TRANSLATE THIS BLOG

Translate this page from Indonesian to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Widget edited by Anang

Sunday, June 12, 2011

Mengenal Pola Noda Darah

Di salah satu saluran TV kabel, ada sebuah serial science fiction berjudul Dexter. Serial ini menceritakan kisah yang merupakan salah satu bagian dalam ilmu analisis forensik yang spesifik dalam menganalisis pola yang ditimbulkan dari noda darah.
Tentu saja, dari bermacam – macam pola noda darah yang dianalisis, sangat bermanfaat dalam memecahkan berbagai kejahatan yang muncul baik dari sisi korban, maupun pelaku tindak kejahatan. Yuk, kita pelajari sedikit tentang pola noda darah dalam dunia forensik…

Sifat - Sifat Darah, Darah adalah cairan kompleks dengan total volume kurang  lebih 8% dari berat total tubuh  manusia.  Umumnya  dalam  tubuh seorang pria dewasa terdapat sekitar 5-6 liter darah  dan wanita dewasa sekitar 4-5 liter. Kekentalan darah biasanya sekitar 4.4 – 4.7 relatif terhadap viskositas air = 1. hal ini yan mengakibatkan darah lebih sulit mengalir dibanding air.
Komponen Darah, Darah terdiri atas dua komponen utama yaitu Plasma darah dan komponen padatan. Dalam tubuh manusia darah terdiri atas 55% pasma dan komponen padat sekitar  45%.  Komponen plasma dara terdiri atas : 91% Air, 8% Protein terlarut, 1% Asam organik dan 1 %  garam,  sedang  komponen padat terdiri atas sel darah. Terdapat tiga jenis sel darah yaitu : Sel darah merah (Erythrocytes) Sel darah putih (Leukocytes) dan  trombosite.

DR. YOSEF RADZIKI, Menggolongkan Bentuk/Pola Noda darah kedalam 3 kelompok utama, yaitu:
1. Noda darah yang dihasilkan  dari  Extravasation Drops (Tetesan), Gushes & Spur (Tetesan & semburan arteri; Pool (Genangan)
a. Drops (Tetesan), Noda tetesan  terbentuk sebagai akibat gaya grafitasi. Darah yg keluar  dari luka memiliki massa  tertentu dan akan terjatuh sebagai bulatan berbentuk elips karena gaya grafitasi. Besarnya noda darah  tetesan tergantung pada volume arah yang menetes dan sifat-seifat permuaan dimana darah menetes.
b. Pool (Genangan), Aliran darah dari luka (tampa tekanan) yan tergenang di TKP karena faktor media dan gaya grafitasi.
c. Aliran (flows), Bentuk noda darah yang seringkali ditemukan ditempat kejadian perkara adalah pola aliran.  Pola  noda darah ini sering ditemukan pada tubuh korban, pada objek-objek tertentu di TKP atau  pada permukaan  tertentu  di TKP.  Terbentuknya pola noda darah tersebut diakibatkan oleh pengaruh grafitasi.
d. Drip (percikan cairan), Bentuk Noda darah terbentuk ketika genangan darah terkena tetesan darah.
e. Saturation Stain(Serapan),Adalah noda yang terjadi bila benda tertentu (yg dpt) menyerap menyentuh darah dengan kuantitas yang besar (Genangan atau aliran darah).
f. Serum Separation(Pemisahan serum), Noda darah yang terbentuk dari pemisahan antara cairan darah (Serum) dengan komponen padatan darah (sel/Pellet).
2. Pola/bentuk noda darah yang terlembar dari suatu benda
a. Pattern Transfer (Noda salinan bentuk), Adalah Noda darah yang dihasilkan bila objek yg membawa darah cair  bersentuhan dengan permukaan objek lain.
b. Swips (Noda Gesekan/Polesan), Transfer  darah    pada   permukaan   target (Benda tertentu) diakibatkan   oleh pergesekan antara permukaan target (Diam) dengan benda yang bergerak  membawa darah.
3. Noda yang dihasilkan  dari  perpindahan/gerakan  darah
a. Noda Saputan (Wipes), Noda darah saputan terbentuk ketika suatu objek (diam) yang  membawa  darah tergesek oleh suatu permukaan yang bergerak. Gerakan objek diperkirakan sebagai gerakan Lateral.
b. Cast - off (Lontaran), Noda darah ini terbentuk bila benda membawa darah dikibaskan dan darah yang terlontar dari objek menyentuk suatu permukaan. Umumnya Noda lontaran ditemukan sebagai serentetan noda yang berurut sesuai dengan arah kibasan benda.
c. Spatter (Percikan), Noda darah  percikan terbagi menjadi 2, Forward spatter (percikan kedepan) dan Back spatter (percikan kebelakang). Benturan yang terjadi pada suatu genangan darah akan mengakibatkan pecahnya kumpulan darah menjadi butiran – butiran yang lebih kecil dan terpercik kearah menjauhi pusat gaya.
d. Noda Expiratory (Noda darah pernafasan), Noda darah ini merupakan noda darah yang disemburkan dari mulut, hidung atau sistem pernapasan lainnya. Karena pengaruh tekanan pada saat pernapasan. Hal ini menyebabkan pemecahan kumpulan darah menjadi bagian – bagian yang lebih kecil. Sehingga noda darah pernafasan disamping ditemukan noda besar juga dijumpai bintik – bintik kecil noda darah disekitarnya.

Demikian sekilas tentang macam analisa pola noda darah yang umum digunakan dalam dunia forensik kepolisian.. semoga bermanfaat bagi yang membaca artikel ini...


:)sumber netsains

No comments:

Post a Comment