.
e. Saturation Stain(Serapan),Adalah noda yang terjadi bila benda tertentu (yg dpt) menyerap menyentuh darah dengan kuantitas yang besar (Genangan atau aliran darah).
f. Serum Separation(Pemisahan serum), Noda darah yang terbentuk dari pemisahan antara cairan darah (Serum) dengan komponen padatan darah (sel/Pellet).
2. Pola/bentuk noda darah yang terlembar dari suatu benda
a. Pattern Transfer (Noda salinan bentuk), Adalah Noda darah yang dihasilkan bila objek yg membawa darah cair  bersentuhan dengan permukaan objek lain.
b. Swips (Noda Gesekan/Polesan), Transfer  darah    pada   permukaan   target (Benda tertentu) diakibatkan   oleh pergesekan antara permukaan target (Diam) dengan benda yang bergerak  membawa darah.
3. Noda yang dihasilkan  dari  perpindahan/gerakan  darah
a. Noda Saputan (Wipes), Noda darah saputan terbentuk ketika suatu objek (diam) yang  membawa  darah tergesek oleh suatu permukaan yang bergerak. Gerakan objek diperkirakan sebagai gerakan Lateral.
b. Cast - off (Lontaran), Noda darah ini terbentuk bila benda membawa darah dikibaskan dan darah yang terlontar dari objek menyentuk suatu permukaan. Umumnya Noda lontaran ditemukan sebagai serentetan noda yang berurut sesuai dengan arah kibasan benda.
c. Spatter (Percikan), Noda darah  percikan terbagi menjadi 2, Forward spatter (percikan kedepan) dan Back spatter (percikan kebelakang). Benturan yang terjadi pada suatu genangan darah akan mengakibatkan pecahnya kumpulan darah menjadi butiran – butiran yang lebih kecil dan terpercik kearah menjauhi pusat gaya.
d. Noda Expiratory (Noda darah pernafasan), Noda darah ini merupakan noda darah yang disemburkan dari mulut, hidung atau sistem pernapasan lainnya. Karena pengaruh tekanan pada saat pernapasan. Hal ini menyebabkan pemecahan kumpulan darah menjadi bagian – bagian yang lebih kecil. Sehingga noda darah pernafasan disamping ditemukan noda besar juga dijumpai bintik – bintik kecil noda darah disekitarnya.

Demikian sekilas tentang macam analisa pola noda darah yang umum digunakan dalam dunia forensik kepolisian.. semoga bermanfaat bagi yang membaca artikel ini...


:)sumber netsains

Anda Ingin Berjudi? Pikirkan Sekali


Siapa sangka jika berjudi sudah menjadi budaya di seluruh belahan dunia. Sebagian besar dari mereka sangat menikmati permainan ini sebagai rekreasi tanpa menimbulkan kerusakan terhadap diri mereka sendiri atau orang lain. Namun, beberapa orang justru tidak bisa mengendalikan dorongan mereka untuk berjudi, bahkan sampai menyiksa kehidupan mereka. Untuk itu, ada beberapa peneliti yang tertarik untuk mengusut permasalahan ini. Para ilmuwan sedang mempelajari mengapa orang memiliki masalah dengan judi, seperti bagaimana hal itu terjadi, apa yang terjadi di otak mereka, siapa yang paling berisiko mengenai hal ini dan jenis pengobatan yang seperti apa yang dapat membantu mereka.
Beberapa peneliti mendefinisikan permasalahan perjudian ini sebagai perjudian yang dapat menyebabkan kerusakan pada diri penjudi maupun orang lain, meski ada keinginan untuk berhenti dari kebiasaan buruk itu. Antara 2 - 4% orang-orang Amerika tengah berjuang terhadap kondisi ini. Masalah perjudian inilah dapat berkembang menjadi diagnosis psikiatri yang disebut dengan penyakit judi.
Penyakit judi dapat mempengaruhi dari 0,4% menjadi 2% pada orang Amerika. Dr Donald Black dari Universitas Iowa mengatakan bahwa masalah penyakit judi berkontribusi terhadap kekacauan, yaitu kesehatan fisik yang memburuk, merokok berlebihan, alkohol berlebihan, tidak berolahraga, jarang menenui dokter untuk check up, serta kesehatan gigi yang makin buruk. Itulah yang menjadi bahan bakar kedepresian mereka, hingga terjadi tidak utuhnya keluarga, bangkrut, tindakan kriminal bahkan bunuh diri.
Bersamaan dengan ini, masalah penyakit judi mempengaruhi hingga 5% pada orang-orang Amerika, walaupun angka itu sebenarnya ada kemungkinan besar akan naik. Hukum di banyak negara sedang menciptakan banyak pilihan untuk melegalkan perjudian, dan sapa nyana perjudian di internet pun sedang marak.
Mungkin Anda tidak menyangka bahwa perjudian ini sering dilakukan atas dasar latar belakang keluarga, bahkan mereka direstui dan didukung oleh orang tuanya. Semakin muda Anda memulai permainan ini maka semakin besar kemungkinan Anda mendapatkan masalah di kemudian hari. Dari 3-8% remaja Amerika memiliki masalah dengan perjudian.
Dr John Welte dari Universitas Buffalo telah menemukan hal itu, melintasi gaya hidup, ternyata masalah perjudian lebih umum dibandingkan dengan ketergantungan alkohol. Kebanyakan dari mereka berjenis kelamin laki-laki, anak muda, dan hidup dalam kemiskinan.  "Alkoholisme justru jauh lebih demokratis. Jadi pikirkan tentang motif untuk berjudi. Orang-orang berharap jika menang dapat mengubah nasib mereka menjadi lebih baik. Itu yang membuat mereka rentan terhadap perkembangan kebiasaan berjudinya." ujar Welte.
Dalam sebuah penelitian yang sebagian besar pemuda negro Amerika di kota terpencil, Dr Silvia Martins dari Universitas John Hopkins telah menemukan bahwa sekitar 15% memiliki beberapa bentuk masalah perjudian.  Paling berisiko adalah remaja dan dewasa muda yang mulai menunjukkan gejala depresi sejak usia 12 tahun. Hal ini diketahui karena Dr Silvia Martins dan tim telah mengikuti perilaku mereka dan mengamati dari tahun ke tahun hingga mereka memasuki usia dewasa. Mereka sangat impulsif, walaupun tidak hiperaktif atau agresif.  Ketika anak-anak ini berkembang menjadi remaja dan dewasa awal, perjudian tampaknya menjadi awal permasalahan akan fungsi dirinya sebagai ayah dan rentan melakukan tindak pidana yang lebih mengarah pada penyiksaan.
Namun peneliti masih bertanya mengapa perjudian sangat menggiurkan bagi orang tertentu, sedangkan yang lain tidak. Permasalahan ini dijawab oleh Dr Alexander Neumeister, menggunakan teknik peralatan canggih ia melihat otak yang bermasalah karena judi dan alkohol. Ia mengukur jumlah reseptor khusus yang terlibat dalam mengatur impuls dan faktor lainnya.
"Ciri utama dari adanya kecanduan adalah rusaknya pengaturan rangsang. Kelainan fungsi dari otak depan mengarah pada berkurangnya toleransi untuk menunggu," ujar Neumeister. Ketidaksabaran yang dihasilkan dapat mengakibatkan orang tersebut bertindak tanpa mempertimbangkan akibatnya. "Pencitraan kami jelas bahwa kecanduan ini mengarah pada pentingnya kerusakan fungsi otak depan."
Area ini menunjukkan dengan tepat bahwa inilah otak yang perlu di"kasihani", Neumeister dan tim menemukan bahwa orang dengan masalah kecanduan alkohol dan judi menunjukkan fungsi yang berbeda dari reseptor khusus dibandingkan dengan orang sehat. Perbedaan tersebut terkait dengan tingkat keparahan kecanduan. Peneliti mencoba mengembangkan obat yang bisa mengobati daerah di otak itu yang terkena dampak.
Dr Nancy Petry di pusat kesehatan Universitas Connecticut bekerja dengan penderita penyakit judi dan orang yang mencari pengobatan akibat gangguan narkoba. Masalah perjudian muncul sekitar 10-20% di diri pelaku. Petry membandingkan penggunaan berbagai jenis terapi bicara, termasuk intervensi singkat dan terapi kognitif-perilaku. Terapi ini mengajarkan bagaimana orang tersebut berpikir secara berbeda tentang masalah dan kemudian bertindak berdasarkan pengetahuan itu.
"Kami menemukan intervensi yang sangat singkat dan terapi kognitif-perilaku yang efektif dalam mengurangi perjudian dan masalah yang berhubungan dengan perjudian. Ada peningkatan yang siginifikan dibandingkan dengan perawatan biasa atau bentuk standar pengobatan seperti Gamblers Anonymous (program 12 langkah)." kata Petry.
Siapa saja dapat memiliki masalah judi dan tak seorangpun harus malu atau takut untuk mencari pengobatan. "Penyakit judi adalah gangguan medis, bukan dosa atau kejahatan. Tidak ada stereotip, prediksi utama dari hasil ini adalah adanya suatu motivasi yang sungguh-sungguh." kata Dr Carlos Blanco dari Universitas Columbia dan Institut Psikiatri New York.
Dengan kata lain, hal terpenting adalah niat yang kuat atau keinginan untuk mengambil tindakan. Blanco menawarkan wawancara motivasi pada diri penjudi, yang membantu mereka untuk mengeksplorasi campuran perasaannya akan usaha untuk berhenti berjudi. Ini mempersiapkan mereka guna bersedia memulai terapi kognitif-perilaku. Menggunakan dua terapi sekaligus menjadi sangat efektif. Jika Anda memiliki masalah tentang perjudian, mintalah bantuan. Penyedia layanan kesehatan Anda dapat membantu untuk menemukan pengobatan yang terbaik bagi Anda.

Diterjemahkan secara bebas dari http://newsinhealth.nih.gov/issue/May2011/Feature1
foto: heruretno.blogspot.com

Fisika Seratus Tahun Kemudian


Satu ritual yang paling saya sukai di dunia ini adalah berkumpul dengan teman-teman, mengobrol dan berdiskusi ngalor-ngidul. Saya yakin, setiap waktu yang berdetak dalam sesi-sesi seperti itu bukanlah wasted time. Saya yakin, setiap kalimat yang terucap dalam sesi-sesi seperti itu tak akan sia-sia. Manfaat sesi-sesi seperti itu akan terasa di timeline kita kelak.
Salah satu sesi paling menginspirasi terjadi pada suatu siang di teras kos saya, setelah kami menyelesaikan beberapa sks mata kuliah. Inilah obrolan kami siang itu (siapa tahu bisa di post di website ilmu pengetahuan berbasis keasyikan ini).
Afif: Bahwa pikiran kita adalah kunci kesuksesan kita. Prasangka adalah bagian dari realita imajiner yang pasti akan menjadi realita faktual. Maka tak seharusnya seseorang berprasangka jelek, karena kejelekan kelak akan terwujud. Berprasangkalah yang baik-baik, niscaya kebaikan pulalah yang akan didapat.
Saya: Betul. Allah tergantung prasangka hamba-Nya.
Ricky: Konsep-konsep seperti itu kadang-kadang selalu membuat kita bangkit, sementara ketika lupa langsung tak berbekas.
Saya: Saya selalu yakin, semua fenomena di alam ini bisa dijelaskan secara fisika, termasuk konsep-konsep seperti itu.
Afif: Fisika? Oh, hampir lupa, kamu adalah salah satu kandidat penerima Nobel Prize masa depan...hehehe.
Ricky: Are you sure, Kawan? (ekspresinya sedikit tak yakin ke arah saya).
Saya: I’m sure absolutely. Fisika adalah ilmu eksakta kualitatif paling dasar, induk Kimia, Biologi, Genetika, dan bahkan Astronomi. Kita bisa mengembangkan Kimia lebih lanjut setelah beberapa unsur dalam Tabel Periodik Unsur ditemukan. Kita bisa mengembangkan Biologi setelah mekanisme-mekanisme kimiawi dalam tubuh organisme terungkap secara fisika. Kita bisa mengembangkan Genetika setelah DNA, RNA, dan beberapa unsur gen diperoleh secara fisika. Dan kita bisa mengembangkan Astronomi dan Astrofisika setelah kecepatan cahaya terdefinisi.
Afif: Kami sedang tidak membahas itu semua, Kawan. Kami sedang membahas masalah pikiran dan realitas.
Saya: Persis. Itu lebih mirip prinsip waktu paralel yang lahir dari Paradoks Kucing Schrodinger. Namun, saya lebih suka membahas Prinsip Keberpasangan, daripada prinsip-prinsip absurd itu...hahaha
Afif: ???
Ricky: ???
*mungkin kalau digambar di atas lembar karikatur, di atas kepala mereka sedang bertebaran tanda tanya yang sangat banyak*
Saya: Menurut saya, sesuai Prinsip Keberpasangan, dunia kita harus terbagi dalam dua bagian: dunia nyata dan dunia gaib. Itu mungkin sudah maklum di semua budaya dan komunitas masyarakat di belahan bumi manapun. Namun sayangnya, secara fisika sama sekali belum maklum.
Ricky: Dan kamu yakin alam gaib bisa dijelaskan?
Afif: Dan ada hubungannya dengan pikiran?
Saya: Yakin (saya jawab pertanyaan Ricky). Ada (saya jawab pertanyaan Afif). Prinsip Keberpasangan mengharuskan adanya alam gaib yang menjadi pasangan alam nyata. Alam nyata ada di antara kecepatan nol sampai kecepatan cahaya, sementara alam gaib ada di antara kecepatan cahaya sampai kecepatan infinit. Unsur-unsur tubuh kita ada di dunia nyata karena tersusun atas materi-materi lembam yang terikat hukum fisika, sementara unsur-unsur pikiran kita ada di dunia gaib karena tersusun atas materi-materi tak lembam yang terikat hukum-hukum metafisika.
Afif: Metafisika? Wow! Itu kesukaan saya.
Saya: Iya, metafisika. Semakin yakin pikiran kita akan menjalani satu timeline dalam waktu-waktu yang paralel, semakin kenyataan imejiner dalam pikiran kita akan mewujud menjadi realitas. Makanya kalau kita berprasangka sesuatu adalah jelek, maka biasanya akan menjadi jelek beneran. Sementara kalau kita berprasangka sesuatu itu baik, maka akan jadi baik. Kalau pikiran kita yakin sendok yang kita pegang akan bengkok, ya jadi bengkok beneran (saya sambil memegang sendok kuat-kuat dengan tangan kanan, memandangnya erat-erat, kemudian tawa pecah berderai-derai).
Ricky: Kalau begitu kamu juga yakin mitologi-mitologi hantu itu fakta?
Saya: Yakin Rick, yakin sesuai Prinsip Keberpasangan. Sayang sekali, hukum-hukum metafisika belum terformulasi dengan meyakinkan, matematika metafisika juga belum ada, makanya alam gaib belum bisa dimanfaatkan. Hanya beberapa orang saja yang telah mengambil manfaat, misalnya paranormal, dukun, dan cenayang. Itu pun dengan bantuan para warga alam gaib. Coba kalau manusia sudah tahu formulasi dan matematika alam gaib, kecerdasan manusia akan berjalan tanpa harus bersekutu dengan hantu dan jin. Bukankah derajat manusia lebih tinggi dari jin dan malaikat sekalipun?
Afif: Ah, menarik sekali!
Ricky: I’ve so skeptical mind.
Saya: Saya juga skeptik, makanya suatu saat mau saya buktikan. Saya harap, pekerjaan saya suatu saat akan menciptakan insinyur-insinyur kreatif yang akan mewujudkan teleporter dan piring terbang. Dan saya yakin, seratus tahun yang akan datang, kurikulum fisika di sekolah-sekolah dan universitas-universitas akan diupdate dengan materi-materi metafisika.
Afif: Dan kamu yakin Nobel Prize akan ada ditanganmu setelah kamu memecahkan formulasi metafisika?
Saya: Hehehe...
Begitulah salah satu sesi obrolan paling berkesan yang sempat terekam dalam benak saya. Semoga bermanfaat, dan tetap semangat!
foto: ikafisikaunmul.org

Saturday, May 21, 2011

Teh Hijau Mampu Cegah Glaukoma dan Penyakit Mata Lainnya

Green Tea
Netsains.com - Teh hijau tidak hanya nikmat dikonsumsi tetapi telah lama diketahui bahwa teh hijau juga mengandung aktivitas antioksidan yang tinggi. Studi terbaru para ilmuwan dari American Chemical Society yang dipimpin oleh Chi Pui Pang menemukan bahwa terdapat beberapa jenis senyawa yang terkandung di dalam teh hijau yang dapat menyehatkan mata. Hasil studi ini memperlihatkan bahwa lensa, retina, dan jaringan mata lainnya menyerap senyawa-senyawa yang dikandung teh hijau ini sehingga dapat terproteksi dari glaukoma dan berbagai jenis penyakit mata lainnya.
Chi Pui Pang dan koleganya dalam studi ini telah berhasil mengidentifikasi berbagai senyawa yang mirip katekin yang merupakan antioksidan kuat yang mampu memproteksi mata dari berbagai jenis penyakit. Senyawa-senyawa itu adalah vitamin C, vitamin E, lutein, dan zeaxanthin. Hingga saat ini belum ada yang mengetahui apakah katekin melalui lambung dan sistem pencernaan terlebih dahulu untuk mencapai jaringan mata.
Para peneliti tersebut melakukan pengujian di laboratorium terhadap tikus yang diberi minum teh hijau. Analisis tersebut menunjukkan bahwa tiap jaringan pada mata menyerap katekin dalam jumlah yang cukup signifikan dan memiliki respon yang berbeda terhadap katekin dan hanya menyerap katekin tertentu lebih banyak dibanding jenis katekin lain. Sebagai contoh, retina menyerap gallokatekin secara signifikan, sedangkan jaringan aqueous humor menyerap epigallokatekin.
Efek dari katekin pada teh hijau untuk memproteksi mata dan mengurangi stres oksidatif diperkirakan dapat bertahan hingga 20 jam. Studi tersebut juga menyimpulkan bahwa konsumsi teh hijau secara teratur dapat memberi keuntungan terhadap mata dari adanya stres oksidatif.
Diterjemahkan secara bebas dari www.sciencedaily.com
Sumber gambar : http://www.sciencedaily.com/images/2010/02/100218125520-large.jpg

Monday, April 18, 2011

Menuai Bahan Bakar Alternatif dari Sampah Kebun

Netsains.com - Tidak dapat dipungkiri bahwa hingga saat ini, bahan bakar fosil merupakan bahan bakar yang paling luas dan paling sering digunakan oleh seluruh manusia di dunia ini. Penggunaan jenis bahan bakar ini semakin lama semakin tinggi, seiring dengan meningkatnya aktivitas dan jumlah penduduk bumi ini.
Kenyataan itulah yang membuat dunia sekarang berada pada dua ancaman sekaligus: pemanasan global yang terus meningkat sekaligus kelangkaan sumber energi masa depan akibat berkurangnya bahan bakar fosil.
Beberapa solusi pun mulai ditawarkan oleh para ilmuwan. Salah satu yang paling efektif dan ramai diperbincangkan adalah penggunaan bahan bakar alternatif. Bahan bakar alternatif yang ramai diteliti para ilmuwan saat ini biasanya berasal dari sumber yang terbarukan atau tidak dapat habis seperti cahaya matahari, air, angin, panas bumi, dan biomassa. Hingga saat ini umumnya penelitian mengenai pemanfaatan terhadap sumber energi terbarukan tersebut cukup banyak, namun belum seluruhnya efektif dan efisien.
Suatu terobosan ilmiah terbaru berhasil ditemukan sebuah tim riset yang terdiri atas para insinyur teknik kimia dari University of Massachusetts Amherst berhasil mengembangkan suatu mesin yang dapat memproduksi berbagai macam senyawa hidrokarbon dengan bahan baku minyak pirolisis sampah kebun atau sejenisnya.
Ya, sampah kebun seperti kayu, ranting, cabang, kulit pohon, rumput-rumput, dedaunan, dan bagian tumbuhan lainnya merupakan sumber alami biomassa yang mengandung banyak selulosa dan minyak bio. Suatu proses pirolisis terhadap biomassa seperti ini dapat mengekstrak minyak bio yang terkandung di dalamnya untuk selanjutnya dapat diolah kembali menjadi berbagai senyawa hidrokarbon. Pirolisis merupakan dekomposisi termal bahan-bahan organik tanpa keberadaan oksigen, sehingga bahan organik yang terkandung di dalamnya tidak teroksidasi.
Tim peneliti tersebut telah berhasil membuat mesin yang dapat memproduksi berbagai senyawa hidrokarbon secara lebih efektif dan efisien dari minyak bio hasil pirolisis karena dapat menhasilkan rendemen produk yang lebih tinggi. Senyawa yang dihasilkan antara lain benzena, toluena, xilena, berbagai senyawa olefin (alkena), dan senyawa alkohol (seperti metanol dan etanol). Senyawa-senyawa hidrokarbon tersebut dapat digunakan sebagai bahan baku kimia maupun sebagai sumber energi alternatif. Tim ini memperkirakan jika seluruh industri kimia di dunia dapat menggunakan senyawa biopirolisis yang dihasilkan mesin ini daripada menggunakan bahan bakar fosil akan terjadi penghematan hingga USD 400 milyar setiap tahunnya. Suatu jumlah yang sangat besar.
Hasil penelitian ini tentu dapat memberi nilai tambah terhadap sampah-sampah organik yang ada di kebun pekarangan rumah kita ataupun di lingkungan lain yang serupa. Selain dapat diubah menjadi pupuk kompos, sampah tersebut juga dapat menghasilkan berbagai senyawa kimia yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produk kimia maupun sumber energi alternatif.
Sumber: www.sciencedaily.com

Saturday, April 16, 2011

Cochineal dan Sejarah Warna Merah

Netsains.Com - Desember 2010 lalu saya ketiban sampur mempresentasikan sebagian hasil kerja grup kerja di pertemuan entomolog Amerika di San Diego, California. Sebagaimana kebiasaan jaman kuliah, konferensi ilmiah macam ini adalah kesempatan untuk networking, menjaring ide dan jalan-jalan menengok satu sudut bola bumi. Dalam rangka jalan-jalan mengendus sejarah lokal inilah saya bertemu dengan cochineal dan sejarah panjang warna merah.

Area di ujung selatan negara bagian California yang berbatasan dengan Meksiko ini sudah berabad jadi rumah suku Indian Kumeyaay. Ekspedisi Eropa pertama menginjakkan kaki di San Diego di pertengahan abad XV, hanya beberapa dekade setelah Hernan Cortes menaklukan Imperium Aztec di Meksiko. Selama 300 tahun setelah itu, San Diego, atau San Miquel (nama yang pertama kali diberikan untuk San Diego), menjadi titik singgah bagi ekspedisi-ekspedisi dagang dan tambang buat Spanyol yang saat itu merajai Meksiko, California dan sebagian besar Amerika latin. Ketika Meksiko memerdekakan diri dari Spanyol, provinsi Alta California diciptakan sebagai bagian dari negara baru bernama Meksiko. Di sekitar waktu yang sama, penduduk San Diego mengajukan petisi untuk menjadikan San Diego satu kota tersendiri. Petisi ini disetujui dan kota San Diego pun muncul di peta untuk pertama kali. Pusat kota baru ini ditetapkan di kaki bukit Presidio, di rumah Gubernur, penjara dan lapangan besar tempat pasar reguler berada. Tiga puluh tahun berselang, California jatuh ke tangan Amerika Serikat dan pusat kota San Diego dipindahkan ke dekat pelabuhan untuk memfasilitasi upaya ekspor dan impor. Sampai sekarang, pusat kota lama San Diego masih terpreservasi dengan cukup baik. Dinas pertamanan (Park Service) Amerika Serikat membangun situs cagar sejarah untuk melindungi gedung-gedung tua yang sempat jadi saksi sejarah kota ini. "Old Town", demikian penduduk lokal menyebut situs cagar sejarah yang cukup banyak menyedot perhatian wisatawan ini.
Di hari ketiga di San Diego, salah seorang teman dari South Dakota mengajak saya untuk makan fish burrito di dekat kompleks Old Town. "Kebetulan," pikir saya. Saya memang sedang mencari-cari waktu untuk mengunjungi cagar sejarah ini. Setelah makan siang, kami berpisah jalan. Ia kembali ke konferensi sementara saya jalan-jalan mencuci mata di seputar Old Town. Sejam berlalu, dan saya pun memutuskan untuk kembali ke gedung konferensi.
Persis di tikungan keluar dari kompleks Old Town, mata saya terantuk ke segerumbul kaktus Opuntia di pinggir jalan. Beberapa gumpalan putih mirip kapas nampak tersangkut di permukaan kaktus tadi. Rasa penasaran saya terusik. Tiga tahun lalu, di rawa-rawa Florida bersama dengan segerombol mahasiswa entomologi yang tengah mengadakan ekspedisi koleksi serangga, sempat tersua kaktus dengan gumpalan putih serupa. Ketika itu, Dr. Williams, mentor kami yang juga ahli taksonomi serangga homoptera menantang untuk meremas gumpalan putih tadi di antara jemari. Ketika salah seorang meladeni tantangannya, cairan warna merah meletup keluar dari 'gumpalan kapas' di antara jemarinya. "Itu cochineal.", terang Dr. Williams pendek.
Koloni cochineal dengan asam karminik merah tua dari tubuh mereka
Koloni cochineal dengan asam karminik merah tua dari tubuh mereka
Cochineal adalah serangga dari ordo Homoptera dan super family Coccoidea. Serangga ini punya hubungan kekerabatan dekat dengan aphid. Seperti aphid, cochineal punya mulut yang teradaptasi untuk menusuk dan menghisap cairan tanaman. Hampir segera setelah lahir, cochineal betina menusukkan mulutnya ke kaktus dari genus Opuntia untuk kemudian makan dengan menghisap cairan kaktus. Menariknya, cochineal betina tidak memiliki kaki untuk berpindah diri. Sekali ia mencucukkan mulutnya ke kaktus, tak lagi ia berpindah tempat sampai mati. Dengan gaya hidup yang sedemikian, cochineal pun jadi sasaran empuk sebagai mangsa predator macam burung, kadal dan semut. Untuk mempertahankan diri dari predator cochineal memproduksi senyawa kimia bernama asam karminik. Rasa dan bau asam karminik membuat semut dan burung tak sudi mengunyah cochineal.
Asam karminik punya karakter unik lain yang meski tak menguntungkan buat cochineal, namun mengorbitkan serangga kecil ini ke galaksi perdagangan dunia. Asam karminik punya warna merah gemilang yang mampu mewarnai berbagai bahan tekstil. Sebelum cochineal ditemukan, warna merah pada tekstil di Eropa didapatkan menggunakan berbagai pewarna nabati. Sesemakan dari genus Rubia sudah sejak jaman Yunani purba jadi andalan pewarna merah di Eropa. Masalahnya, warna merah yang didapat dari tanaman Rubia tidaklah konsisten. Salah sedikit, warna yang didapat dari Rubia bisa melenceng ke oranye atau kuning. Lebih problematis lagi, warna merah dari Rubia dikenal cepat kusam atau pudar diterpa sinar matahari.
Di sisi lain, sudah sedari jaman Romawi dan Yunani purba, tekstil warna merah punya asosiasi dengan glamor dan keluarga kerajaan. Plini menulis bahwa senator-senator Yunani dan Romawi punya kebiasaan memakai jubah berwarna ungu, yang karena ketidak tepatan proses pewarnaan tekstil di masa itu mengacu ke kisaran antara warna ungu dan merah. Di masa pertengahan, warna merah diadopsi menjadi warna resmi Vatican oleh gereja Katolik. Warna merah juga jadi warna kebanggaan berbagai wangsa monarki Eropa. Dalam desain orisinalnya, berbagai kain yang dipakai untuk mendekorasi ruangan-ruangan istana Versailes di Perancis pun berwarna merah. Tekstil warna merah dikenal mahal karena langkanya pewarna tekstil yang mampu memberi warna merah cemerlang di masa itu. Sedemikian berharganya nya warna merah pada tekstil, sampai-sampai serikat kerja pewarna tekstil di beberapa kota Itali abad XII menetapkan hukuman mati buat anggota yang membocorkan rahasia pewarna dan proses pewarnaan tekstil merah ke serikat kota lain. Bahkan sampai hari ini, warna merah masih punya pamor tersendiri. Di gelarnya karpet merah di acara-acara penuh glamor macam penghargaan Oscar dan Emmy, misalnya, punya akar di kelangkaan pewarna tekstil warna merah sekian ratus tahun lalu.
Pekerja Indian tengah memanen cochineal menggunakan kuas ekor rusa
Pekerja Indian tengah memanen cochineal menggunakan kuas ekor rusa
Kembali ke San Diego, saya berjalan mendekat ke gerumbul kaktus di pintu keluar Old Town dan memijit salah satu gumpalan putih di salah satu permukaan kaktus tadi. Demi melihat cairan berwarna merah meletup dari gumpalan ini, saya pun tersenyum. Ini kali kedua kita bertemu, cochineal.
Ketika Hernan Cortes menaklukan Imperium Aztec, adalah emas dan logam berharga lain yang ia cari. Tanpa ia sadari, Cortes tengah tersandung ke salah satu komoditas dagang paling menguntungkan: cochineal. Cochineal sudah lama jadi pewarna merah buat kebudayaan Aztec. Produksi cochineal jadi salah satu mata pencaharian di masa itu. Serangga kecil ini sengaja di'ternak'kan di Oaxaca, salah satu kota Aztec, sebagaimana ulat sutra diternakkan di China purba.
Sepanjang empat ratus tahun setelah penaklukan Aztec, cochineal jadi produk eksport nomor dua, setelah perak, dari dunia baru ke Eropa. Warna merah cemerlang yang tak pudar oleh matahari dari serangga cochineal membuatnya menjadi hit instan di pasar Eropa. Cochineal dipasarkan di Eropa sebagai pelet kering dengan cairan merah di dalamnya. Pekerja dan pedagang pewarna di Eropa dan Asia pun menggaruk kepala melihat pewarna dari dunia baru ini: mereka tak tahu apakah pelet ini sebenarnya. Tanaman, serangga atau mineral? Spanyol menjaga rahasia cochineal dengan ketat selama dua ratus tahun, sampai di tahun 1777 botanis asal Perancis menyelundupkan sepotong kaktus opuntia dengan koloni serangga cochineal ke Santo Domingo dan menjual rahasia ini ke Perancis. Pemakaian cochineal sebagai pewarna merah pada tekstil baru menurun drastis dengan ditemukannya berbagai pewarna sintetis di pertengahan abad XIX.
Tak setiap hari kita bersua dengan sekeping sejarah manusia. Namun buat saya, serangga cochineal di tikungan jalan keluar dari Old Town San Diego ini terasa benar sebagai sekeping kecil dari puzzle besar bernama peradaban.

Hepatoma, The Silent Killer

Hepatoma atau Karsinoma hepatoseluler adalah tumor ganas hati primer yang paling sering ditemukan daripada tumor ganas di hati lainnya, seperti limfoma maligna, fibrosarkoma dan hemangioendotelioma. Penyakit ini paling sering ditemukan di China dan kawasan Asia Tenggara.
Hepatoma selain sering menimbulkan gangguan faal pada hati, juga membentuk beberapa jenis hormon yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin, kalsium, kolesterol dan alfa feto protein di dalam darah. Gangguan faal hati menyebabkan peningkatan kadar SGOT, SGPT, fosfatase alkali, laktat dehidrogenase, dan alfa L-fukosidase.
Pasien hepatoma 88% terinveksi virus hepatitis B atau C. Dan kedua virus ini mempunyai hubungan yang erat dengan timbulnya hepatoma. Hepatoma seringkali tidak terdiagnosis karena gejala karsinoma tertutup oleh penyakit yang mendasari yaitu sirosis hati atau hepatitis kronik. Dan lebih dari 80% pasien hepatoma menderita sirosis hati.
Dasar terapi dari hepatoma adalah operasi, terutama pada hepatoma kecil yang diameternya kurang dari 5cm dan tunggal.
Tidak sedikit pakar berpendapat, untuk terapi hepatoma kecil cangkok hati lebih baik daripada lobektomi. Dewasa ini hepatoma kecil disertai sirosis terapi pilihan pertama adalah cangkok hati. Alasannya adalah, hepatoma yang timbul diatas sirosis seringkali bersifat multifokal, bila direseksi satu, di tempat lain akan timbul lagi. Sedangkan sirosis bersifat progresif, bila hanya dilakukan lobektomi, tidak mungkin dapat menyembuhkan sirosis, bahkan seringkali hipertensi portal dipersulit dengan pendarahan hebat dan kegagalan fungsi hati.
Hepatoma atau karsinoma hepatoseluler biasa dan sering terjadi pada sirosis hati yang merupakan komplikasi hepatitis virus kronik. Hepatitis kronik adalah faktor resiko penting hepatoma, virus penyebabnya adalah virus hepatitis B dan C.
Pada awalnya, gejala hepatoma tidak begitu tampak. Jika pun tampak, biasanya sudah stadium lanjut dan harapan hidup pasien sekitar beberapa minggu sampai beberapa bulan. Keluhan yang paling sering dirasakan oleh pasien pada awalnya adalah berkurangnya selera makan, penurunan berat badan, nyeri di perut kanan atas dan mata tampak kuning.
Untuk deteksi dan menegakkan diagnosis hepatoma pada pasien sirosis, hepatitis B kronik, hepatitis C kronik, diperlukan pemeriksaan penunjang seperti CT Scan dan USG. Pemeriksaan ini sangat membantu karena dapat menemukan tumor yang masih berukuran kecil dan gejalanya tertutup oleh sirosis hati ataupun hepatitis.
Kanker hati ini merupakan silent killer karena tidak ada gejala yang khas sampai akhirnya pasien tahu bahwa tubuh sudah ada kanker hati bahkan sudah sampai stadium ke stadium lanjut. Hepatoma tidak bisa diobati tetapi hanya bisa mengurangi rasa sakit dan terapinya seperti yang telah disebutkan diatas, yaitu cangkok hati.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan hingga saat ini sekitar dua milyar orang terinveksi hepatitis B (sebagai cikal bakal hepatoma) di seluruh dunia dan 350 juta diantaranya berlanjut menjadi infeksi hepatitis B kronis. Diperkirakan 600.000 orang meninggal dunia per tahun karena penyakit tersebut. Di Indonesia, angka kematian infeksi hepatitis diperkirakan mencapai 5-10 persen dari jumlah penduduk. (sumber: Republika  01 Februari 2011)
Prof. dr Ali Sulaiman, Sp PD.KGEH, guru besar dari divisi Hepatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menjelaskan, proses hepatitis menjadi kanker boleh dibilang butuh waktu panjang. Di awal virus hepatitis B akan masuk ke dalam tubuh yang kemudian virus tersebut merusak dan merangsang sel-sel beraktivasi. Akibatnya sel-sel tersebut membentuk benjolan pada hati yang bila dibiarkan akan menjadi sirosis hingga kanker hati. Proses ini juga dipengaruhi gen dalam riwayat keluarga yang ternyata memiliki keterkaitan penyakit hepatitis.  Selain itu faktor lainnya adalah obesitas, perlemakan hati, merokok, menkonsumsi alkohol dan pengguna steroid anabolik jangka panjang.
Sebagian besar penderita kanker hati dan hepatitis merupakan kaum pria, dengan data jumlah perbandingannya dengan perempuan sebesar 3:1 hingga 5:1. Penyebab pasti mengapa laki-laki lebih banyak menderita kanker hati masih belum jelas betul. Namun diduga disebabkan adanya perbedaan hormonal dan  intensitas kegiatan laki-laki yang banyak menghabiskan waktu diluar. Pendapat lain, mengatakan bahwa perempuan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat dibanding laki-laki.
Pencegahan hepatoma adalah dengan mencegah penularan virus hepatitis B ataupun C. Vaksinasi merupakan pilihan yang bijaksana, tetapi saat ini baru tersedia vaksinasi untuk virus hepatitis B.
Penyakit yang telah banyak memakan korban ini, masih menjadi peristiwa yang menakutkan karena virus yang menjadi penyebabnya belum bisa sepenuhnya dijinakkan. Adalah benar bahwa mencegah adalah lebih baik daripada mengobati. Karena itu, siapapun yang peduli terhadap keselamatan jiwa memerlukan kewaspadaan  kesehatan pribadi yang tinggi.
foto: klikdokter.com

Sunday, March 20, 2011

Eksperimen Kimia secara Virtual


Banyak rekan guru yang tidak sependapat dengan adanya eksperimen di laboratorium (lab) virtual. Yah benar bahwa untuk memberikan penguasaan materi kimia tidak cukup hanya dengan berkicau di depan kelas.
Tapi perlu juga diketahui latar belakang mengapa di beberapa sekolah hanya melakukan aktivitas seperti itu. Kebanyakan alasan di banyak sekolah di negeri ini adalah karena tidak tersedianya sarana lab kimia. Kalau sudah begitu maka ada yang menuntut guru kimia harus kreatif untuk memanfaatkan alam sekitar dijadikan alternatif lab. Tapi penggunaan laboratorium virtual juga merupakan alternatif jika suatu sekolah memiliki komputer yang memadai dan koneksi internet yang memberikan lebar pita (bandwidth) yang besar.
Kemampuan sumber daya untuk bisa membuat lab virtual juga belum banyak, maka kita bisa saja memanfaatkan keberadaan laboratorium virtual yang bisa diakses secara daring (online). Kemampuan guru membimbing dan mengarahkan siswa sangat diperlukan sehingga pembelajaran seperti itu bisa berjalan dengan baik. kelancaran penggunaan lab virtual ini ditentukan oleh lebar pita untuk akses internet yang memadai.  Karena hal ini ada tuntutan harus daring. Mungkinkah kita bisa memanfaatkan yang bersifat daring itu untuk bisa digunakan secara luring (offline). Tentu semua ada jalannya.
Sebagai contoh saya telah mengunduh web http://www.chm.davidson.edu/vce/index.html ini kemudian saya dapat melakukan percobaan secara luring.
Kalau anda bertanya bagaimana itu bisa saya lakukan, saya akan ceritakan pada tulisan ini. Prinsipnya hal ini tidak terlalu sulit. Syaratnya hanya diperlukan koneksi internet dengan kecepatan yang memadai sehingga proses berjalan lancar. Pada komputer yang anda gunakan harus memiliki aplikasi pen-download website. Saya menggunakan httrack yang gratis. Kalau perlu silahkan unduhd dari pranala ini.
Karena banyak simulasi eksperimen dijalankan berbasis java applet maka mesin penjelejah web juga harus terpasang java runtime environment setidaknya versi 1.5. Kalau belum silahkan unduh di sini dan memasangkan di komputer anada. Dia akan secara otomatis menyatu dengan penjelajah web yang ada.
Cara menggunakan httrack sudah ada di menu help program tersebut. Tapi prinsipnya saya bisa tulis di sini:
  1. Buka httrack—> klik next
  2. Tulis project name (terserah apa namanya) —> klik next
  3. Salin alamat web yang akan diunduh itu dan tempel (paste)kan di kotak web addrresses (url)
  4. Set option —>pilih tab limit
  5. Isikan maksimum mirroring deep kalau anda tidak yakin sedalam apa direktori web diletakkan
  6. Isikan angka nol pada maximum external depth (ini untuk tautan ke luar dari web yang akan kita unduh).
  7. Pada max transfer rate isikan semaksimal mungkin. Kemudian klik Ok.
  8. Kemudian klik finish, maka proses penguduhan akan berlangsung.
  9. Tunggu hingga muncul pemberitahuan bahwa pengunduhan selesai.
  10. Dan anda boleh klik next dan keluar dari program.
  11. Untuk melihat isi hasil pengunduhan buka folder kalau anda tadi tidak menentukan biasanya secara default diletakkan di C:// dengan nama folder My Web Sites klik folder sesuai nama proyek yang anda buat  dan cari index.html dan klik, maka anda bisa menjelajah web yang anda unduh secara luring.
Ah… Tidak mau repot dan mau terima jadi boleh mengunduhnya dari NatSim search ini.
Banyak simulasi eksperimen dijalankan berbasis java applet maka mesin penjelejah web juga harus terpasang java runtime. Kalau belum silahkan unduh di sini dan memasangkan di komputer anada. Dia akan secara otomatis menyatu dengan penjelajah web yang ada.
Ok, selamat mencoba.
Sumber gambar: http://edweb.sdsu.edu/courses/edtec670/edgames/
Sumber Netsains