TRANSLATE THIS BLOG

Translate this page from Indonesian to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Widget edited by Anang

Tuesday, April 16, 2013

Dunia Tak Berkutat



Ini adalah sebuah cerita bergelantung... Bukan seperti lutung maupun belatung, tapi ini cerita pesanan dari seorang lutung kasarung...
Oke, aku mau bercerita mengenai beberapa orang yang aku kepo sebelumnya dan ada yang meminta seberapa paham aku dalam memahami serpihan fakta dan opini yang kemudian dibangun untuk membentuk cerita berbagai sisi..
Sinar mentari pagi mulai meraba setiap kehidupan di dunia... Sosok sinar yang tak diketahui banyak orang, tak dianggap banyak kalangan... Dia muncul dari tempat yang jauh entah apakah berujung... Sinarnya memikat beberapa bunga, ada bunga tulip, lili, mawar, melati, dan sepatu... Suara burunglah yang memberitahukannya yang bersahut-sahut entah mana yang benar... Banyak hal yang tidak diketahui dari sinar itu, begitu transparan, penuh tipuan jika tak mampu melihat lebih dalam... Ada sinar lain yang juga berasal dari dunia yang sama, dia seperti cahaya... Meskipun sama-sama sinar, tetapi tidak mampu meraba watak dari sinar itu... Akan tetapi setiap sinar memiliki wataknya sendiri-sendiri... Cahaya yang satu ini memiliki sinar yang lebih tipis sehingga dia mampu menerobos apapun yang menghalangi usahanya, baik diketahui ataupun tidak, diminta ataupun tidak... Cahaya ini berteman dengan sinar sesaat mereka bertemu disuatu lembah... Karena sinar dari cahaya yang tipis, membuatnya mudah bergidik penasaran apa yang sebenarnya terjadi dimanapun yang teraba oleh sinarnya, sinarnya yang mampu menembus apapun itu... Cahaya ini mulai menembus cahaya dari sinar, muncullah sel surya yang beraneka ragam, dia membentuk kilauan simetris untuk mencari berbagai rahasia dari berbagai makhluk termasuk sinar... Sinar ternyata memikat bunga lili karena warnanya yang cerah sepandan dengannya... Meskipun banyak bunga lain yang sempat membuat sinar berallih bersinar, tetapi bunga yang satu ini berhasil bertahan karena warnanya yang sangat berkilau jika terkena sinar... Akan tetapi bunga itu ternyata dimiliki oleh seorang dewa alam, dewa tersebut memberikan siraman air suci sehingga bunga tersebut selalu tumbuh... Bunga lili semakin khawatir bagaimana jika dia nanti melampai matahari, menembus jangkauan sinar yang hanya meraba bumi? Bunga takut jika nanti sinar itu tak lebih tinggi sinarnya dibanding kelopaknya yang semakin menjuntai indah...
Disaat bunga itu bingung, ternyata sinar mendapatkan tugas untuk menyinari daerah lain yang terkurung awan... Disinilah mula asalnya sinar bertemu dengan cahaya, sosok sinar yang lain... Cahaya memiliki kebiasaan siapa yang telah menjadi temannya dan memiliki hal yang mirip dan atau menyenangkan, dia tak akan membiarkannya pergi menghilang selama cahayanya masih mampu berkilau menjangkau pelupuk katulistiwa. Akan tetapi cahaya memiliki rasa penasaran yang tinggi karena sinar bawaannya yang halus dan tipis mampu menembus setiap lapis kehidupan  sekalipun... Cahaya memiliki banyak teman yang mendukung kemampuannya seperti bunga matahari, bebatuan, bahkan angin sekalipun... Anginlah yang sering memberikan cahaya hal-hal yang membuatnya penasaran, termasuk penasaran tentang sinar, teman barunya yang wajib diketahui asal usulnya... Cahaya pun karena memiliki teman baru yang memiliki sifat yang hampir sama dan sinar ternyata juga memiliki banyak hal yang sama seperti kilat---teman cahaya dulu yang kini telah sirna. Cahayapun dengan kehalusan partikelnya dengan hati-hati menguak setiap pecahan memori dari sinar dengan berbagai cara... Dari situlah cahaya tahu kehidupan lampau sinar termasuk mengenai bunga-bunga dari lembah seberang... Cahaya pun semakin tertarik dengan kehidupan sinar karena imajinasinya mengenai sebuah cerita yang unik... Setelah mengikutinya dengan hati-hati, termasuk dengan bantuan angin laut, cahaya mengetahui bahwa sinar tertunduk pada bunga Sedap Malam... Cahaya yang mengetahui masalah bunga-bunga lain itu hanya berdiam saja sambil tersenyum penasaran apakah yang akan terjadi nantinya...
Waktu terus berjalan, kehidupan dan kematian datang silih berganti... Datang hembusan badai dengan berita suramnya, menakuti seluruh flora dan fauna, datang memberikan kabar jika bunga sedap malam tak ingin menjadi kekasih sinar... Bunga itu lebih memilih bulan karena dia akan terlihat cantik dan mewangi ketika malam tiba... Berita itupun tertiup angin dengan kencangnya...
Lambat laun kicauan burung gereja mulai mereda, sinar mulai menampakkan wujudnya... Cahaya yang tahu kembali menghampiri... Dia mencoba merangkai setiap gejala menjadi peristiwa dan mengubahnya menjadi sebuah cerita...
Cahaya yang mampu menjangkau lapisan atas mencoba menilik seperti apakah lembah yang dimaksud itu... Ternyata lembah itu berada didalam hutan yang sangat dalam entah merupakan suatu keajaiban apabila kehidupan besar ada disitu... Cahaya kemudian menembus kelopak bunga itu, apa yang ada didalamnya... Ternyata banyak hal yang menarik yang tidak ingin cahaya katakan karena rahasia adalah jaminan kilaunya... Hanya satu yang dia tahu, meski bunga tergores, sobek, tersiram pasir, dan terinjak binatang sekalipun, bunga itu tetap menunggu sinar yang entah bagaimana disana untuk datang kembali ke lembah itu...
DI sisi lain, sinar itu ternyata sedang senang bermain dengan bayang semu... Akan tetapi ketika cahay datang, bayang itu hancur terkena sinarnya... Sinar pun marah kepada cahaya itu, lupa terhadap apapun yang terjadi sebelumnya... Cahaya mencoba menjelaskan tetapi terhempas begitu saja karena sinar dari sinar itu memang lebih padat dan susah untuk didatangi apalagi saat sinarnya memanas... Cahaya yang kehilangan sinar yang merupakan teman baiknya pun harus menyinari lembah tempat dia ditugaskan sendirian... Badai awan yang merusaknya perlahan membuatnya jatuh terperosok dan sinarnya memudar.. Cahaya tersebut hanya berfikir mungkin dia hancur saja karena harus kehilangan teman yang dianggapnya sahabat... Darah menetes, namun itu tak mengubah apapun... Hingga akhirnya saat cahaya mulai tertelan gelap, sinar datang membantu, meskipun menjadi renggang dan seperti hal yang tidak dikenal atau sebatas tahu siapa dia...
Hal yang menyedihkan dan menggerogoti cahaya itu membuatnya mencoba bangkit dan kembali seperti dulu, yaitu menguak setiap rahasia dibumi... Dia kemudian berpikir untuk menjelajah hal yang lain... Tak diduga saat berjalan-jalan, cahaya melihat sinar bermain-main seperti memberi harapan palsu kepada rumput liar agar rumput itu mampu memberikan identitas dari sinar mengenai kejantanan sinarnya... Banyak sinar lain termasuk penjaga waktu meremehkan sinar... Dengan pemberian harapan itu, sinar berharap tidak dianggap remeh kembali dan memiliki hal yang akan menjadikan dia senjata untuk melawan hal itu... Sinar tak menguak mengenai makhluk di lembah tadi untuk memperluas pencahayaan terhadap rumput dan tumbuhan lain, karena itu sangat diperlukan untuk mempertajam senjatanya... Cahaya yang melihat itu hanya berimajinasi apakah yang akan terjadi selanjutnya, dia tidak berani membaut cerita karena hal itu akan mengingatkan pada kejadian yang sangat menyebalkan, menghinakan, dan membuang-buang hidupnya...
Cahaya tidak tahu apa yang akan dirangkai lagi... Begitu banyak hal yang ingin disampaikan, tetapi tidak ada ruang dan waktu untuk menunaikan... Begitu banyak hal yang ingin diutarakan, tetapi sulit untuk menyamarkan... Maka, cukup sampai sinilah cahaya menorehkan hangat... Entah apa akan terus berkesinambungan, tapi itu kepastian... Jika cahaya belum padam...

2 comments:

  1. kamu puitis,, dan itu cerita yang cukup panjang untuk dibaca dalam selang waktu mengerjakan tugas,,

    ReplyDelete