TRANSLATE THIS BLOG

Translate this page from Indonesian to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Widget edited by Anang

Sunday, January 2, 2011

Masa Depan: Cyborg akan Jadi Keseharian Kita (Bagian I)


Ketika produser bermata-satu Robert Spence ingin menjual ide film dokumenter mengenai ‘Eyeborg’, dia memasang lampu LED murah di mata prostetiknya. Tambahan sederhana ini membuat konsep cyborg miliknya disukai oleh calon partner bisnis, terutama menjelang kesepakatan pembuatan film tersebut. Makhluk Bionik yang setengah manusia dan setengah mesin selama ini hanya dianggap cerita fiksi ilmiah.
Namun menurut ilmuwan, para cyborg itu telah ada bersama kita, dan sudah cukup lama.
‘Cyborg adalah nenek anda yang menggunakan alat bantu pendengaran, atau pinggul tiruan, dan siapapun yang berlari dengan headset Bluetooth,’ kata Kosta Grammatis, insinyur yang bekerja bersama Spence di proyek EyeBorg. Hal tersebut menggambarkan gap antara apa yang diyakini masyarakat pada umumnya dan ilmuwan mengenai apa yang mereka bayangkan mengenai cyborg (organisme sibernetik). Banyak ilmuwan memandang dunia modern ini telah diisi oleh cyborg, apakah mereka menggunakan pakaian robot eksoskeleton dan organ prostetik atau pelari dengan kaca mata. Namun publik tetap menganggap Terminator dan Robocop, yang merupakan tokoh fiktif, sebagai cyborg sesungguhnya. Konsep fiksi ilmiah seperti itu sama sekali belum terealisir di dunia nyata.
Definisi yang lentur terhadap cyborg ini ternyata ditemui pada sebuah pameran pada Museum Sejarah Alam Amerika di Kota New York, yang mendaftarkan Darth Vader dari Star Wars dan Master Chief dari game video Halo sebagai cyborg. Hampir semua orang setuju kalau Darth Vader adalah Cyborg. Transformasi dia dari Jedi Anakin Skywalker menjadi penguasa kegelapan Sith mengharuskan dia menggunakan organ tubuh mekanis dan sistim penopang kehidupan yang memberikan suara napas yang sangat khas dan menakutkan.Namun Master Chief, seorang prajurit super ‘Spartan’ yang dimodifikasi secara genetis, sama sekali tidak dianggap kandidat cyborg oleh pendapat populer. Lebih dari 76 persen pemain game pada website Giant Bomb sama sekali tidak menganggap Sartan Halo sebagai Cyborg. Demikian menurut poling informal dari Livescience. ‘Apa itu cyborg, dalam wacana ini, adalah karakter fiktif dari masa depan,’ demikian tandas Spence.
Dari Manusia ke Cyborg
Aspek futuristik dari cyborg sangatlah tergantung pada definisi populer, demikian menurut Spence. Sukses konseptualnya dengan lampu murah EyeBorg terjadi, walaupun prostetik tersebut hanyalah berperan sebagai kamera, dan tidak memiliki koneksi fungsional ke tubuhnya. ‘Tidak ada seorangpun yang menganggap orang dengan mata prostetik sebagai cyborg, namun jika kita pasang lampu LED $5, kita akan menjadi seperti Terminator’,’ Kata Spence. Terminator juga dipamerkan di museum tersebut. Namun, jika Darth Vader dan Master Chief (juga Spence) memulai hidup mereka sebagai manusia aseli, Terminator orisinil adalah robot pembunuh yang memiliki kulit dan daging manusia. Namun tetap para penggemar fiksi ilmiah menganggap Terminator sebagai cyborg. Penggambaran populer terhadap cyborg sepertinya berada pada spektrum diantara manusia dan mesin. Jika Master Chief memakai pakaian zirah di satu sisi, maka Darth Vader berada ditengah spektrum, dan Terminator di ujung yang lain sebagai mesin.
Lalu bagaimana dengan Luke Skywalker, anak dari Darth Vader, yang kehilangan tangannya ketika bertarung dengan pedang sinar (lightsaber)? ‘Anda lihat Luke Skywalker pada ending ‘The Empire Strikes Back’, dan dia sedang membuka, menutup, dan mengatur tangannya,’ kata Spence. ‘Itu adalah waktu yang sangat klasik bagi seorang cyborg, ketika dia sedang berpikir apakah dia sendiri seorang cyborg.’
Dilanjutkan ke seri berikutnya
Diterjemahkan dari livescience.com
Sumber gambar: http://www.factpile.com/wp-content
sumber :: Netsains.com

No comments:

Post a Comment