TRANSLATE THIS BLOG

Translate this page from Indonesian to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Widget edited by Anang

Wednesday, October 2, 2013

Danar Tambah Tuo Ceritane (Ulang Tahun Danar)




Oke, masih tercatat di Schedule Boardku, tanggal 25 September 2013 itu adalah ulang tahun Danar. Akan tetapi tak terdengar bisik strategi untuknya seharian ini. Ah entahlah~ Akhirnya aku menanyakan masalah ini dan akhirnya strategi di jalankan. Karena aku lagi sakit, maka Agus yang pergi ke PGC untuk melakukan sesuatu.
Malamnya ada gladi resik persembahan himada. Imas, Agus, NK (Annisa), dan Danar ada di Auditorium kecuali aku, yang menuju ke Bonasut untuk membeli kue. Karena badan sedang tidak enak, maka aku hanya membeli kue nya saja dan masalah lilin aku ingat kalau di kos-an ada lilin putih yang biasa kalau mati lampu. Ada keisengan kalau rotinya ditancapkan dengan lilin itu saja. Akhirnya aku mencoba pergi ke kampus berharap Danar tidak menyadari kedatanganku.
“Shit!”, ternyata mereka berempat termasuk Danar ada di depan kampus. Apa-apaan sih, katanya ngasih kejutan tapi kok dibawa ke depan kampus gak bilang-bilang, untung saja aku sadar dulu dan memasukkan bungkusan plastik tersebut ke tas ku.
Kami berempat memutuskan untuk makan bersama di depan Mas Mono tempat biasa makan bareng. Saat Imas, Agus, dan Danar masuk ke warung, aku menyuruh NK untuk membawa roti dan ditancap dengan lilinnya yang big itu. Namun karena angin jalanan yang kasar tak hentinya merusak usaha penyalaan lilin, akhirnya aku tinggal saja NK. :p
NK kemudian dengan penuh rasa malu masuk saja ke warung karena tadi aku tinggal dengan membawa roti dan lilin yang udah ‘bobok’.
“Maaf ya Nar aku gak bisa romantis”, itu adalah kata-kata yang sering diucapkan Imas dan NK jikalau memberikan kejutan kepada siapapun karena selalu gagal. HWAHAHAAHAHAHA
Akhirnya kami makan bersama, namun bukan traktiran karena kami akan menagihnya esok malam... *evil laugh*
***
Esok sore aku pergi menuju GOR, rencananya sih bareng dengan Danar dan Agus, tapi karena lama menunggu Lele(Leilya) akhirnya aku duluan saja ke GOR. Di tengah perjalanan aku membanting stir ke Pondok Sunda saja menunggunya, lumayan lah lebih nyaman. Sekalian bareng si Imas, NK, Poppy (Kharisma), dan mbak Khokhom. Beruntung sekali aku menunggu di Pondok Sunda karena para wanita ini ternyata lebih lama persiapannya, jadi aku bisa istirahat sekitar 3 jam-an lahhh... #ehhh
Akhirnya Aku dan penghuni Pondok Sunda berangkat ke GOR karena sudah ditelpon oleh Danar untuk segera ke lokasi. Ternyata di GOR ada anak 55 yang sedang latihan, aku tahunya sih yang latihan Persembahan Angkatannya, entah kalau yang lain. Akan tetapi karena sudah sore, kami Shalat Maghrib dulu sebelum berangkat ke Kalibata.
***
Sampailah kami ke Plaza Kalibata dan diawali dengan shalat Isya’ dan dilanjutkan dengan makan-makan. Makan-makan kali ini cukup rumit dan lama dalam memilih lokasinya, karena untuk mengepaskan budget si Danar agar nanti waktu nonton film juga dibayari oleh Danar sekalian (Ini kata orang lho ya~ :p).
Akhirnya kami pun singgah ke HokBen dan seperti biasa, kamera naik ke panggung. Jepret sana sini tanpa memperdulikan pelayannya yang siapa tahu juga pengen difoto.







Singkat cerita kami itu hampir selesai makan dan tiba-tiba ada anak kos-an yang titip makanan dan aku bingung mau beliin apa dan akhirnya sekalian itu aja, Alhamdulillah bisa bayar sendiri~ :3
Kami pun akhirnya berangkat ke XXI Plaza Kalibata untuk menonton Insidious 2 yang disutradarai oleh James Wan. Sekali lagi ada saja yang menghilang sebelum film dimulai karena ingin beli ini dan itu. Setelah semua berkumpul, akhirnya kami bisa menonton filmnya. Kami memesan deret kursi yang sejajar 8 orang.
Tadinya aku diapit mbak Khokhom di kanan dan Poppy di kiri, akan tetapi karena Imas sering menganiaya mbak Khokhom kalau ada scene yang mengagetkan, akhirnya aku pindah posisi dengan mbak Khokhom. Aku akhirnya berada di sebelah Imas dan tidak mungkin Imas akan menganiaya diriku. Akan tetapi, penganiayaan diganti dengan teriakan yang mengagetkan. Teriakan Imas sering sekali membuatku kaget sehingga aku jadi ikutan kaget, dan itu merambat ke mbak Khokhom dan Poppy dan tentunya Lele dan mungkin sampai Agus juga. Rasanya bukannya takut tapi malahan ketawa terbahak-bahak, merusak suasana kehorrorran film tersebut. :v
Setelah selesai yah kami pun menyempatkan untuk mengambil moment dengan jepret poster Insidious 2. Malam yang benar-benar gokil terutama saat Lele tahu kalau film yang akan ditonton itu adalah film horror, dia kemudian saat awal film sudah langsung memasang headset dengan volume maksimal sampai si Poppy yang berada disebelahnya bisa mendengarnya. Akan tetapi karena suara bioskop yang bagaimanapun lebih kencang, akhirnya Poppy menjadi korban~ :v










Begitulah sekilas malam saat itu... Sebenarnya aku dan Imas sedang membuat cerpen duet untuk Danar. Akan tetapi karena belum selesai ya tidak bisa diberikan pada saat itu deh. Akan tetapi sekarang saat penulis menuliskan postingan blog ini Alhamdulillah selesai.
O ya ketinggalan, sepulangnya si Danar langsung membuat sketsa kasar tentang kita lho... Tapi tentunya dia tidak termasuk dalam sketsa itu karena kalau dia menggambarkan dirinya itu akan nampak lebih kurus 60%... :v Sebenarnya ada dia sih, tapi karena sketsanya beda sendiri jadi gak aku anggep... :v






 
Jangan lupa ikuti terus cerita Pieces of Memories hanya di SINI! :3 ~

No comments:

Post a Comment