TRANSLATE THIS BLOG

Translate this page from Indonesian to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Widget edited by Anang

Sunday, April 13, 2014

Imajinasi

Selalu malam
Penulis ini bercermin
Menerawang jauh dalam pikirnya
Mencabut paksa urat logika
Menarik napas, menutup mata
Dia pergi...

Senyum lembut tercetak
Napas menderu
Tiada yang mengerti dirinya
Dia berlayar...

Hembus udara mulai terasa
Lambai rambut mengusik ujung alisnya
Menghembus napas, membuka mata
Dia pulang...

Aksara, dia menuliskannya...

Saturday, April 5, 2014

Mati Berharap

Tahukah kamu?
Aku sedih...
Masih tidak cukup?
Aku sakit...
Masih kurang?
Aku terluka...
Tetap tak puas?
Aku hancur...

Tahukah kamu?
Air mata tertahan itu menyakitkan...
Tidak cukup kah kamu?
Menyakiti hati tanpa peduli...
Masih kurang kah kamu?
Melihat luka ini semakin banyak...
Tak puas kah dirimu?

Aku... Hancur... Benar, aku hancur...
Setiap pikir mengingat, bernapas pun terengah...
Setiap mata melihat, jiwa terbakar emosi...
Setiap ingin melupakan, selalu bayangmu datang menikam...

Ini bukan puisi, prosa, atau lirik...
Ini kumpulan aksara dari sebuah penderitaan...
Ketika terjebak dalam jeruji panas...
Dan kamu harus meminta, terus meminta...
Pada manusia kejam itu...
Meminta agar dia kembali...
Meski itu sakit, perih...
Tapi, bagaimana jika hanya dia penolongku?

Hanya dia penolongku...
Hanya dia manusia terkejam yang selalu menyiksaku...
Maka biarlah aku jatuh dalam jurang tiada dasar ini...
Gelap, dingin, kasar...
Hanya dia yang kuharap datang...
Meski itu tak mungkin...

Maka biarlah...
Aku mati dalam harapan...
Berharap dengan menjadi arwah...
Aku bisa lebih dekat dengannya...
Jika memang itu jalannya...