TRANSLATE THIS BLOG

Translate this page from Indonesian to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Widget edited by Anang

Saturday, November 27, 2010

Berpelukan Mencegah Serangan Jantung

 
AMSTERDAM, Netsains – Anak muda Indonesia terlibat dalam kampanye berpelukan di sejumlah kota di belahan dunia lain. Berdasar penelitian, pelukan mampu menyehatkan tubuh dan mencegah penyakit jantung. Bagaimana bisa?
Sebuah pertanyaan sederhana, kapan Anda terkahir berpelukan dengan orang yang Anda kasihi? Survey menyatakan bahwa hanya 2 dari 10 orang di dunia yang memeluk orang yang dikasihi dengan penuh makna – tidak a la kadarnya. Hal ini tampaknya menjadi beban tersendiri buat Juan Mann dari Sydney, Australia. Dengan bermodalkan sebuah papan bertuliskan Free Hugs ‘nangkring’ di sebuah mall di Sydney. Dibantu dengan berbagai media seperti YouTube dan sebuah band, SickPuppies, yang memasukkan Free Hugs dalam video klipnya, Free Hughs menjadi suatu kegerakan anak muda di dunia. Berangkat dari sebuah ide kecil bahwa setiap orang membutuhkan pelukan. Memang ada betulnya, kita dalam kehidupan dunia modern sudah terbuai dalam segala kesibukan kita hingga mengisolasi diri kita – membuat kita kesepian. Free Hugs Movement, kini merambah ke setiap negara, Taiwan, Korea Selatan, Jerman, Inggris bahkan Belanda.
Menyehatkan
Di Indonesia, gerakan ini mungkin masih sedikit kontroversial karena masalah agama dan budaya setempat. Terlepas dari itu semua, sekelompok mahasiswa Indonesia bersama teman-teman kampusnya baru saja mengikuti kegerakan ini di Arnhem, Belanda. Max E. Mandias, salah satunya, ia mengungkapkan bahwa kegerakan ini adalah kegerakan damai. Sebuah usaha untuk menunjukkan bahwa kita peduli dengan orang lain. Daripada demonstrasi, tawuran, atau mogok makan, sebuh pelukan bias menjadi alternatif yang menarik.
Dari sisi sains, lebih menarik lagi. Karen Gawen dari University of North Carolina-Chapel Hill melakukan serangkaian eksperimen mengenai pelukan. Ternyata sebuah pelukan yang lebih dari 20 detik dalam sehari mampu menyehatkan tubuh. Pelukan menstimulasi stabilisasi metabolisme tubuh dan meningkat hormon oksitosin yang mampu melindungi dari penyakit jantung.
Sudahkah Anda berpelukan hari ini?

Mengenal Sylt, Pulau yang Mahal

Sylt adalah nama sebuah pulau paling utara di Jerman. Pulau dengan garis pantai sepanjang 40 km ini merupakan bagian dari Wadden Sea, zona intertidal dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. UNESCO menjadikan kawasan yang meliputi Jerman dan Belanda tersebut sebagai salah satu warisan dunia (world heritage) pada tahun 2009.
Pada pertengahan abad ke-19, masyarakat mulai melirik daerah ini sebagai tujuan wisata pantai untuk liburan musim panas. Perkembangan pariwisata menyebabkan pembangunan hotel dan infrastruktur wisata lainnya sebagai sumber pemasukan penduduk lokal. Pulau ini pun terhubung oleh jalur kereta sepanjang 11 km dari daratan jerman sejak tahun 1927, dengan stasiun utama Westerland. Besarnya investasi pariwisata yang telah ditanamkan mendorong Jerman untuk melindunginya dari ancaman badai, abrasi dan kenaikan muka air laut.
Sylt tersusun oleh sedimen lepas yang berasal dari proses glassiasi. Kondisi ini menyebabkan perpindahan sedimen rata – rata 4 meter per tahun oleh angin, sangat dinamis untuk area seluas 91 km2. Pada saat terjadi badai di musim dingin, muka air laut naik rata – rata setinggi 3 meter. Pada 1870 – 1952, garis pantai mengalami kemunduran sejauh 0,9 meter/tahun dan meningkat menjadi 1,5 meter/tahun untuk periode 1952 – 1984. Sebuah badai besar pada tahun 1984 menyebabkan kemunduran garis pantai sepanjang 20 meter di bagian selatan Pulau Sylt atau setara dengan hilangnya setengah juta m3 sedimen.
Perlindungan daerah pesisir sudah dilaksanakan sejak 130 tahun yang lalu. Berbagai konstruksi teknik seperti groyne, breakwater dan seawall dibangun dan telah menelan biaya sekitar 2,15 miliar euro. Vegetasi jenis Ammophila arenaria dan Leontodon sp ditanam untuk menstabilkan pasir pantai. Untuk mengganti sedimen yang hilang, pasir dari laut pun dihisap dan disalurkan menuju pantai melalui pipa khusus. Total 36 juta m3 pasir telah ditransportasikan dengan biaya 3,5 juta euro per tahun. Sumber pembiayaan 70% berasal dari republik federal, sisanya dari negara bagian schleswig holstein. Dana tersebut berasal dari pajak wisatawan yang menginap.
insel sylt
Gambar : Wisata pantai diantara pipa saluran sedimen dari laut dan vegetasi bukit pasir
Lembaga riset bernama Alfred Wegener Institut dan Nature Science Center pun didirikan untuk mengamati kondisi terkini dan memberikan informasi serta pendidikan bagi masyarakat tentang proses alam yang telah, sedang dan akan terjadi di Pulau Sylt. Waktu akan terjadinya pasang – surut dan badai diumumkan kepada masyarakat secara berkala. Lembaga riset bersama pemerintah, LSM dan wartawan serta pihak – pihak yang terlibat lainnya saling bekerja sama sesuai peran masing – masing. Bencana alam memang tidak bisa dicegah, tetapi mengurangi dampak yang mungkin terjadi merupakan kewajiban bersama untuk melindungi masyarakat.

Saturday, November 13, 2010

Berlian Tidak Selalu Abadi


Berlian adalah abadi, itu kata banyak orang. Ternyata tidak semua bahan mineral bisa bertahan abadi. Faktanya, sekitar dua pertiga dari 4300 mineral di bumi hari ini melalui proses biologi. Setidaknya demikian menurut Robert M. Hazen, pakar geologi dari Carnegie Institution in Washington, D.C. Bersama tujuh rekannya, Hazen mengidentifikasi adanya tiga fase evolusi mineral.
Fase pertama dimulai pada lebih daru 4,55 miliar tahun silam, saat sistem tata surya mulai berkembang. Elemen-elemen kimianya datang bersamaan, membentuk sekitar 250 mineral sederhana yang bertabrakan menjadi planet-planet. Di bumi, fase kedua terjadi antara periode 4,55 hingga 2,5 miliar tahun lampau, dimulai saat terjadi tabrakan yang membentuk bulan. Suhu dan tekanan bumi sangat bervariasi. Saat itu juga lempengan tektonik mulai muncul, kandungan air dan karbon dioksida membantu penyebaran elemen-elemen. Perubahan ini memungkinkan terjadinya evolusi 1250 mineral baru.
Evolusi Darwin
Akhirnya, fase ketiga terjadi, selama 2,5 miliar tahun terjadi proses biologi -terutama fotosintesis- yang memengaruhi munculnya komposisi mineral dengan adanya proses oksigenisasi di atmosfer. “Mineral seperti malasit, turquoise, dan 3000 mineral lain terbentuk hanya di planet uang hidup,” jelas Hazen.
Evolusi mineral berbeda dengan evolusi yang dijelaskan Darwin, melainkan lebih sederhana. Kemajemukan mineral yang ada hari ini di bumi adalah hasil dari penguraian proses biologi dan fisika. Detail studi ini dihadirkan secara lengkap di jurnal terbaru American Mineralogist.
Diterjemahkan secara bebas dari LiveScience
Foto:/i.dailymail.co.uk/

Apakah Jagat Raya Tak Terhingga?


Alam semesta sering dibayangkan sangat luas dan sangat besar. Tetapi seberapa raksasa yang disebut “sangat besar“ ? Apakah sangat besar tetapi ada tepinya, dibatasi oleh semacam bungkus yang tidak kelihatan ? Ataukah tanpa batas sehingga betul-betul tak terhingga ?
Bentley dan Olbers
Pertanyaan tersebut sudah lama mengganggu para ilmuwan. Pada tahun 1692 Richard Bentley mengatakan, seandainya jagat raya terbatas, maka oleh gaya tarik gravitasi, kumpulan bintang dan galaksi yang “terbungkus“ akan tarik menarik sesamanya dengan sangat kuat. Akibatnya benda-benda langit saling bergerak mendekat lalu bertumbukan, hancur dalam ledakan dahsyat.
Di pihak lain jika ukurannya tak terhingga, oleh gaya gravitasi pula bintang-bintang akan ditarik ke sana ke mari tidak karuan, sehinga tercabik-cabik berantakan. Tetapi sepanjang sejarah, baik tumbukan-tumbukan hebat maupun pecah bercerai tidaklah teramati.
Lalu Heinrich Olbers pada tahun 1823 menulis, seandainya benar jagat raya berukuran tak terhingga, maka langit malam tidaklah hitam, karena di setiap sudut di setiap arah harusnya ada bintang yang tampak, baik yang jauh maupun sangat jauh. Hasilnya bukan malam gelap yang ditaburi bintang, tetapi langit yang seluruhnya temaram menyala.
Edgar Allan Poe
Terhadap teka teki yang memusingkan ini, secara tidak terduga petunjuk datang dari Edgar Allan Poe pada tahun 1848. Ia bukan astronom bukan pula fisikawan, tetapi penulis cerita misteri ! Pada intinya Poe menulis bahwa alam semesta memang sangat luas, tetapi banyak bintang yang berada demikian jauh sehingga cahayanya belum mencapai kita.
Untuk merambat, cahaya memang membutuhkan waktu 1 detik untuk jarak sejauh 300.000 km. Jika lintasan yang ditempuh lebih dari bertrilyun kali 300.000 km, niscaya ada cahaya yang masih dalam perjalanan menuju bumi. Jadi mungkin saja bintang-bintang menjejali angkasa, tapi banyak yang cahayanya belum sampai sehingga belum bisa dilihat dan gelaplah sebagian besar langit.
Tapi orang ingin bukti. Bagaimana caranya ? Untung ada teleskop Hubble, yang super kuat dan berada pada orbit di atas bumi sehingga tidak terhalang oleh atmosfir. Melalui pekerjaan yang melelahkan selama 4 bulan, pada tahun 2004 akhirnya didapatkan potret kumpulan galaksi yang paling redup yang bisa diamati (lihat foto, yang dilingkari elips).
Jaraknya tidak kepalang tanggung, 13 milyar tahun cahaya. Artinya cahaya sudah berkemas berangkat 13 milyar tahun yang lalu dari sana, dan baru tahun 2004 tiba di teleskop Hubble. Ingat bahwa big bang sebagai awal semesta terjadi 13,7 milyar tahun yang lalu (artikel big bang, netsains.com), jadi yang terlihat itu berada dekat dengan pinggiran jagat raya.
Karena alam semesta terus mengembang, kumpulan galaksi yang terpotret itu sekarang sudah lebih jauh beranjak dari posisinya semula. Tidak apa. Yang penting ketahuan bahwa tidak mungkin mengamati benda sejarak lebih dari 13-an milyar tahun cahaya. Batas alam semesta ditentukan oleh usia jagat raya sendiri.***
Bacaan:
Michio Kaku, Parallel Worlds, Penguin Books (2006)
http://en.wikipedia.org/wiki/Edgar_allan_poe

Air Panas Lebih Cepat Beku dari Air Dingin?


Apakah air panas bisa membeku lebih cepat dari air dingin? wah, sekilas pertanyaan itu seperti pertanyaan bodoh saja. Justru inilah yang diteliti oleh para ilmuwan. Mari kita analisa sedikit. Air akan membeku dalam suhu 0 derajat Celcius.
Tapi jangan lupa bahwa air bisa membunuh bakteri E.coli dalam suhu 50 derajat Celcius dalam waktu yang lebih lama daripada air dingin di pantai New England yang bersuhu 15 derajat Celcius yang dalam proses menjadi es. Dari fakta itu kita bisa berasumsi bahwa air panas bisa membeku lebih cepat daripada air dingin, dalam kondisi tertentu.
Keanehan alam ini disebut sebagai efek Mpemba, diambil dari nama pelajar SMA Tanzania, Erasto Mpemba yang pertama kali mengobservasi keadaan itu pada tahun 1953. Efek Mpemba terjadi ketika dua bagian air dengan temperatur berbeda terekspos dalam kondisi subzero, dan airyang lebih panas membeku lebih dulu. Observasi Mpemba ini sudah dicocokkan dengan sejumlah pemikiran lebih dulu, seperti  Aristoteles, Rene Descartes, dan Francis Bacon, yang juga berpikir bahwa air panas bisa membeku lebih dulu daripada air dingin.
Evaporasi adalah penjelasan yang paling masuk akal untuk keadaan ini. Ketika air panas diletakkan dalam kontener terbuka mulai mendingin, pengurangan massa secara keseluruhan terjadi bersamaan dengan evaporasi air. Makin sedikit jumlah air yang membeku, maka jumlah waktu yang diperlukan juga makin kecil. Tapi ini juga tak selalu berhasil, terutama ketika dilakukan pada kontener tertutup yang mencegah evaporasi.
Bisa jadi evaporasi bukan satu-satunya alasan kenapa air panas bisa beku lebih cepat. Adanya distribusi temperatur tak seragam di dalam air juga bisa menjelaskan mengenai terjadinya efek Mpemba. Air panas naik ke atas kontener sebelum shu itu pergi, menggantikan air dingin yang ada di bawahnya. Gerakan air panas naik dan air dingin turun ini disebut konveksi terkini.
Nah, kalau kamu mau membuat es batu di ruang pembeku kulkas, lebih baik memakai air panas saja agar cepat beku, dan cepat minum es…segaaarrr!

Hubungan Ikan dan Kecerdasan Otak


Tingkat kecerdasan orang Jepang ternyata berada di atas rata-rata tingkat kecerdasan orang Asia lainnya. Hal itu dibuktikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) Jepang yang mendapat pengakuan internasional dan sejajar dengan negara-negara industri maju. Selain itu orang Jepang juga dikenal tetap sehat dan memiliki gairah hidup tinggi sampai usia tua, bahkan sampai usia 80 tahun.
Dari aspek gizi dan pangan, ternyata bahan pangan yang mendominasi makanan orang Jepang ialah ikan, dengan tingkat konsumsi rata-rata 60 kg per orang per tahun. Tingkat konsumsi ikan orang Indonesia masih di bawah 30 kg per orang per tahun. Sementara di Malaysia sudah mencapai 37 kg per orang per tahun.
Kadar protein ikan segar atau olahan cukup tinggi, seperti cakalang 24,2 persen, tuna 23,7 persen, bandeng 21,7 persen, lemuru 20,2 persen, ikan mas 16 persen, pindang 27 persen, ikan asap 30 persen, ikan asin 42-50 persen, udang segar 21 persen dan udang kering 62,4 persen. Kandungan lemak ikan rendah, umumnya di bawah 5 persen. Bandingkan dengan kandungan lemak ayam yang mencapai 25 persen. Ikan juga kaya akan kalsium, fosfor, besi, Vitamin A dan B1.
DHA
Salah satu komponen gizi yang terkandung dalam ikan dan diduga berperan dalam meningkatkan kecerdasan ialah Docosa-hexaenoic-acid (DHA), yang merupakan asam lemak tak jenuh ganda berupa rantai panjang Omega-3, terdiri dari 22 atom karbon, 32 atom hydrogen dan 2 atom oksigen (rumus molekul: C22H32O2).
Belakangan ini DHA dijadikan food supplement, antara lain dicampur dengan susu bayi dan balita, susu untuk ibu hamil, biscuit bayi, kapsul dn minyak ikan. DHA juga terdapat di dalam air susu ibu (ASI), dengan demikian bayi yang disusui secara penuh (dua tahun) kebutuhan DHA-nya sudah terpenuhi. Bagi orang yang terbiasa mengkonsumsi ikan, terutama ikan air dingin seperti salmon, tuna dan mackerel kebutuhan DHA-nya juga sudah terpenuhi dari ikan.
Berbagai hasil penelitian menunjukkan, bayi yang mendapat ASI mempunyai IQ lebih tinggi dari bayi yang tidak mendapat ASI. Bayi yang tidak mendapat ASI memiliki kandungan DHA yang rendah dan bobot otak yang lebih ringan dibanding bayi yang diberi ASI. Sebagai komponen pembentuk otak, DHA diperlukan mulai dari 3 bulan sebelum bayi lahir sampai usia 18 bulan. Untuk bayi pre-term (berat badan rendah) sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi DHA. Untuk itu konsumsi ikan perlu lebih ditingkatkan.
DHA merupakan asam lemak tak jenuh yang bermanfaat untuk mencegah penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah otak, jantung dan organ reproduksi pria. DHA sangat penting untuk perkembangan otak, sekitar 60 persen dari seluruh asam lemak pada otak merupakan DHA. Selain itu, DHA merupakan bagian penting pembentukan struktur membran pada bagian belakang mata.
Bagaimana mekanisme DHA dalam meningkatkan kecerdasan otak belum diketahui secara pasti. Namun fakta menunjukkan, orang Jepang yang tingkat konsumsi ikannya lebih tinggi memiliki rata-rata kecerdasan yang lebih tinggi. Ikan merupakan bahan pangan yang kaya DHA. Selain itu bayi yang diberi ASI rata-rata lebih cerdas dibanding yang tidak diberi ASI. ASI juga banyak mengandung DHA.
Makanan Otak
Kecerdasaran terbentuk dari perpaduan factor genetis, kultur dan lingkungan. Bibit pintar akan tumbuh jika di antara ketiga factor tersebut tumbuh sinergi yang saling melengkapi. Secara genetis orang tua yang cerdas akan menurunkan anak-anak yang cerdas, tetapi kecerdasan akan tampak jika kebiasaan sehari-hari (kultur) termasuk pola konsumsi turut mendukung, serta ditunjang oleh lingkungan yang kondusif .
Kegiatan bersekolah, aktif belajar, gemar berpikir dan mengemukakan pendapat akan merangsang peningkatan kecerdasan, sejalan dengan bertambahnya umur. Proses intelek terus berlangsung melampaui masa bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan grafik fungsi intelektual mulai menurun ketika usia 50 tahun mulai terlampaui.
Fungsi intelek akan mengalami gangguan jika terjadi kasus kekurangan vitamin B1, B6, B12, mineral zinc dan iodium. Menurut ahli gizi otak, jenis makanan tertentu mempengaruhi produksi beberapa jenis neurotransmitter (zat penghantar listrik otak) seperti choline dan lecithin yang banyak terdapat dalam kuning telur, hati, otak, sumsum, kedelai dan biji-bijian lainnya. Neurotransmitter sangat vital untuk menghapal, oleh karena itu menu choline tinggi dapat memperbaiki daya ingat jangka pendek.
Untuk meningkatkan kecerdasan otak, selain tergantung pada factor genetis dan lingkungan, juga dipengaruhi oleh kultur pra dan pasca kelahiran, terutama menyangkut “makanan otak”. Selain ikan jenis “makanan otak” lainnya ialah kuning telur, hati, otak, sum-sum, kedelai dan biji-bijian lainnya. Tahu dan tempe terbuat dari kedelai, maka bahan pangan inipun kaya akan lecithin dan cholin. Ada baiknya dibuat resep masakan khusus yang menggabungkan jenis-jenis makanan tersebut, bisa dalam bentuk “bubur cerdas”, “sup cerdas”, dan sebagainya.
Penutup
Untuk menjadi bangsa yang cerdas makan ikan perlu lebih digalakkan. Kalaupun ikan yang kaya DHA seperti tuna atau salmon sulit terjangkau, ikan local seperti lele, mas, mujair, bandeng, teri, kakap atau jenis lainnya tidak jadi masalah, karena ikan tersebut juga kaya protein, bahkan ikan asin memiliki kandungan protein tertinggi.
Sebenarnya DHA dapat dibentuk dalam tubuh manusia, namun kemampuan fisiologis setiap orang untuk mengubah dari bahan baku (asam lemak tak jenuh ganda) menjadi DHA berbeda-beda, tergantung pada tingkat kesehatan, penyerapan dan kondisi lemaknya di dalam tubuh. Dengan demikian mengkonsumsi ikan sangat dianjurkan, selain mengandung DHA ikan juga mengandung EPA (C20H3O20. DHA dan EPA secara bersama dikenal sebagai Omega 3, yang sudah dikenal dapat mencegah serangan jantung, stroke dan impotensi.
Ikan yang dikonsumsi perlu memenuhi persyaratan tertentu, seperti habitatnya tidak tercemar logam berat (Hg, Pb, dan Cu). Selain itu, ikan harus dalam kondisi yang segar. Ciri-ciri ikan yang masih segar: tidak berbau amis, dagingnya masih kenyal, ekornya tidak kering dan menghitam serta matanya tidak berwarna merah, Hindari ikan yang penempatannya ditumpukan bersama hewan laut lainnya seperti kepiting, kerang dan udang, sebab hal itu akan menyebabkan terjadinya kontaminasi silang.
Indonesia memiliki perairan yang sangat luas, baik lautan atau daratan, dengan demikian potensi sumberdaya perikanan yang dimiliki sangat besar. Upaya peningkatan konsumsi ikan akan memberikan manfaat ganda, selain meningkatkan kecerdasan, juga makin menggairahkan sector perikanan.
 

Kenapa Cewek Lebih Mudah Stres daripada Cowok?

Suka bete karena teman cewek sering uring-uringan dan gampang panik? Tenang saja, penjelasan ilmiah ini akan membuat kaum cowok bisa lebih memahaminya. Kaum Hawa lebih sering menderita karena depresi dan stress dibandingkan kaum Adam.
Sebuah studi terbaru menyatakan adanya alasan biologis terkait dengan perbedaan gender. Sebuah eksperimen baru yang dilakukan pada tikus-tikus, menemukan bahwa tikus betina lebih sensitif pada tingkat rendah hormon stres dan kurang bisa beradaptasi pada tingkat tinggi hormon itu dibandingkan tikus jantan. Tikus diketahui memiliki sistem syaraf yang sama dengan manusia, sehingga dapat berimplikasi bagi manusia, walau stress pada manusia lebih rumit daripada hewan pengerat, demikian menurut ilmuwan.
Sudah lama diketahui bahwa kaum perempuan memiliki insiden yang lebih tinggi pada depresi, gangguan stress pascatrauma, serta gangguan kecemasan lain, menurut pimpinan studi tersebut, Rita Valentino, ilmuwan syaraf perilaku di Children’s Hospital of Philadelphia. Namun selama ini belum diketahui mekanisme biologis apa yang membuatnya berbeda dengan kaum lelaki.
Riset yang dilakukan Valentino fokus pada corticotropin-releasing factor (CRF), sebuah hormone yang dilepaskan dalam otak saat merespon stres, baik pada manusia maupun hewan pengerat.
CRF adalah neurotransmitter yang membantu sinyal komunikasi antar sel-sel otak. Beberapa neuron mengirim keluar sinyal CRF saat neuron lain yang mengandung reseptor menerimanya. Valentino dan koleganya menganalisa otak tikus saat mereka merespon tes stress yang bertujuan untuk memicu dilepaskannya hormon CRF.
Pada tikus-tikus betina, neuron menerima CRF lebih banyak daripada tikus jantan. Bahkan neuron tikus betina juga lebih responsive pada hormon ini. Setelah dilanda stress, tikus jantan memiliki respon adaptif bernama internalisasi, dalam sel otak mereka. Sel-sel ini dapat mengurangi jumlah penerima CRF, sehingga menjadi kurang responsif terhadap hormon tersebut. Hal ini tidak terjadi pada tikus betina.
“Ini adalah studi pada hewan, dan kami belum bisa mengatakan bahwa manusia memiliki mekanisme biologis yang sama,” komentar Valentino. “Namun kami menjadi paham bahwa regulasi CFR berhubungan dengan gangguan kejiwaan saat stress, sehingga riset ini bisa menjadi relevan pada kondisi biologis manusia.”
Riset terdahulu hanya mengamati gangguan stress pada hewan pengerat kantan, sehingga belum diketahui kaitannya dengan perbedaan gender. Menurut Valentino, dengan memahami peran antagonis CFR maka para ahli farmasi dapat terbantu menciptakan obat yang mempu mengatasi depresi, dan dapat disesuaikan dengan jenis kelamin pasiennya.
Diterjemahkan secara bebas dari LiveScience.com

Spritual Mind; Landasan Perkembangan Remaja


Keluarga adalah pusat kehidupan rohani anak dan mempunyai ikatan emosi terhadap pemikirannya di kemudian hari. Kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka, merupakan unsur-unsur pendidikan yang tidak langsung, yang dengan sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh. Perkembangan spiritual diawali dari dalam keluarga dan selanjutnya berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
Sebenarnya masa remaja adalah masa peralihan yang ditempuh oleh seseorang dari kanak-kanak menuju dewasa. Pada periode ini terjadi perubahan-perubahan besar dan esensial mengenai kematangan fungsi-fungsi rohaniah dan jasmaniah. Yang menonjol pada periode ini adalah mengenai kesadaran yang mendalam mengenai diri sendiri, mulai meyakini kemauan, potensi dan cita-cita. Dengan kesadaran tersebut remaja berusaha menemukan jalan hidupnya, mencari nilai-nilai tertentu seperti kebajikan, keluhuran, kebijaksanaan dan keindahan. Perjalanan mencari jati diri dilandasi oleh fundamen spiritual yang dibekali oleh remaja sejak masa kanak-kanak. Landasan spiritual yang diberikan pada masa kanak-kanak berpengaruh besar pada perkembangannya di masa yang akan datang. Faktor-faktor kebaikan selalu ditanamkan oleh keluarga yang terkadang harus menyita waktu dan biaya. Landasan yang diberikan sejak dini, ditanamkan mulai dari hal-hal kecil bersifat keagamaan di rumah sampai dengan mengirimkan sang anak untuk memasuki jenjang pendidikan yang banyak mengajarkan nilai-nilai lebih pada bidang keagamaan dan moralitas.
Begitu banyak orang tua yang mengeluh, bersusah hati bahkan benar-benar panik memikirkan anak-anaknya yang telah remaja menjadi keras kepala, mudah tersinggung dan sering melawan. Antara anak dengan orang tua sering bertengkar, karena kelakuan-kelakuan yang melanggar aturan, nilai-nilai moral dan norma agama. Di samping itupun, tidak sedikit pula remaja-remaja merasa tidak mendapat tempat dalam masyarakat dewasa, bahkan diantara mereka ada yang merasa sedih dan penuh penderitaan dalam hidupnya, merasa tidak dihargai, merasa tidak disayangi oleh orang tua, bahkan merasa dibenci dan dihina. Keadaan tersebut menimbulkan kegoncangan jiwa hingga mereka merasa mampu bertanggung jawab untuk dirinya sendiri. Sumber kegoncangan emosi remaja adalah konflik yang terjadi antara diri remaja sendiri, keluarga, masyarakat ataupun di sekolah. Besar atau kecilnya kegoncangan jiwa yang dialami remaja telah banyak menimbulkan permasalahan dan keresahan bagi dirinya sendiri, para orang tua, guru juga pemerintah.
Tidak sedikit usaha bagi orang tua, guru dan pemerintah untuk mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh remaja. Salah satu dengan menanamkan pengaruh kepercayaan agama. Perkembangan mental remaja kearah berpikir logis dapat mempengaruhi pandangan terhadap Tuhan yang telah menciptakan segala peristiwa di alam ini, dan kepercayaan akan akhirat, hari pembalasan, dimana setiap orang akan mendapat ganjaran dan siksaan sesuai dengan perbuatannya. Takut akan neraka dan berharap akan masuk surga dalam ajaran agama memainkan peranan penting mengatasi gejolak emosi remaja. Rasa berdosa dan menyesal pada usia remaja sangat mengganggu keimanan dan keyakinan hingga membawa mereka ke jalan taubat untuk mengembalikan keseimbangan jiwa. Dengan demikian nilai-nilai spritual pada diri remaja ikut bergejolak antara ingin melakukan kejahatan ataupun kebaikan.
Pembinaan moral spiritual terjadi melalui pengalaman dan kebiasaan yang ditanamkan sejak kecil oleh orang tua. Nilai-nilai moral spiritual yang berhubungan dengan keagamaan bersifat tetap dan tidak berubah-ubah oleh waktu maupun tempat. Ibadah bagi remaja seolah dapat menentramkan batin yang gelisah. Bagi remaja yang bersemangat positif ada kecenderungan untuk mengembangkan rasa spiritualnya sesuai dengan pertumbuhan perkembangan pribadi yang dialaminya. Misalnya remaja ikut aktif kegiatan-kegiatan yang bersifat spiritual, mengikutsertakan diri dalam organisasi dan lembaga-lembaga keagamaan, ceramah agama serta aktivitas-aktivitas sosial yang bersifat spiritual.
Agama sebagai fundamen bagi perkembangan remaja akan membawa dampak pemikiran positif dan bersifat spiritual, seperti, bahwa Tuhan adalah penolong hambanya setiap saat hingga dapat melakukan perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan yang buruk karena akan membawa pada jalan menuju surga ataupun neraka.
Secara umum dapat kita sebutkan bahwa sifat dan problema remaja siapapun pastilah akan merasakan bahkan telah melaluinya. Mungkin saja remaja telah melakukan sesuatu yang tercela dan dilarang oleh agama, namun sebaiknya kita dapat menunjukkan bahwa apa yang mereka alami tersebut dapat diatasi dan dapat dicarikan solusi dengan ketentuan ajaran agama. Setiap orang, terutama remaja, akan merasa senang apabila orang lain dapat memahami dan mengerti perasaannya. Dengan demikian remaja dapat bergabung dan bersimpati pada jalan kebaikan sehingga kita pun akan menemukan jalan untuk pembinaan kearah masa depan remaja yang diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa.
- - – - – - – - – - – - – - – - – — – - – - — – - – - — – - – - – - – - – - – - – - — – - – - – - – - – - -
Daftar Pustaka
1. Prof.Dr. Zakiah Daradjat; Ilmu Jiwa Agama, PT Bulan Bintang, Jakarta, 1993
2. DR. Kartini Kartono; Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan), Mandar Maju, Bandung, 1990