Di salah satu saluran TV kabel, ada sebuah serial science fiction berjudul Dexter. Serial ini menceritakan kisah yang merupakan salah satu bagian dalam ilmu analisis forensik yang spesifik dalam menganalisis pola yang ditimbulkan dari noda darah.
Tentu saja, dari bermacam – macam pola noda darah yang dianalisis, sangat bermanfaat dalam memecahkan berbagai kejahatan yang muncul baik dari sisi korban, maupun pelaku tindak kejahatan. Yuk, kita pelajari sedikit tentang pola noda darah dalam dunia forensik…
Sifat - Sifat Darah, Darah adalah cairan kompleks dengan total volume kurang lebih 8% dari berat total tubuh manusia. Umumnya dalam tubuh seorang pria dewasa terdapat sekitar 5-6 liter darah dan wanita dewasa sekitar 4-5 liter. Kekentalan darah biasanya sekitar 4.4 – 4.7 relatif terhadap viskositas air = 1. hal ini yan mengakibatkan darah lebih sulit mengalir dibanding air.
Komponen Darah, Darah terdiri atas dua komponen utama yaitu Plasma darah dan komponen padatan. Dalam tubuh manusia darah terdiri atas 55% pasma dan komponen padat sekitar 45%. Komponen plasma dara terdiri atas : 91% Air, 8% Protein terlarut, 1% Asam organik dan 1 % garam, sedang komponen padat terdiri atas sel darah. Terdapat tiga jenis sel darah yaitu : Sel darah merah (Erythrocytes) Sel darah putih (Leukocytes) dan trombosite.
DR. YOSEF RADZIKI, Menggolongkan Bentuk/Pola Noda darah kedalam 3 kelompok utama, yaitu:
1. Noda darah yang dihasilkan dari Extravasation Drops (Tetesan), Gushes & Spur (Tetesan & semburan arteri; Pool (Genangan)
a. Drops (Tetesan), Noda tetesan terbentuk sebagai akibat gaya grafitasi. Darah yg keluar dari luka memiliki massa tertentu dan akan terjatuh sebagai bulatan berbentuk elips karena gaya grafitasi. Besarnya noda darah tetesan tergantung pada volume arah yang menetes dan sifat-seifat permuaan dimana darah menetes.
b. Pool (Genangan), Aliran darah dari luka (tampa tekanan) yan tergenang di TKP karena faktor media dan gaya grafitasi.
c. Aliran (flows), Bentuk noda darah yang seringkali ditemukan ditempat kejadian perkara adalah pola aliran. Pola noda darah ini sering ditemukan pada tubuh korban, pada objek-objek tertentu di TKP atau pada permukaan tertentu di TKP. Terbentuknya pola noda darah tersebut diakibatkan oleh pengaruh grafitasi.
d. Drip (percikan cairan), Bentuk Noda darah terbentuk ketika genangan darah terkena tetesan darah.
e. Saturation Stain(Serapan),Adalah noda yang terjadi bila benda tertentu (yg dpt) menyerap menyentuh darah dengan kuantitas yang besar (Genangan atau aliran darah).
f. Serum Separation(Pemisahan serum), Noda darah yang terbentuk dari pemisahan antara cairan darah (Serum) dengan komponen padatan darah (sel/Pellet).
2. Pola/bentuk noda darah yang terlembar dari suatu benda
a. Pattern Transfer (Noda salinan bentuk), Adalah Noda darah yang dihasilkan bila objek yg membawa darah cair bersentuhan dengan permukaan objek lain.
b. Swips (Noda Gesekan/Polesan), Transfer darah pada permukaan target (Benda tertentu) diakibatkan oleh pergesekan antara permukaan target (Diam) dengan benda yang bergerak membawa darah.
3. Noda yang dihasilkan dari perpindahan/gerakan darah
a. Noda Saputan (Wipes), Noda darah saputan terbentuk ketika suatu objek (diam) yang membawa darah tergesek oleh suatu permukaan yang bergerak. Gerakan objek diperkirakan sebagai gerakan Lateral.
b. Cast - off (Lontaran), Noda darah ini terbentuk bila benda membawa darah dikibaskan dan darah yang terlontar dari objek menyentuk suatu permukaan. Umumnya Noda lontaran ditemukan sebagai serentetan noda yang berurut sesuai dengan arah kibasan benda.
c. Spatter (Percikan), Noda darah percikan terbagi menjadi 2, Forward spatter (percikan kedepan) dan Back spatter (percikan kebelakang). Benturan yang terjadi pada suatu genangan darah akan mengakibatkan pecahnya kumpulan darah menjadi butiran – butiran yang lebih kecil dan terpercik kearah menjauhi pusat gaya.
d. Noda Expiratory (Noda darah pernafasan), Noda darah ini merupakan noda darah yang disemburkan dari mulut, hidung atau sistem pernapasan lainnya. Karena pengaruh tekanan pada saat pernapasan. Hal ini menyebabkan pemecahan kumpulan darah menjadi bagian – bagian yang lebih kecil. Sehingga noda darah pernafasan disamping ditemukan noda besar juga dijumpai bintik – bintik kecil noda darah disekitarnya.
Demikian sekilas tentang macam analisa pola noda darah yang umum digunakan dalam dunia forensik kepolisian.. semoga bermanfaat bagi yang membaca artikel ini...
sumber netsains
No comments:
Post a Comment