TRANSLATE THIS BLOG

Translate this page from Indonesian to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Widget edited by Anang

Thursday, December 30, 2010

Menulis Mampu Tingkatkan Kemampuan Sains Wanita


Dunia sains masih identik dengan kaum Adam. Kendati di masa kini emansipasi sudah nyaring terdengar, banyak kaum perempuan yang mengecap pendidikan tinggi, tetap saja kaum pria lah yang mendominasi dunia sains dan teknologi.
Ternyata masalah ini lebih ke problem psikologis, demikian menurut studi terbaru. Solusinya, berlatih menulis dapat membuat kaum perempuan lebih percaya diri dan tampil lebih baik dalam ujian eksak, sehingga mempersempit gap gender di dunia sains, begitu setidaknya menurut teori baru itu.
Pemikiran stereotip bahwa kaum lelaki lebih unggul daripada perempuan di bidang sains bisa jadi sudah menekan psikologi perempuan lebih dulu, sehingga mereka kurang bisa optimal. Berlatih menulis selama 15 menit, yaitu sejumlah pelajat menulis mengenai nilai-nilai kehidupan mereka yang paling penting, seperti terman dan keluarga, dianggap mampu mengurangi beban psikologis tersebut. Latihan ini terbukti mampu meningkatkan kemampuan kaum wanita dalam menghadapi ujian nasional konseptual fisika, demikian menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Science edisi November lalu. Namun hal yang sama tidak berlaku bagi kaum Adam. Memang selama ini kaum pria lebih unggul dalam ujian itu dibanding kaum wanita.
“Pelatihan menulis ini lebih mendorong kaum wanita untuk merencanakan masa depannya di bidang sains,” ujar Akira Miyake dari University of Colorado, penggagas latihan menulis tersebut. “Sehingga kaum wanita peserta pelatihan dapat termotivasi dan tertarik pada sains, lalu dapat mengerjakan soal ujian sains dengan baik.”
Miyake dan timnya melakukan pelatihan terhadap 399 pelajar lelaki dan perempuan. Mereka diminta menulis mengenai nilai-nilai penting dalam hidupnya, mulai dari relasi dengan teman dan keluarga, pembelajaran, dan meraih pengetahuaan. Pada akhir masa pelatihan, yaitu 15 minggu, gap antara lelaki dan perempuan dalam meraih nilai ujian makin menyempit. Kaum wanita yang mengikuti pelatihan menulis mengalami peningkatan nilai ujian. Namun kaum lelaki tidak mengalami perbaikan berarti.
“Hasil ini menyatakan bahwa menulis esai penguatan percaya diri bagi wanita mampu membuatnya lebih termotivasi dalam menghadapi ujian sains. Ini disebabkan psikologi mereka mampu melawan stereotip negative bahwa kaumnya kurang dapat diandalkan di bidang sains,” komentar Miyake.
Diringkas dan diterjemahkan secara bebas dari LiveScience
foto:http://www.twenty20creative.com/projects/msresearch/design_assets/Photos/science%20lab%20woman.jpg

No comments:

Post a Comment