TRANSLATE THIS BLOG

Translate this page from Indonesian to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Widget edited by Anang

Friday, October 22, 2010

Cara Menuliskan Angka: Sembilan atau 9?


Angka atau bilangan ada di semua tempat. Mulai dari buku ilmiah dengan tebal 1.500 (ini juga bilangan) halaman hingga iklan baris di media. Bilangan bahkan digunakan juga untuk uji psikologi dalam berbagai kebutuhan.
Nah, sebenarnya bagaimana sih cara menuliskan bilangan? Apakah harus ditulis berupa digitnya (bentuk) ataukah ditulis dalam bentuk huruf? Dan kapan saja angka bisa ditulis dengan model tersebut? Berikut ini adalah sebelas cara menuliskan angka atau bilangan:
  1. Bilangan vs. angka. Bilangan adalah konsep abstrak dalam matematika. Sedangkan angka adalah representasi/lambang dari bilangan. ‘Tujuh’, ’7′, ’111′ (angka biner), dan ‘VII’ adalah simbol-simbol yang digunakan untuk mengekspresikan bilangan. Cara mudah membedakan angka dan bilangan adalah seperti membedakan orang dengan namanya.
  2. Angka-angka kecil dituliskan dengan huruf. Yang dimaksudkan dengan angka kecil adalah angka-angka dari nol hingga sepuluh.
  3. Angka yang bisa dituliskan dengan satu kata ditulis dalam huruf (kata). Contoh, sebelas; sepuluh. Angka yang terdiri dari dua kata ditulis dalam bentuk seperti: 24 dan sebagainya.
  4. Penggunaan koma dalam angka. Gunakan pemisah dalam menuliskan angka di atas seribu. 7.231.580 meter akan lebih mudah dibaca dibandingkan dengan 7231580 meter. Nah, dalam bahasa Indonesia pemisah ribuan adalah titik dan koma digunakan untuk memisahkan desimal. Hal ini berbeda dengan penulisan angka dalam bahasa Inggris yang menggunakan cara sebaliknya. International Systems of Units (bahasa Perancis, Système international d’unités atau SI) sebenarnya sudah membuat peraturan tentang ini. Sayangnya peraturannya aneh. Peraturannya adalah mengganti pemisah ribuan dengan spasi dan desimal dengan koma. Contoh: 12 435 675,34. Jadi jelek kan?!
  5. Jangan menuliskan angka di depan kalimat. Tuliskan ‘Empat mobil sedang parkir’ dan bukan ’4 mobil sedang parkir’. Jika angkanya bernilai besar, cari cara agar angka tersebut bisa diletakkan setelah kata. Gunakan ‘hari ini 234 eksemplar koran telah terjual’ sebagai pengganti ’234 koran telah terjual’.
  6. Abad dan dekade dituliskan dalam huruf. Contoh: abad delapanpuluhan.
  7. Angka bulat ditulis dalam huruf. Angka bulat yang dimasudkan adalah dalam jutaan. Contoh: gunakan ’200 juta’ alih-alih ’200.000.000′.
  8. Angka yang berdekatan. Jika menemui angka yang berdekatan, tuliskan dalam huruf untuk angka yang lebih kecil sehingga tidak membuat bingung. Sepertinya kejadian begini langka, tapi mungkin saja terjadi.
  9. Urutan. Urutan seperti kesatu dan kedua harus dituliskan dalam huruf, bukan ke1 dan ke2.
  10. Konsistensi dalam menuliskan angka. ’12 cewek pandai berdandan dan 11 cowok pandai menari’ bukan ’12 cewek pandai berdandan dan sebelas cowok pandai menari’.
  11. Resep dan persen. Tuliskan ’23 persen’ dan bukan ’23 %’. Simbol ‘%’ sebaiknya digunakan hanya dalam visualisasi seperti presentasi. Dalam penulisan resep, digit atau bentuk diperbolehkan.
Tata cara penulisan ini tentu saja hanya berlaku dalam penulisan formal. Jika mengirimkan pesan singkat, maka tata cara ini tidak sepenuhnya berlaku.
Sumber: Dailywritingtips.com dan Wikipedia.org

Mengapa Remaja Sering Menyakiti Diri Sendiri?


Selama beberapa dekade terakhir, semakin banyak anak muda muncul menarik keluar pisau cukur dan korek api untuk melukai dirinya sendiri, menurut laporan anekdot dari konselor. niat merekatidak mati, hanya untuk menyakiti, sebuah perilaku yang dikenal sebagai mencederai diri sendiri non-bunuh diri (non-suicidal self-injury).
Sebuah studi baru-baru ini mengenai kesehatan mental mahasiswa, disajikan pada bulan Agustus di Rapat American Psychological Association, dimana ditemukan bukti empiris untuk mendokumentasikan pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada suatu universitas, tingkat non-suicidal self-injury meningkat dua kali lipat 1997-2007.
Namun, para ilmuwan tidak benar-benar yakin apakah perilaku tersebut benar-benar menjadi lebih merajalela, ataukah mereka hanya mendeteksi kasus, lebih karena kewaspadaan yang tinggi. Dan beberapa peneliti mengatakan bahwa untuk sementara, mungkin ada peningkatan pada tahun 1990-an hingga awal 2000-an, dan kemungkinan daerah yang terkena adalah dataran tinggi sekarang [Lihat: Apakah Anak-Anak Lebih sengaja terluka Sendiri?]
Namun demikian, prevalensi luas non-suicidal self-injury tidak merupakan masalah kesehatan masyarakat. Beberapa studi baru-baru ini telah menemukan beberapa 17-28 persen dari remaja dan dewasa muda mengatakan mereka telah terlibat dalam perilaku di beberapa titik dalam hidup mereka.
Para ilmuwan sekarang menganalisis non-suicidal self-injury dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya, mencoba untuk menjawab sejumlah pertanyaan, termasuk: Mengapa orang melukai diri sendiri? Apakah beberapa orang terprogram untuk melukai diri sendiri? Dan perawatan apa yang bekerja paling baik untuk menghentikan pemotongan?
Konsekuensi dari perilaku ini melampaui kerusakan fisik dan termasuk depresi, kecemasan, isolasi sosial dan peningkatan risiko untuk mencoba bunuh diri, kata Peggy Andover, seorang profesor psikologi di Fordham University, New York.
“Semua konsekuensi negatif itu disatukan, digabungkan dengan fakta bahwa ini adalah suatu perilaku yang sangat umum di sekolah-sekolah tinggi kita, di sekolah kami, hanya di komunitas kami, itu benar-benar menyoroti kenyataan bahwa kita benar-benar perlu untuk mengatasi perilaku ini,” kata Andover.
“Kekacauan” ini juga dapat menjadi resmi pada revisi yang akan datang di the Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental), atau DSM, juga dikenal sebagai “Psychiatric Alkitab,” karena tiba pada tahun 2013.
Bunuh diri primer?
non-suicidal self-injury umumnya didefinisikan oleh para ilmuwan sebagai “penghancuran disengaja diskrit jaringan tubuh tanpa maksud bunuh diri,” ujar Kimberly Harrison, praktisi postdoctoral di Park Center Inc, sebuah pusat perawatan kesehatan mental di Fort Wayne, Ind. “Anda mencoba untuk menghancurkan tubuh Anda dalam beberapa cara tanpa mencoba bunuh diri,” kata Harrison.
Berbagai perilaku sesuai dengan deskripsi ini, termasuk memotong, pembakaran dan ukiran kulit untuk mematahkan tulang, mencegah penyembuhan luka dan menempelkan pin dan jarum pada diri sendiri.
Orang-orang biasanya mulai melukai diri pada masa remaja awal, berusia antara 11 dan 15.
Perkiraan umum untuk persisnya bagaimana perilaku ini menjangkit pada remaja dan dewasa muda ini sangat bervariasi, dari terendah 4 persen sampai setinggi 38 percent. Perkiraan ini sebagian besar didasarkan pada studi yang melibatkan populasi kecil yang hanya terdiri dari beberapa ratus orang. Tapi secara bersama-sama, para ahli setuju bahwa persentase jatuh di suatu tempat pada remaja dewasa dibawah usia 20-an.
Yang paling jelas merugikan dari non-suicidal self-injury itu sendiri adalah timbulnya risiko infeksi dan konsekuensi psikologis seperti perilaku merasa malu dan takut penolakan sosial jika pelaku prilaku ini mengakui telah melukai diri mereka sendiri.
Ada juga beberapa bukti bahwa orang-orang yang terlibat dalam non-suicidal self-injury adalah meningkatnya risiko bunuh diri, meskipun hubungan yang terkuat di antara pasien psikiatri. Para peneliti telah berspekulasi bahwa orang yang baru pertama kali melakukan self-injury mungkin untuk bunuh diri, dengan cara itu mereka mampu mengatasi rasa takut dan rasa sakit yang berasal dari prilaku melukai diri mereka sendiri.
Tapi “sebagian besar orang yang melaporkan non-suicidal self-injury tidak berusaha untuk mengakhiri hidup mereka, mereka berusaha untuk menghadapi hidup,” kata Janis Whitlock, seorang peneliti di Cornell University di Ithaca, NY, yang baru-baru ini diterbitkan sebuah artikel tinjauan mengenai non-suicidal self-injury, “Benar-benar kebalikan dari prilaku bunuh diri.”
Seperti obat-obatan dan seks
Memang, para ahli mengatakan kebanyakan orang terlibat dalam self-injury sebagai cara untuk mengatasi emosi mereka, terutama yang negatif. Dan kebanyakan pelaku self-injury melaporkan bahwa prilaku ini bekerja – prilaku ini menenangkan mereka dan membawa rasa lega.
Menenangkan perasaan ini merupakan hasil yang paling mungkin dari pelepasan endorfin, bahan kimia otak yang menghilangkan rasa sakit dan dapat menghasilkan euforia.
“Orang-orang menggunakan self-injury dalam banyak cara yang orang lain menggunakan narkoba atau alkohol, atau makanan atau seks … untuk mencoba merasa lebih baik dalam jangka pendek,” kata Whitlock.
Orang mungkin juga melukai diri sebagai bentuk hukuman.
Matthew Nock, seorang profesor psikologi di Harvard University, telah datang dengan empat alasan utama untuk terlibat dalam self-injury, baik pribadi dan sosial. model-nya, yang baru-baru ini didiskusikan pada pertemuan APA, menunjukkan bahwa orang-orang melukai diri untuk:
* Meredakan ketegangan atau menghentikan perasaan buruk;
* Merasakan sesuatu, bahkan rasa sakit;
* Berkomunikasi dengan orang lain untuk menunjukkan bahwa mereka menderita;
* Membuat orang lain berhenti mengganggu mereka.
Ada juga bukti bahwa orang lebih cenderung melukai diri mereka jika mereka memiliki citra tubuh negatif ditambah dengan emosi negatif yang kuat dan miskin keterampilan yang sangat besar.
“Itu membuat lebih mudah bagi mereka untuk menyakiti tubuh,” kata Jennifer Muehlenkamp, seorang profesor psikologi di University of Wisconsin-Eau Claire, yang mempelajari kondisi ini.
Beberapa penelitian juga menyarankan biologi adalah bermain. Misalnya, penelitian yang dipublikasikan dalam edisi Juli Journal of Affective Disorders menemukan bahwa non-suicidal self-injury memiliki opioid ((endorphin adalah jenis opioid) dengan tingkat yang lebih rendah dalam tubuh mereka daripada mereka yang tidak melukai diri sendiri. Satu hipotesis adalah bahwa orang-orang yang melakukan self-injury memiliki kekurangan opioid dan melakukannya untuk meningkatkan jumlah opioid alami mereka.
Penelitian akhir-akhir ini melibatkan pasien yang didiagnosis dengan gangguan kepribadian borderline, suatu kondisi di mana orang sering melukai diri sendiri, ditemukan bahwa self-injury dapat menghambat daerah otak yang berfungsi dalam pengolahan emosi.
Sesuatu tentang masa remaja
Masa remaja adalah masa utama bagi perilaku.
“Dari perkembangan persfektif, Anda punya badai yang sempurna untuk self-injury,” kata Whitlock, peneliti Cornell.
Tidak hanya perlakuan kaum muda yang harus menavigasi semakin banyak relasi pribadi, otak dan tubuh mereka juga mengalami perubahan yang baik.
Pada masa remaja awal, bagian otak yang terlibat dalam emosi, adalah amigdala, dan bagian otak yang terlibat dalam pemikiran yang lebih tinggi, adalah korteks, tidak sepenuhnya terhubung, dan sebagai hasilnya, mereka tidak berkomunikasi serta mereka akan melakukannya nanti di dalam kehidupan.
“Ini sangat umum bagi remaja, khususnya remaja awal, merasa tingkat emosi yang tinggi dan benar-benar tidak memiliki keterampilan banyak berurusan dengan emosi,” kata Whitlock.
Ketika otak anak-anak sepenuhnya berkembang, mereka mungkin belajar yang lainnya, seperti metode yang lebih positif untuk mengatasi emosi mereka, seperti berbicara dengan seorang teman, pergi untuk berlari, atau meditasi. Self-injury tampaknya menjadi perilaku kebanyakan remaja dalam tahap perkembangan, dengan sekitar 80 persen melaporkan bahwa mereka berhenti melukai diri dalam lima tahun pertama, menurut review Whitlock’s, diterbitkan di the May Issue of the journal PLoS Medicine
Dari sudut pandang praktis, self-injury merupakan perilaku yang mudah diakses untuk remaja yang mungkin memiliki kesulitan untuk menguasai narkoba dan alkohol.
Perbedaan gender
Penelitian sebelumnya telah menyarankan bahwa self-injury adalah suatu perilaku yang lebih umum di antara anak-anak perempuan, tetapi studi terbaru menunjukkan lebih, bahkan perpecahan kedua gender. Sebuah studi mahasiswa oleh Harrison, ilmuwan Park Center, menemukan bahwa prilaku ini memiliki tingkat yang lebih tinggi pada laki-laki.
Namun, perempuan dan anak laki-laki akan menggunakan metode yang berbeda untuk melukai diri mereka sendiri.
Sebagai contoh, sebuah studi 2010 oleh Andover, dosen di Fordham, ditemukan bahwa perempuan yang lebih sering menggunakan pemotong sementara anak laki-laki lebih mungkin untuk membakar diri mereka sendiri. Para peneliti tidak yakin alasan perbedaan gender, tetapi menyarankan melibatkan gagasan bahwa beberapa metode cedera yang dianggap sebagai lebih maskulin, dan lain-lain lebih feminin.
Ini juga tidak jelas apakah jenis kelamin berbeda dalam mengapa mereka melukai diri sendiri di tempat pertama. Sebagai contoh, mungkin laki-laki mencari tampilan ketangguhan fisik dan bukan cara untuk mengatasi emosi. Namun, penelitian lebih banyak diperlukan di daerah ini.
Kurangnya pilihan pengobatan
Tidak ada pengobatan khusus untuk non-suicidal self-injury, meskipun teknik yang dikenal sebagai terapi perilaku dialektis, digunakan untuk gangguan kepribadian borderline, telah digunakan dengan beberapa keberhasilan.
“Perawatan ini sangat sangat intensif sekali,” kata Andover, dan mungkin tidak sesuai untuk semua orang dengan non-suicidal self-injury.
Mayoritas pelaku self-injury mengatasi kemungkinan perilaku tanpa mencari pengobatan, Muehlenkamp berkata, akan tetapi pengobatan bagi mereka yang masih mungkin bisa membantu.
“Siapa pun yang terlibat dalam self-injury, bahkan jika satu saat dalam kehidupan mereka, mereka masih lebih banyak laporan mengenai banyak kesulitan dalam kehidupan mereka, secara psikologis [dan] sosial,” katanya. “Jadi, bahkan jika suatu saat Anda memiliki seseorang yang terluka oleh dirinya sendiri, mungkin bukanlah ide yang buruk bagi mereka untuk mempertimbangkan mencari beberapa jenis bantuan.”
diterjemahkan bebas dari LiveScience.com
Sumber gambar: LiveScience.com
*Artikel Ini dipostingkan juga di http://ninade.wordpress.com

Friday, October 8, 2010

Rel Kereta Tokyo Efisien Berkat Jamur Lendir!

Jepang merupakan negeri yang tak diragukan lagi kecanggihannya dalam urusan perkeretaan. Sebut saja nama shinkansen, kereta tercepat di dunia, yang hanya dengan berkedip saja, kereta ini melaju layaknya kilat. Kereta memang menjadi sarana transportasi utama di Jepang. Semua jenis kereta ada di Jepang, dari kereta lokal yang berhenti setiap 2 menit, kereta semi express, rapid express, super express, semuanya lengkap. Dan seluruh sistem perkeretaan di Jepang ini memberikan jasa ketepatan waktu yang luar biasa, kecepatan sempurna, dan keamanan pasti.
Apalagi di Tokyo, setiap hari jutaan orang harus diangkut dari suatu spot ke spot yang lain,  dengan waktu yang secepat-cepatnya dan setepat-tepatnya (karena “terlambat” dalam kamus hidup di Jepang adalah sebuah dosa besar, ketepatan waktu adalah harga diri yang selalu dijunjung tinggi). Tentu saja, seluruh sistem kereta listrik itu didesain sedemikian rupa sehingga menyediakan pelayanan jasa transportasi yang sangat efektif dan efisien. Rute atau jaringan rel kereta di Jepang pun harus dibuat sesempurna mungkin.
Tokyo, ibu kota Jepang yang sangat padat penduduknya dan padat pula jalur-jalur rel keretanya ini, ternyata sempat membuat para peneliti kebingungan bagaimana cara menentukan rute rel kereta ter-efisien dan terdekat yang menghubungkan Tokyo dengan kota-kota lain. Maka kemudian jamur lendirlah yang menyelamatkan kebingungan mereka.
tokyo201012111Jamur lendir mampu membentuk jaringan-jaringan yang menghubungkan rute terdekat spot makanan satu dengan spot makanan yang lain. Para penelitipun memanfaatkannya! Ilmuwan Toshiyuki Nakagaki dan timnya ini merancang peta Tokyo sedemikian rupa ke dalam plat medium si Jamur Physarum polycephalum , kemudian mengibaratkan spot-spot makanan jamur itu sebagai kota-kota penting yang harus dihubungkan dengan jalur kereta, spot awal si jamur yaitu pusatnya diibaratkan sebagai Tokyo. Maka dalam waktu 26 jam, terlihatlah karya si jamur yang menghubungkan kota-kota penting dengan Tokyo dengan tendril-tendril jamurnya. Rute yang dihasilkan jamur tersebut dievaluasi oleh para peneliti, dan terbukti menjadi rute rel kereta yang paling efektif dan efisien dibandingkan penentuan rute menggunakan komputasi atau perhitungan matematis yang jika direalisasikan justru akan memperbesar biaya pembangunan.
Maka secara tidak langsung, para penduduk Tokyo yang menjadi pengguna jalur kereta itu, para pekerja kantor yang setiap hari berjubel di subway Tokyo, para ibu-ibu, anak-anak sekolah, hingga masinis-masinis kereta dan semua orang yang berhasil sampai ke tempat tujuan dengan cepat dan tepat waktu itu berhutang budi pada sebuah jamur lendir. Jamur yang sama sekali tak pernah kita duga akan bisa membantu pembangunan peradaban Tokyo. Jamur lendir yang tak pernah populer selain tugasnya, yang selama ini kita tahu hanya sebagai pengurai daun-daun busuk di tempat lembab.
Begitulah betapa menariknya ilmu biologi yang mampu menginspirasi desain pembangunan rute rel kereta termaju di dunia. Adalah sangat disayangkan jika kita hanya mempelajari biologi, ilmu tentang hayati itu sebatas hafalan nama-nama spesies tanpa kita berusaha mencari tahu, apa sebenarnya di balik penciptaan makhluk-makhluk hidup itu, apa sebenarnya yang mampu mereka lakukan untuk manusia, apa yang mereka bisa ciptakan untuk memperbaiki kualitas hidup manusia. Inovasi serta imajinasi dalam belajar, selalu akan membuat kita terperangkap dalam rasa penasaran hingga akhirnya memacu kita terus menerus untuk belajar.
Sebelum penemuan rute rel kereta oleh jamur ini, mungkin orang akan menganggap penelitian ini adalah sesuatu yang sangat tak penting dan bertanya “Ngapain coba menganalisis cara jamur mendapatkan makanannya? Kayak kurang kerjaan aja, Memangnya kita mau memelihara jamur lendir?”. Namun seorang peneliti akan tetap kukuh dengan idenya, dan selalu yakin bahwa apapun yang mereka pelajari, apapun yang mereka cari, dan apapun yang mereka teliti, sungguh akan sangat bermakna untuk masa depan. Terbukti dengan mempelajari pola si jamur lendir mencari makanannya, dihasilkanlah rute rel kereta ter-efisiien di dunia.
Referensi :
“Ride the Slime Mold Express!”, By Tim Wogan, ScienceNOW Daily News.2010.
“Slime Mold Grows Network Just Like Tokyo Rail System”, By Laura Sanders, Science News. 2010.
Google map, Tokyo map.

Wimax, Seberapa Jauh Indonesia Siap Mengimplementasikannya

Di Indonesia, Wimax memang belum sepopuper Wi-Fi (Wireless Fidelity). Namun sebagai salah satu negara pemegang lisensi Wimax (Worldwide Interoperability Mobile Access), Indonesia memiliki wewenang menerapkan teknologi telekomunikasi ini pada operator-operator seluler yang memiliki kesiapan baik secara kesiapan secara infrastruktur maupun kesiapan operational-maintanance. Akses broadband nirkabel Wimax diharapkan mampu memberikan angin segar di tengah-tengah persaingan industri telekomunikasi dan kebutuhan pasar.
Sedikit Review tentang Wimax
Dalam sesi International Telecommunications Union (ITU) bulan Juni 2007, Wimax dimasukkan dalam standar IMT-2000. Standar tersebut dikenal juga sebagai standar telekomunikasi seluler generasi ketiga (3G) yang mencakup spektrum 2,5 hingga 2,69 Gigahertz.
Saat ini Wimax sedang menjalani studi koeksistensi untuk memastikan statusnya sebagai salah satu teknologi 3G. Bahkan, melalui standar IMTAdvanced-nya ITU, Wimax siap menjadi teknologi 4G.
Wimax di Sisi Produsen atau Provider
Kepala Bagian Umum dan Humas Ditjen Postel, Gatot S. Dewa Broto menegaskan, pihaknya telah menyiapkan perangkat aturan berupa Rancangan Peraturan Menteri Kominfo untuk tender BWA (broadband wireless access) yang akan dimulai tahun 2008. Tender tersebut ditujukan bagi industri pendukung peralatan untuk lisensi satu blok frekuensi di pita 2,3 GHz.
Wan Yi, Direktur Wireless and Mobile Department di China Communications Standards Association (CCSA), mengatakan satus 3G Wimax akan mengganggu keseimbangan industri mobile.
“Teknologi 3G bertumpu pada struktur segitiga W-CDMA, CDMA, dan TD-SCDMA. Wimax akan mempengaruhi ini secar besar-besaran. Semua vendor besar W-CDMA dan CDMA menentang ini,” ujar Wan. Wimax merupakan teknologi yang menggunakan teknik SOFDMA, teknik modulasi multicarrier yang menggunakan subchannelisasi. Provider menggunakan standar frekuensi untuk pelanggan tetap (fixed) dan bergerak (normadic). Teknik modulasi Wimax berbeda dengan CDMA dimana CDMA menggunakan perbedaan kode pada tiap pelanggannya.
Wimax di Sisi Konsumen
Teknologi Wimax dapat mengcover area sekitar 50km dimana ratusan pengguna akan dishare sinyal dan kanal untuk transmisi data sampai 155 Mbps.
Pada aplikasi mobile, user Wimax layaknya menggunakan terminal Wifi seperti: notebook, PDA, dan smartphone. Pemanfaatan Wimax sama dengan pemanfaatan Wifi. Sebuah terminal dapat mendeteksi jaringan Wimax dan Wifi sehingga user akan semakin dimudahkan karena bisa memilih Wimax broadband (untuk jaringan Wimax) atau wireless hotspot (untuk jaringan Wifi/Wireless LAN).
Sinergi Wimax-Wifi-Seluler
Wifi (Wireless LAN) merupakan jaringan komunikasi nirkabel melalui komputer LAN. Jangkauannya terbatas pada area tertentu sehingga disebut hotspot. Layanan yang diberikan bisa variatif, layaknya aplikasi LAN seperti: email, internet, intranet, messaging, music/video streaming, dan layanan IP base lainnya.
Apabila Wifi dikombinasikan implementasinya dengan Wimax maka jelas akan mempercepat dan memperluas penggunaannya, lebih secure karena bisa menjadi QoS (Quality of Service), lebih reliable, dan kaya akan layanan baru.
Sinergi antara Wimax dengan seluler menggabungkan jaringan kabel dan wireless, layanan dan terminal. Secara umum, konsep konvergensi pada telekomunikasi mencakup 3 aspek, yaitu: device, service, dan jaringan.
Secara umum Wimax diperkenalkan sebagai akses yang menawarkan solusi multi-access, sebagai contoh: Wimax untuk melengkapi jaringan yang sudah eksis (2G/3G dan Wifi). Munculnya Wimax otomatis akan menimbulkan persaingan dengan pengusung 3G
Layanan 3G merupakan layanan komunikasi bergerak yang menjanjikan peningkakan bandwith hingga 384 Kbps ketika diakses dalam keadaan bergerak (normadic) sementara untuk di kendaraan bergerak kecepatannya 128 Kbps dan sampao 2 Mbps dalam keadaan diam. Teknologi 3G berbasis GSM (WCDMA) dan CDMA (CDMA 2000). Dengan demikian keunggulan Wimax adalah dari kecepatannya dan layanan yang lebih menarik dibanding 3G. Namun, dari kemampuan mobilitynya 3G masih lebih unggul karena menggunakan node B yang tentu saja bisa mencakup yang lebih luas.
Referensi:
  • Detikinet
  • Wimax, Teknologi Broadband Wireless Access (BWA) Kini dan Masa Depan, karangan; Gunawan Wibison dan Gunadi Dwi Hantoro.
 

Motif Batik Megamendung, nilai seni dan filosofinya


Motif Megamendung yang digunakan oleh masyarakat Cirebon sebagai motif dasar batik sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia pecinta batik, begitupula bagi masyarakat pecinta batik di luar negeri. Bukti ketenaran motif Megamendung berasal dari kota Cirebon pernah dijadikan sebagai cover sebuah buku batik terbitan luar negeri yang berjudul Batik Design karya Pepin Van Roojen bangsa Belanda.
Sejarah timbulnya motif Megamendung yang diadopsi oleh masyarakat Cirebon yang diambil dari berbagai macam buku dan literature selalu mengarah pada sejarah kedatangan bangsa China yang datang ke wilayah Cirebon. Tercatat dengan jelas dalam sejarah bahwa Sunan Gunungjati menikahi Ratu Ong Tien dari negeri China. Beberapa benda seni yang dibawa dari negeri China diantaranya adalah keramik, piring, kain yang berhiasan bentuk awan. Bentuk aan dalam beragam budaya melambangkan dunia atas bilamana diambil dari faham Taoisme. Bentuk awan merupakan gambaran dunia luas, bebas dan mempunyai makna transidental (Ketuhanan). Konsep mengenai awan ini juga berpengaruh pada dunia kesenirupaan Islam pada abad 16 yang digunakan oleh kaum Sufi untuk ungkapan dunia besar atau alam bebas.
Nilai-nilai dasar dalam Megamendung
Nilai-nilai dasar dalam seni apapun termasuk dalam seni batik motif megamendung bisa didekati dengan cara sbb:
a. Nilai Penampilan (appearance) atau nilai wujud yang melahirkan benda seni. Nilai ini terdiri dari nilai bentuk dan nilai struktur. Nilai bentuk yang bisa dilihat secara visual adalah motif megamendung dalam sebuah kain yang indah terlepas dari penggunaan bahan berupa kain katun atau kain sutera. Sementara dalam nilai struktur adalah dihasilkan dari bentuk-bentuk yang disusun begitu rupa berdasarkan nilai esensial. Bentuk-bentuk tersebut berupa garis-garis lengkung yang disusun beraturan dan tidak terputus saling bertemu.
b. Nilai Isi (Content) yang dapat terdiri atas nilai pengetahuan (kognisi), nilai rasa, intuisi atau bawah sadar manusia, nilai gagasan, dan nilai pesan atau nilai hidup (values) yang dapat terdiri dari atas moral, nilai sosial, nilai religi, dsb.
Pada bentuk Megamendung bisa kita lihat garis lengkung yang beraturan secara teratur dari bentuk garis lengkung yang paling dalam (mengecil) kemudian melebar keluar (membesar) menunjukkan gerak yang teratur harmonis. Bisa dikatakan bahwa garis lengkung yang beraturan ini membawa pesan moral dalam kehidupan manusia yang selalu berubah (naik dan turun) kemudian berkembang keluar untuk mencari jati diri (belajar/menjalani kehidupan sosial agama) dan pada akhirnya membawa dirinya memasuki dunia baru menuju kembali kedalam penyatuan diri setelah melalui pasang surut (naik dan turun) pada akhirnya kembali ke asalnya (sunnatullah). Sehingga bisa kita lihat bentuk megamendung selalu terbentuk dari lengkungan kecil yang bergerak membesar terus keluar dan pada akhirnya harus kembali lagi menjadi putaran kecil namun tidak boleh terputus. Terlepas dari makna filosofi bahwa Megamendung melambangkan kehidupan manusia secara utuh sehinga bentuknya harus menyatu. Dilihat dari sisi produksi memang mengharuskan kalau bentuk garis lengkung megamendung harus bertemu pada satu titik lengkung berikutnya agar pada saat pemberian warna pada proses yang bertahap (dari warna muda ke warna tua) bisa lebih memudahkan.
megamendung2Bilamana kita cermati, maka akan kita dapatkan bahwa bentuk Megamendung banyak sekali variasinya. Ada yang berbentuk lancip pada ujungnya dan ada yang berbentuk bulat tumpul pada ujungnya. Ada pula yang memiliki lekukan berbentuk menyudut pada bagian bentuk lengkungannya. Dengan sendirinya bagi pendesain batik pemula yang tidak terbiasa dengan proses membatik dan tidak mengerti makna filosofi Megamendung, bilamana menggambar Megamendung akan sedikit mengalami kesulitan serta kemungkinan akan terjadi kesalahan. Yang harus diperhatikan lagi adalah motif Megamendung hampir mirip dengan motif Wadasan. Akan tetapi tidak sama penempatannya dengan motif Wadasan (perlu dipelajari khusus pada kesempatan berikutnya).
c. Nilai Pengungkapan (presentation) yang dapat menunjukkan adanya nilai bakat pribadi seseorang, nilai ketrampilan, dan nilai medium yang dipakainya. Ungkapan yang ditampilkan oleh senimannya berupa proses batik yang begitu indah dengan memberikan goresan lilin lewat alat yang dinamakan canting terbuat dari bahan tembaga tipis yang dibentuk secara hati-hati sehingga lilin panas yang melewati ujung canting bisa mengalir dengan lancar. Paduan unsur warna yang harmonis dengan penuh makna bagi siapa yang melihatnya. Unsur warna biru yang kita kenal dengan melambangkan warna langit yang begitu luas, bersahabat dan tenang. Ditambah lagi dengan ada yang mengartikan bahwa biru melambangkan kesuburan sehinga warna batik Megamendung pada awalnya selalu memberikan unsur warna biru diselingi dengan warna dasar merah.
Perkembangan dunia batik yang semakin berkembang ditambah dengan permintaan batik yang demikian beragamnya, maka motif-motif Megamendung banyak dimodifikasi dengan pendekatan berbagai macam, sbb:
1. Bentuk Motif
Bentuk motif Megamendung pada saat sekarang sudah banyak berubah dan dimodifikasi sesuai dengan permintaan pasar diantaranya oleh komunitas perancang busana (fashion designer). Tidak dipungkiri bahwa kelompok perancang busana memberikan andil yang sangat besar bagi kemajuan dunia batik termasuk untuk mengangkat motif Megamendung. Motif Megamendung sudah dikombinasi dengan motif-motif bentuk hewan, bunga atau unsur motif lainnya. Sesungguhnya keberadaan motif Megamendung yang digabungkan dengan motif lain sudah ada sejak dahulu dan telah dibuat oleh seniman batik tradisional. Namun belakangan ini setelah diangkat secara total oleh perancang busana maka motif batik Megamendung semakin berkembang pesat.
2. Proses Produksi
Proses produksi batik Megamendung yang dahulunya dikerjakan secara batik tulis dan batik cap, sekarang dikembangkan pula dengan proses produksi sablon (print). Dengan demikian harga produksi bisa ditekan lebih murah. Walaupun kain bermotif Megamendung yang dibuat dengan proses sablon tidak bisa kita namakan batik, namun secara komersil motif Megamendung merupakan sasaran empuk bagi produsen tekstil yang bisa menghasilkan banyak keuntungan.
3. Bentuk Produksi
Wujud benda produksi pada masa sekarang ini yang mengenakan motif Megamendung tidak lagi dalam wujud kain batik. Motif Megamendung digunakan sebagai hiasan dinding lukisan kaca, pada produk interior berupa ukiran kayu, adapula yang dijadikan sebagai produk-produk sarung bantal, sprei, taplak meja (household) dan lain-lain.
Saya setuju dan sangat mendukung pendapat sekelompok pecinta batik yang menjadikan motif megamendung merupakan wujud karya yang sangat luhur dan penuh makna, sehingga penggunaan motif megamendung sebaiknya dijaga dengan baik dan ditempatkan sebagaimana mestinya. Kita sebagai masyarakat yang berkecimpung di dunia batik tidak membatasi bagaimana cara bentuk motif megamendung diproduksi, namun saya tidak setuju bilamana motif-motif megamendung dengan berbagai bentuk dijadikan barang produksi berupa pelapis sandal di hotel-hotel.
Penulis :
H. Komarudin Kudiya S.IP, M.Ds. Ketua Harian Yayasan Batik Jawa Barat (YBJB).
 

Nobelnya Matematika, Ya Fields Medal


Nobel? Semua orang pasti sudah pernah mendengarnya. Nobel adalah hadiah yang diberikan pada ilmuwan dunia yang menghasilkan penemuan luar biasa. Disebut-disebut sebagai penghargaan tertinggi yang bisa diperoleh seorang ilmuwan, Nobel menjadi “unsur wah” yang bakal melekat pada setiap orang yang menerimanya.
Nobel memang hadiah yang sangat bergengsi, meski demikian ada batasan bagi seseorang untuk meraihnya. Hingga kini hanya ada enam bidang ilmu yang termasuk dalam penghargaan ini, yaitu Fisika, Kimia, Kedokteran, Sastra, Perdamaian, dan Ekonomi.
Tidak ada Nobel untuk bidang Matematika
Para ilmuwan mengatakan bahwa matematika adalah induk dari segala ilmu sains. Lalu mengapa tidak ada hadiah nobel untuk matematika? Ada banyak dugaan mengenai hal ini, yang mayoritas mengatakan bahwa Alfred Nobel memiliki illfeel terhadap matematika. Namun alasan sebenarnya adalah karena Alfred Nobel menganggap matematika tidak mempunyai terapan langsung dalam kehidupan nyata. Hal ini dapat dilihat dari bidang-bidang yang ada seperti yang telah tersebut di atas. Karya yang dihasilkan pun harus yang berupa terapan, tidak boleh yang berupa pengembangan teori.
Pintu untuk membuka Nobel di bidang matematika agaknya telah tertutup, namun para matematikawan telah berusaha untuk membuat jalan lain. John Charles Fields, seorang ahli matematika Kanada abad 19-20, menggagas adanya hadiah bergengsi bagi bidang matematika. Hadiah ini pada akhirnya diberi nama Fields Medal untuk menghargai almarhum.
Tidak seperti Nobel, Fields Medal diberikan pada mereka yang menghasilkan karya teoritis. Ada dua macam karya yang dapat dihasilkan oleh seseorang supaya dapat memperoleh medali ini. Yang pertama adalah jika seseorang dapat memecahkan soal yang terkenal sulit(lebih lazim disebut problem solving), dan yang ke dua adalah jika seseorang dapat menciptakan teori baru di bidang matematika.
Perbedaan yang lain yang cukup mencolok adalah kriteria peserta. Jika dalam hadiah Nobel tidak ada batasan usia, maka usia maksimum seseorang dapat menerima Fields Medal adalah 40 tahun. Jelas, bahwa medali ini ditujukan bagi para ilmuwan muda. Dasar pemikiran batasan usia ini adalah dengan harapan para penerima penghargaan terdorong untuk melanjutkan karyanya, bukannya berhenti sampai pada penerimaan hadiah. Dapat juga dikatakan, hal ini mendorong para ilmuwan muda yang belum mencapai batas usia untuk berkarya semaksimal mungkin.
Lalu sebenarnya kapan Fields Medal diberikan dan apa bentuk hadiahnya? Penghargaan diberikan pada Kongres Matematika Internasional yang diadakan empat tahun sekali(suatu batasan lagi untuk penerima penghargaan ini). Orang-orang yang layak akan mendapatkan sebuah medali emas. Sisi depan medali bergambarkan Archimedes, salah satu ahli matematika tertua di dunia, yang dikitari oleh tulisan “Transire suum pectus mundoque potiri“. Tulisan berbahasa Latin ditemui juga di sisi belakang medali, yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan “Para ahli matematika berkumpul dari seluruh dunia menghargai karya yang luar biasa”. Nama penerima penghargaan tertulis di tepi medali. Tidak hanya mendapatkan medali, uang sebesar US$15000 juga dihadiahkan kepada mereka. Memang bukanlah jumlah yang besar jika dibandingkan dengan US$1,5 juta-nya Nobel, namun mayoritas penerima Fields Medal lebih memandang penghargaannya daripada uangnya.
Fields Medal terakhir kali diadakan pada tahun 2006 di Madrid, Spanyol. Ada empat orang yang menerima penghargaan tersebut, yaitu Andrei Okounkov dari Rusia, Grigori Perelman dari Rusia, Terence Tao dari Australia, dan Wendelin Werner dari Prancis. Yang menarik dari pembagian hadiah kali ini adalah penolakan penghargaan oleh Grigori Perelman, yang beralasan bahwa para juri yang ada tidak pantas memeriksa hasil karyanya. Hal menarik lain adalah Terence Tao menjadi orang Australia pertama yang menerima hadiah ini.
Meski telah dikhususkan pada matematika, terdapat beberapa cabang matematika yang sering muncul dalam penghargaan ini. Ini bukanlah suatu hal yang perlu dikhawatirkan, karena ada banyak teori maupun penemuan baru yang dihasilkan dari bidang-bidang yang tampak terbatas itu. Hal yang seringkali terjadi adalah ditemukannya hubungan antara teori-teori yang tampaknya tidak ada hubungannya sama sekali. Dan salah juga kalau hendak dikata bahwa penghargaan ini terlalu eksklusif matematika. Edward Witten adalah fisikawan pertama yang menerima Fields Medal, tepatnya pada 1990. Lebih jauh lagi, ada banyak hubungan antara fisika dan matematika yang dihasilkan oleh para penerima medali. Pada akhirnya, matematika dapat membantu perkembangan ilmu-ilmu sains lain.
References:
Riehm, C. The Early History of the Fields Medal. Notices of the AMS volume 49, number 7.
Monastyrsky, M. Some Trends in Modern Mathematics and the Fields Medal.

Sains dan Teknologi dalam Evaluasi Kemanusiaan

Berbicara mengenai sains dan teknologi, tentu saja tidak bisa dilepaskan dari konteks sosio-budaya yang melingkupi kelahirannya. Semua kajian keilmuan modern, ilmu sosial atau alam, berasal dari Amerika Utara dan Eropa Barat pada awal perkembangannya. Ilmu pengetahuan modern, para awal kelahirannya, menjadi bersifat “euro-sentris”.
Menjadi seperti itu karena pengaruh para filosof eropa modern seperti Rene Descartes, sangat dominan pada seluruh bangunan fisikanya Isaac Newton dan kimianya Lavosier. Keadaan menjadi seperti ini, dimana Amerika Utara dan Eropa Barat memegang hegemoni atas perkembangan sains dan teknologi (sainstek), karena di bagian dunia yang lain seperti China, Timur Tengah dan India, terjadi stagnasi besar-besaran di bidang sosial kebudayaan. Sebetulnya, kebudayaan China, Timur Tengah dan India pada waktu itu sempat lebih maju dari barat. Namun karena serangkaian perang saudara dan perebutan kekuasaan atau coup d’etat di China, Timur Tengah dan India akhirnya negara barat mampu menyalip mereka.
Pergeseran Paradigma
Kita tidak mungkin mengabaikan, sumbangan seorang Isaac Newton dan Antoine Lavosier terhadap peradaban dunia. Tanpa kedua tokoh ini, ilmu fisika dan ilmu kimia tidak akan pernah ada. Dengan fisikanya Newton umat manusia bisa mendaratkan astronot di bulan, dan dengan kimianya Lavosier berbagai obat-obatan seperti penisilin dapat ditemukan. Namun akhirnya harus disadari bahwa perkembangan sains-tek tidaklah bebas nilai. Menurut Thomas Kuhn, selalu terjadi apa yang disebut “pergeseran paradigma” sebelum akhirnya suatu teori diterima sebagai suatu hukum. Dalam konteks ini, akhirnya negara barat menggunakan sains-tek untuk menjalankan politik kolonialisme dan imperialismenya. Negara barat menyewa para ilmuwan untuk menjadi corong politik imperialis mereka. Di sini politik hegemoni bermain.
Sejak awal tarikh masehi, bangsa China telah menemukan mesiu. Namun sejauh mungkin China hanya menggunakan mesiu untuk hiburan atau hal-hal lain yang bersifat damai. Mereka berusaha keras agar mesiu tidak digunakan sebagai senjata. Sebagai contoh, sewaktu Cheng Ho, panglima angkatan laut China, melakukan pelayaran keliling dunia pada sekitar tahun 1400an, dia hanya membawa senjata ringan untuk pasukannya. Senjata berat yang berbasis mesiu tidak dibawa.
Namun sewaktu mesiu sampai di barat, perubahan besar terjadi. Mesiu dimodifikasi oleh para ilmuwan untuk digunakan sebagai senjata utama untuk menggantikan busur dan panah. Sekitar tahun 1500an, senapan tipe “musket” dan meriam telah menjadi jamak digunakan. Musket dan meriam inilah yang digunakan para imperialis eropa untuk membantai bangsa Indian beserta produk budayanya di dunia baru yang diklaim sebagai milik mereka (Kasus penemuan benua Amerika oleh Colombus yang diikuti oleh kolonialisasi besar-besaran oleh bangsa2 Eropa barat).
Selama sekian ratus tahun musket dan meriam digunakan untuk berperang dalam konflik2 besar yang melibatkan orang Eropa, contohnya para perang 30 tahun di Jerman (1618-1648), perang suksesi Spanyol (1703-1714), perang kemerdekaan Amerika (1776-1781), dan tentu saja perang Napoleon (1804-1815). Tidak terhitung berapa juta manusia yang meninggal, cacat, atau kehilangan tempat tinggal akibat konflik yang menggunakan musket dan meriam ini. Pada akhir abad ke 19, perkembangan dalam dunia militer menjorok ke arah yang lebih jauh lagi. Richard Gatling dari Amerika Serikat menemukan senapan mesin, yang tentunya bisa digunakan untuk membunuh orang lebih banyak lagi, dan senapan tipe musket berhasil dimodifikasi menjadi tipe rifle yang lebih mudah digunakan. Dan Inggris pun berhasil menemukan tank pada awal abad ke 20. Pesawat tempur dan kapal selam pun mulai intensif digunakan.
Modifikasi
Modifikasi ini yang digunakan secara intensif di perang dunia ke I (1914-1918) yang memakan korban 20 juta jiwa manusia. Lebih jauh lagi, para ilmuwan Jerman berhasil menemukan gas Lewisite, yang ampuh untuk membunuh tentara Inggris di medan perang. Ditemukannya Lewisite, merupakan babak awak dari perkembangan senjata pemusnah massal (weapon of mass destruction).
Secara paradigmatik, perang dunia II (1939-1945) masih menggunakan sains-tek yang pernah digunakan pada PD I. Namun ada sedikit perkembangan. Proyek Manhattan yang dipimpin oleh DR. Robert Oppenheimer, seorang ahli fisika eksentrik, telah berhasil menguji coba bom atom pertamanya. Presiden Truman setuju menggunakan bom atom itu terhadap Jepang, yang waktu itu belum menyerah seperti Jerman.
Akhirnya kota Hirosima dan Nagasaki dibom dengan total sekitar 500.000 orang meninggal. Mengerikan. Sangat mengerikan. Penemuan bom atom merupakan puncak gunung dari perkembangan senjata pemusnah massal yang meliputi senjata biologi (bakteri/fungi/virus), Kimia (gas beracun), dan Fisika (nuklir). Senjata pemusnah massal pun masih terus digunakan dalam konflik besar dunia sampai detik ini, contohnya di perang Vietnam, Amerika menggunakan gas kimia tertentu untuk membabat hutan, sehingga tentara vietkong tidak bisa bersembunyi.
Melihat kasus-kasus di atas, mudah sekali mengajak orang untuk menjadi anti sains dan teknologi. Mudah sekali mengajak orang untuk menjadi pesimis, karena perkembangan sains-tek malah menjadi langkah maju menuju kepunahan umat manusia di bumi ini. Namun, sekali lagi, menurut saya, terlalu dini untuk pesimis.
Ada beberapa ilmuwan dari Amerika, seperti Albert Einsten dan Linus Pauling, yang secara frontal beroposisi dengan Oppenheimer. Menurut mereka, seharusnya teknologi nuklir digunakan semata-mata untuk kepentingan damai, maka dengan itu penggunaan bom atom harus ditolak. Karena pandangannya yang anti penggunaan bom atom itu, justru Linus Pauling dituduh sebagai seorang komunis yang pro Uni Soviet oleh pemerintah Amerika Serikat dan pasportnya dibekukan. Namun ini tidak menghalangi Pauling untuk mendapatkan nobel keduanya, yaitu nobel perdamaian karena idealismenya yang teguh dalam memperjuangkan perdamaian dunia..
Menurut hemat saya, sering kali kita memandang persoalan secara dualistik. Kita sering sekali memisahkan antara yang sekular dan religius, antara jiwa dan badan, antara ilmu sosial dan ilmu alam, antara politik kiri dan kanan, dan antara subjek dan objek. Saya meminjam pendapatnya Frijof Capra, menurutnya semua ini karena kita mengikuti filsafat Rene Descartes secara kaku dan dogmatis. Descarteslah menganggap bahwa seorang pengamat harus menjadi subjek otonom, yang terpisah secara tegas dari objek pengamatannya. Descartes dengan instrumen geometri analitisnya (bagian dari ilmu matematika), beranggapan bahwa semua fenomena alam dan kemanusiaan bisa dijelaskan dengan bahasa matematika.
Sebetulnya filsafatnya Descartes bagus, namun apabila diterapkan secara dogmatik, muncul berbagai kerancuan. Kita mengklasifikasikan fenomena alam dan sosial berdasarkan sistem biner. Setelah itu, tanpa sadar, kita pertentangkan dan ditabrakkan satu sama lain distingsi biner itu. Sering sekali wacana di masyarakat beredar untuk mempertentangkan antara sekular dan religius, sosial dan alam , China dan pribumi dsb. Filosofi biner ini justru menimbulkan kebingungan dan konflik di masyarakat kita. Mungkin apabila filosofi ini diterapkan di Eropa, yang membangun filsafatnya atas dasar konflik dan individualisme (dialektika) ini tidak ada masalah.
Tapi di Asia (Indonesia) dimana semangat kolektivisme masih kuat, ini problematis karena mengharapkan agar masyarakat hidup dalam konflik terus menerus antara pendukung salah satu nilai biner itu. Ini hanya memecah belah masyarakat dan memarginalisasikan mereka.
Lebih Arif
Melihat keadaan distingsi biner ini seharusnya kita lebih arif dalam menyikapi keadaan. Semua disitingsi biner antara dua hal yang bertentangan itu sebetulnya tidak lain adalah suatu manifestasi budaya, yang dengan kata lain adalah buatan manusia. Bila demikian, tentu saja terbuka akan kritik. Sudah bukan saatnya untuk menjadikan sains-tek menjadi semacam “dewa penyelamat” yang akan menolong kita, atau justru menjadikan sains-tek menjadi “malaikat maut” yang akan membunuh kita. Pandangan seperti ini memecah belah dan membuat masyarakat bingung. Mereka akan semakin bertanya-tanya apa gunanya sains-tek bagi kehidupan mereka karena tenggelam oleh pro kontra yang tidak ada habis-habisnya antara elit-elit teknokrat.
Saya percaya bahwa sebaiknya para teknokrat, dari berbagai bidang disiplin ilmu apapun, entah itu kimia, hukum, fisika, psikologi, dll, bersatu dan berpartisipasi dalam perkembangan sains-tek. Seorang ahli kimia dari FMIPA menemukan senyawa kimia yang punya potensi menjadi obat, namun bila produk itu telah matang menjadi obat yang mempromosikannya ke masyarakat adalah para ahli komunikasi massa dari FISIPOL. Adalah suatu kebajikan yang amat paripurna bila para teknokrat dari berbagai disiplin ilmu (sosial dan alam), bersatu dalam suatu sinergi yang selaras, harmonis, holistik dan apik, untuk menyusun suatu konsep sains-tek yang memiliki potensi untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat kita. Penelitian ilmu alam secara murni dan idealis memang masih diperlukan, tapi ingat bahwa masyarakat punya hak bertanya, bila dana penelitian itu dari pajak yang mereka bayar.
Bila demikian, tentu saja masyarakat punya hak untuk menuntut kegunaan penelitian itu untuk mereka. Walaupun bukan dari pajak masyarakat sekalipun, seorang ilmuwan tetap memiliki tanggung jawab sosial kemasyarakatan untuk mengaplikasikan sains-tek untuk perdamaian dunia, seperti yang ditunjukkan Albert Einstein dan Linus Pauling. Untuk menjadikan masyarakat mendapatkan kegunaan sains-tek secara optimal, peranan ilmu humaniora sama pentingnya dengan ilmu alam itu sendiri.
Ilmu alam dan ilmu sosial berasal dari satu induk, yaitu Filsafat. Sebagai matter scientarum, filsafatlah yang melahirkan mereka dan menjadikan mereka berdua menjadi seperti sekarang ini. Filsafat selalu mencari kebenaran, sementara anak-anaknya, yaitu ilmu sosial dan alam, mewarisi tugas dari ibunya untuk juga mencari kebenaran. Bila ilmu sosial dan alam dipertentangkan, berarti sama saja mempertentangkan kebenaran.
Mempertentangkan kebenaran berarti menegasikannya. Bila pencarian kebenaran tidak ada, peradaban manusia tidak memiliki alasan sama sekali untuk eksis. Para filosof jaman klasik, seperti Sokrates, Plato, dan Aristoteles, tidak pernah mempertentangkan ilmu alam dan sosial. Menurut mereka, ilmu harus diteropong dalam satu kesatuan organis, harmonis dan holistik, yaitu dalam rangka tercapainya kebahagiaan manusia.
Akhir kata, sebelum saya menutup tulisan ini, izinkalah saya mengutip perkataan seorang filosuf moral dan Belanda yaitu Baruch Spinoza. Beliau berkata ” Jangan menilai, jangan menghakimi, dan jangan mengikuti, namun harus mengerti dan harus memahami”. Demikianlah dalam hal ini sebaiknya kita singkirkan semua pemikiran negatif kita mengenai sains-tek dan berpikiran positf untuk bekerja sama mengembangkannya tanpa peduli dari kita ini berasal dari latar belakang ilmu apapun.
Daftar Pustaka:
  • Rusliwa Somantri, Gumilar. 2007. Transkrip pidato pengukuhan guru besar tetap di bidang Sosiologi Perkotaan: BeyondDelusion of Grandeur” Menuju Indonesia Baru “Bebas” Kemiskinan. FISIP UI.
  • Rakhmat, Jalaludin. 2000. Rekayasa Sosial: Reformasi, Revolusi, atau Manusia Besar?. Rosdakarya. Bandung.
  • Gregory, Andrew. 2002. EUREKA! The Birth of Science (terjemahan). Jendela Press. Yogyakarta.
  • Capra, Fritjof. 1999. The Turning Point (Terjemahan). Bentang. Yogyakarta.
  • Kuhn, Thomas. 1998. The Structure of Scientific Revolutions. Rosdakarya. Bandung.
 

Tips Praktis Mengenali Batu Ginjal


Batu ginjal sudah dikenal sejak zaman Mesir kuno. Ini terbukti dari ditemukannya batu ginjal di sebuah mumi yang berusia 7000 tahun.
“Sahabat dekat” batu ginjal adalah batu buli-buli yang terdapat di kandung kemih. Batu buli-buli juga disebut sebagai vesical stone atau bladder stone. Menurut catatan sejarah, Raja Leopold I dari Belgia, Napoleon Bonaparte, Napoleon III, Raja Louis XIV, George IV, Benjamin Franklin, Newton, Bacon, dan fisikawan Harvey serta Boerhaave ternyata merupakan penderita batu buli-buli.
Nah, untuk mengetahui tentang batu ginjal secara lebih jelas dan mendetail, silakan simak sajian berikut ini… . Selamat menikmati!!!
Sinonim
Nephrolithiasis, kidney stones, renal stones, urinary stones, urolithiasis, ureterolithiasis, kidney calculi,  renal calculi, ureteral calculi, urinary calculi, acute nephrolithiasis, urinary tract stone disease.
Definisi
Batu yang berada di ginjal dan salurannya.
Epidemiologi
Satu dari 20 orang menderita batu ginjal. Pria:wanita = 3:1. Puncak kejadian di usia 30-60 tahun atau 20-49 tahun. Prevalensi di USA sekitar 12% untuk pria dan 7% untuk wanita. Batu struvite lebih sering ditemukan pada wanita daripada pria.
Penyebab
Banyak faktor yang mempermudah terbentuknya batu ginjal, seperti: genetik (keturunan), riwayat sakit batu ginjal sebelumnya, kurang minum, aktivitas yang banyak mengeluarkan keringat, cuaca/iklim panas yang menyebabkan volume cairan tubuh cepat berkurang. Jenis pekerjaan, olahraga, atau hobi yang memicu dehidrasi. Konsumsi obat tertentu pemicu terbentuknya batu ginjal, misalnya: efedrin, obat pelancar kencing, antikejang, antivirus (indinavir; atazanavir). Obat lainnya: guaifenesin; triamterene; silicate (penggunaan  antacid yang mengandung magnesium silicate yang terlalu sering/berlebihan); juga obat-obat sulfa, termasuk: sulfasalazine, sulfadiazine, acetylsulfamethoxazole, acetylsulfasoxazole, dan acetylsulfaguanidine. Penyakit dan gangguan metabolisme tubuh, seperti: hiperparatiroidisme, hypercalciuria (peningkatan penyerapan kalsium di usus), penyakit rematik (asam urat atau gout artritis), penyakit usus. Kelainan anatomis (bentuk) ginjal dan salurannya. Batu kalsium, batu asam urat, batu struvite (batu infeksi), batu sistin.
Batu ginjal terbentuk akibat kejenuhan air seni, gangguan keasaman (pH) ginjal, dan menurunnya faktor penghambat kristal, seperti: sitrat, magnesium, protein Tamm-Horsfall, dan bikunin.
Gejala Klinis
Bisa tanpa keluhan sama sekali. Nyeri kolik, yang terasa di satu sisi pinggang atau perut, dapat menjalar ke alat kelamin (buah pelir, penis, vulva), muncul mendadak, hilang timbul, dan intensitasnya kuat. Nyeri ginjal (renal colic), yang terasa di pinggang, tidak menjalar, terjadi akibat regangan kapsul ginjal, sering berhubungan dengan mual dan muntah. Nyeri kandung kemih (buli-buli), terasa di bawah pusat. Urgensi, yaitu rasa ingin kencing sehingga terasa sakit. Disuria, yaitu rasa nyeri saat kencing atau sulit kencing. Polakisuria, yaitu frekuensi kencing yang lebih sering dari biasanya. Hematuria, yaitu terdapat darah atau sel darah merah (eritrosit) di air seni. Anuria/oliguria. Anuria yaitu jika produksi air seni < 200 cc/hari. Oliguria yaitu jika jika produksi air seni < 600 cc/hari.
Pemeriksaan Penunjang
Analisis batu, urin tampung 24 jam, urinalisis. Hitung sel darah lengkap (complete blood cell count). Kimia darah, meliputi: kadar elektrolit, kalsium, fosfat, asam urat, dan kreatinin serum. Analisis hormon paratiroid. Ultrasonografi, foto rontgen perut (plain film radiography), IVP (intravenous pyelography), CT scan, MRI (Magnetic Resonance Imaging).
Terapi
Obat penghilang nyeri, seperti: golongan narkotik (meperidine, morfin sulfat, kombinasi parasetamol dan kodein, atau injeksi morfin), golongan analgesik opioid (morphine sulfate, oxycodone dan acetaminophen, hydrocodone dan acetaminophen), golongan analgesik narkotik (butorphanol), golongan anti-inflamasi non steroid (ketorolac, diclofenac, celecoxib, ibuprofen). Antiemetic (metoclopramide) jika mual atau muntah. Antibiotik jika ada infeksi saluran kemih, misalnya: ampicillin plus gentamicin, ticarcillin dan clavulanic acid, ciprofloxacin, levofloxacin, ofloxacin. Untuk mengeluarkan batu ginjal dapat juga dengan obat golongan calcium channel blockers atau penghambat kalsium (nifedipine), golongan alpha-adrenergic blockers  (tamsulosin, terazosin), golongan corticosteroids atau glukokortikoid, seperti: prednisone, prednisolone. Obat pilihan lainnya: agen uricosuric (allopurinol), agen alkalinizing oral (potassium citrate). Tindakan intervensi lain yaitu dengan ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy), ureteroskopi, ureterorenoskopi, percutaneous nephrolithotomy, bedah terbuka.
Pencegahan
Minum air putih 2,3–3,3 liter setiap hari. Pembatasan garam dapur. Pembatasan protein hewani. Diet rendah oksalat (mengurangi konsumsi: sayuran berwarna hijau, gula bit, kacang-kacangan, biji-bijian, produk kedelai, teh, cokelat, strawberry. Diet rendah purin (mengurangi konsumsi: sarden, kerang, otak, jeroan; jantung, hati, usus, limpa). Memperbanyak konsumsi bayam, kangkung, kacang panjang dan daunnya, buncis, gandum, beras yang semuanya ini kaya akan serat tak larut yang akan mengikat kalsium, sehingga kalsium yang diserap usus berkurang, dan ekskresi melalui ginjal juga berkurang. Mengurangi konsumsi jus apel dan jus anggur, sering mengonsumsi: minuman jeruk, minyak ikan, vitamin B6, dan fitofarmaka penghancur batu ginjal, seperti: tempuyung, srigunggu, sambang getih, gempur watu, keji beling.
Tahukah Anda?
Penderita batu ginjal dan sedang menjalani diet rendah oksalat sebaiknya tidak mengonsumsi vitamin C dosis tinggi, karena vitamin C dapat meningkatkan kadar oksalat di dalam darah.
Referensi dan Bacaan Lebih Lanjut
1.    Cahyono, JBSB. Batu Ginjal: Bagaimana Mencegah & Menanganinya? Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 2009.
2.    Craig S. Renal Calculi. eMedicine Specialties > Emergency Medicine > Genitourinary. Updated: Dec 31, 2008.
3.    Finkielstein VA, Goldfarb DS. Strategies for preventing calcium oxalate stones. CMAJ. May 9 2006;174(10):1407-9.
4.    Preminger GM, Tiselius HG, Assimos DG, Alken P, Buck C, Gallucci M, et al. 2007 guideline for the management of ureteral calculi. J Urol. Dec 2007;178(6):2418-34.
5.    Webber R, Tolley D, Lingeman J. Kidney stones. Clin Evid. Dec 2005;(14):1048-56.
6.    Wen CC, Nakada SY. Treatment selection and outcomes: renal calculi. Urol Clin North Am. Aug 2007;34(3):409-19.
7.    Wolf Jr JS. Nephrolithiasis. eMedicine Specialties > Urology > Stones. Updated: Dec 10, 2008
Sumber gambar: http://www.pilotfriend.com/aeromed/

Menguak Misteri Menopause pada Pria


Sst..tahu ga sih…cowok ternyata bisa menopause, lho…Nah, baru tahu kan…makanya buruan simak tulisan berikut ini….
Sinonim
Andropause memiliki banyak nama antarab lain: sindroma andropause, PADAM (Partial Androgen Deficiency in the Aging Male), PTDAM (Partial Testosteron Deficiency in the Aging Male), menopause pada pria, climacterium pada pria, viropause, adrenopause, somatopause.
Definisi
Kumpulan gejala, tanda, dan keluhan pada pria yang mirip menopause.
Epidemiologi
Andropause umumnya dimulai pada usia 40-60 tahun.
Penyebab: faktor lingkungan, berupa: pencemaran/polusi lingkungan, pengaruh bahan kimia (termasuk  bahan pengawet makanan, limbah), kurang tersedianya air bersih, suasana lingkungan, kebisingan, ketidaknyamanan tempat tinggal, diet, pola makan. Faktor organik, yakni perubahan hormon, seperti: testosteron, DHEA (dehydroepiandrosteron), DHEA-S (Dehydroepiandrosteron Sulfat), melatonin, GH (Growth Hormone), IGF-1 (Insulin-like Growth Factor-1), prolaktin. Faktor psikogenik, misalnya: stres psikis dan fisik, pensiun, tujuan hidup yang tak realistis, penolakan terhadap kemunduran tubuh, kemampuan berpikir, disertai perasaan takut (takut: tua, ditinggalkan istri, pendapatan berkurang, sakit, mati).
Gejala Klinis
Terjadi perubahan mental dan psikis (psikologis), bisa berupa kelelahan mental, seperti: mudah lupa, perasaan tanpa gairah, merasa kurang energi, sering mengantuk, mudah tersinggung, berkurangnya refleks dan kesiagaan. Terjadi penurunan fungsi fisiologis, seperti: berkurangnya libido (hasrat seksual), perubahan tingkah laku seksual, berkurangnya ketajaman mental/intuisi, berkurangnya kemampuan ereksi. Terjadi perubahan tingkah laku, seperti: berusaha berpenampilan muda, rasa takut yang berlebihan akan menurunnya kesehatan, pencegahan atau pengobatan berlebihan, petualangan seksual. Dapat disertai berbagai keluhan, misalnya: depresi, tidak tenang, tidur gelisah, tidak enak badan, cemas, suasana hati sering berubah-ubah, takut sakit, takut mati, takut kehilangan (status sosial, respek dari kolega, kontrol diri), merasa tidak mampu (bekerja, olah-raga, berprestasi), tertidur setelah makan malam, kekuatan dan ketahanan otot menurun, tinggi badan berkurang, sedih dan/atau uring-uringan, berkurangnya kenyamanan dan kesenangan hidup (tidak bisa lagi menikmati hobi, tidak suka bepergian, tidak suka lagi menonton film). Juga terjadi perubahan hormonal yang harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium.
Terapi
Dukungan psikologis, pemberian multivitamin (terutama vitamin E dan D), pemberian tambahan kalsium. Jika terjadi penipisan rambut atau kebotakan, dapat diberi: minoxidil, tretinoin, finasteride, 17α-estradiol konsentrasi 0,025%. Pada penurunan libido maka atas petunjuk dokter, dapat diterapi dengan hormon testosteron, pemberian substitusi hormonal atau HRT (hormone replacement therapy), subtitusi hormon (testosteron, DHEA, melatonin, GH, dan IGF-1)
Pencegahan
Lingkungan perumahan yang tenang, nyaman, tempat tinggal yang “memadai”.  Mengutamakan keselamatan kerja jangka panjang, yaitu keselamatan dari efek samping penggunaan bahan kimia dan logam beracun dalam proses industri, bahan pengawet, debu atau partikel dalam industri, bahan beracun lain seperti: pestisida, insektisida, herbisida, dsb. Menghindari paparan polusi udara, seperti: polusi yang diakibatkan pembakaran industri, asap kendaraan bermotor, pembakaran sampah, “pembakaran hutan”, asap rokok. Menghindari makanan yang banyak mengandung bahan pengawet. Mereka/menulis ulang tujuan hidup dan buatlah analisis secara realistis. Mengurangi stres, misalnya dengan menyalurkan hobi, belajar menerima keadaan, jujurlah pada diri sendiri. Mempersiapkan masa pensiun, menghargai diri sendiri, mencoba memilih satu kegiatan yang menarik sedini mungkin. Komunikasi-sosialisasi yang baik. Cobalah mencari dan menjadi sahabat yang baik dan setia. Belajarlah mengendalikan diri. Tidak perlu menjadi “superman”. Banyak membaca buku. Jagalah kebugaran jasmani dengan olahraga rutin dan teratur, alternatif olahraga yang dapat dilakukan: jalan cepat, jogging, lari-lari, lompat, berenang, badminton, dansa, yoga, bersepeda, aerobik, Tai chi/Qi gong, senam Kegel. Hindari/hentikan rokok. Perbanyak mengonsumsi ikan laut atau minyak ikan minimal 2x seminggu. Usahakan berat badan ideal atau mendekati normal. Jangan sembarangan minum obat atau jamu. Segeralah berkonsultasi dengan dokter jika testis kemeng, kencing sakit (anyang-anyangen, Jawa), beser, ejakulasi dini, kencing mengejan atau tidak lancar.
Tahukah Anda?
Hormon testosteron pria menurun sekitar 1-15 % per tahun, dimulai pada usia 45 tahun.
Referensi
Ada pada penulis, Dito Anurogo, S.Ked.
Sumber gambar: http://nutritionresearchcenter.org/healthnews/wp-content/uploads/2008/03
 

Narsis Termasuk Gangguan Kepribadian

Narsis  ternyata juga masuk dalam gangguan kepribadian. Tepatnya gangguan kepribadian narsistik . Anda boleh tidak percaya dan barang kali, memang perlu sebuah bukti ilmiahnya.
Bagi orang psikologi, pasti tidak asing lagi dengan yang namanya Buku pegangan PPDGJ dan DSM IV-TR. Dalam buku tersebut dijelaskan, adanya aksis II yaitu gangguan kepribadian. Diantara sekian macam gangguan kepribadian, ternyata terdapat satu gangguan yang mungkin seseorang tidak menyadari akan adanya gangguan tersebut dalam dirinya. Yaitu narcissistic personality disorder (gangguan kepribadian narsistik).
Dalam buku Essentials Abnormal Psychology karya V. Mark Durand dan David H. Barlow, dijelaskan bahwa gangguan kepribadian narsistik adalah gangguan yang melibatkan pola pervasive dari grandiosities dalam fantasi atau perilaku; membutuhkan pujian dan kurang memiliki empati.
Orang-orang yang menilai “tinggi” dirinya sendiri – bahkan melebih-lebihkan kemampuan riil mereka dan menganggap dirinya berbeda dengan orang lain, serta pantas menerima perlakuan khusus, merupakan perilaku yang sangat ekstrem.
Dalam mitologi Yunani, Narcissus adalah seorang pemuda yang menolak cinta Echo dan sangat terpesona dengan keelokannya sendiri. Ia menghabiskan waktunya untuk mengagumi bayangan dirinya yang tercermin di danau. Para psikoanalis, termasuk Freud, menggunakan istilah narcissistic untuk mendeskripsikan orang-orang yang menunjukkan bahwa dirinya orang penting secara berlebih-lebihan dan yang terokupasi dengan keinginan mendapatkan perhatian (Cooper dan Ronningstam, 1992).
Deskripsi Klinis
Penderita gangguan kepribadian narsistik memiliki perasaan yang tidak masuk akal bahwa dirinya orang penting dan sangat terokupasi dengan dirinya sendiri sehingga mereka tidak memiliki sensivitas dan tidak memiliki perasaan iba terhadap orang lain (Gunderson, Ronningstam, dan Smith, 1995). Mereka membutuhkan dan mengharapkan perhatian khusus. Mereka juga cenderung memanfaatkan dan mengeksploitasi orang lain bagi kepentingannya sendiri serta hanya sedikit menunjukkan sedikit empati. Ketika dihadapkan pada orang lain yang sukses, mereka bisa merasa sangat iri hati dan arogan. Dan karena mereka sering tidak mampu mewujudakan harapan-harapannya sendiri, mereka sering merasa depresi.
Menurut DSM IV-TR, kriteria gangguan kepribadian narsistik yaitu, pandangan yang dibesar-besarkan mengenai pentingnya diri sendiri, arogansi, terfokus pada keberhasilan, kecerdasan, kecantikan diri, kebutuhan ekstrem untuk dipuja, perasaan kuat bahwa mereka berhak mendapatkan segala sesuatu, kecenderungan memanfaatkan orang lain, dan iri kepada orang lain.
Penyebab dan Penanganan
Beberapa penulis, termasuk Kohut (1971, 1977), percaya bahwa gangguan kepribadian narsistik muncul dari kegagalan meniru empati dari orang tua pada masa perkembangan awal anak. Akibatnya, anak tetap terfiksasi di tahap perkembangan grandiose. Selain itu, anak (dan kelak setelah dewasa) menjadi terlibat dalam pencarian, yang tak berkunjung dan tanpa hasil, figure ideal yang dianggapnya dapat memenuhi kebutuhan empatiknya, yang tak pernah terpenuhi.
Treatment research sangat terbatas, baik dalam hal jumlah studi maupun laporan tentang kesuksesannya (Groopman dan Cooper, 2001). Bila terapi dicobakan pada individu-individu ini, terapi itu sering kali difokuskan pada grandiositas, hipersensivitas terhadap evaluasi orang lain, dan kekurangan empati terhadap orang lain (Beck dan Freeman, 1990). Terapi kognitif diarahkan pada usaha mengganti fantasi mereka dengan focus pada pengalaman sehari-hari yang menyenangkan, yang memang benar-benar dapat dicapai. Strategi coping seperti latihan relaksasi digunakan untuk membantu mereka mengahadapi dan menerima kritik. Membantu mereka untuk memfokuskan perasaannya terhadap orang lain juga menjadi tujuannya. Karena penderita gangguan ini rentan mengalami episode-episode depresif, terutama pada usia pertengahan, penanganan sering dimulai untuk mengatasi depresinya. Tetapi, mustahil untuk menarik kesimpulan tentang dampak penanganan semacam itu pada gangguan kepribadian narsistik yang sesungguhnya.
Sumber Tulisan:
Anonim. 2009. Handout Psikologi : Gangguan Kepribadian. Yogyakarta: Tidak diterbitkan
Durand, V. Mark dan David H. Barlow. 2006. Essentials Abnormal Psychology. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kartono, Dr. Kartini dan Dali Gulo.2003. Kamus Psikologi. Bandung: Pionir Jaya
Muslim, Dr. Rusdi Editor. 2002. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ III. Jakarta: Tidak Ada Penerbit
foto:.spurgeon.org

Matahari Kembar, Fenomena Optis Atmosfer Bumi

Netsains.Com – Berita menghebohkan tentang munculnya matahari kembar banyak dibicarakan. Fenomena ini bukan pertanda bencana atau pertanda buruk lain, tapi ini fenomena alam yang tentu saja harus dijelaskan dengan sains.

Salah satu fenomena optis atmosfer yang sering kita lihat adalah pelangi. Ya, pelangi merupakan salah satu fenomena optis atmosfer yang paling umum terjadi di Indonesia.

Bagaimana dengan matahari kembar?

Mirip seperti pelangi yang terjadi akibat titik-titik air hujan, munculnya kembaran matahari ini disebut sun dog (anjing penjaga matahari). Gejala ini terjadi akibat adanya titik-titik es di atmosfer yang membiaskan cahaya matahari dan kemudian karena proses pelengkungan terjadi seperti pengumpulan (focusing).
Gejala sun dog ini juga disebut halo matahari, mirip seperti halo dari bulan. Sun dog ini akan terlihat ketika posisi matahari berada sekitar 2 derajad dari si pengamat. Jadi kalau di Indonesia semestinya akan terlihat pada saat matahari terbit atau matahari tenggelam. Namun sayangnya saat itu seringkali lebih banyak tertutup oleh awan atau embun.

Tahap demi tahap dari munculnya sund dog ini dapat dilihat disebelah kiri ini. Pada awalnya seberkas cahaya yang agak pudar terlihat dibagian atas ketika matahari berada pada sudut tinggi.

Kemudian ketika matahari berada pada sudut rendah seberkas cahaya tadi semakin terfokus dan menjadi lebih terang cahayanya.

Dan akhirnya cahaya ini terlihat mirip seperti kembaran si matahari yang berada di kiri kanan matahari ketika posisi matahari berada 2 derajad di atas horizon.

Dari Wiki dijelaskan bahwa halo adalah cincin cahaya yang berada disekitar bulan atau matahari. Cincin ini kan terbentuk mengitari bulan atau matahari. Halo (ἅλως; disebut juga nimbus, icebow, atau gloriole) adalah fenomena optikal berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari dan bulan, dan terkadang pada sumber cahaya lain seperti lampu penerangan jalan.

Ada berbagai macam halo, tapi umumnya halo muncul disebabkan oleh kristal es pada awan cirrus yang dingin yang berada 5–10 km diatas troposfer. Bentuk dan lokasi kristal es menentukan tipe halo apa yang akan terlihat. Cahaya yang dipantulkan pada kristal es dapat terpecah menjadi lebih dari satu warna, sama seperi pada pelangi.




Gambar di atas memperlihatkan bagaimana sinar matahari dibiaskan oleh titik-titik kristal es di atmosfer. Anjing penjaga matahari (sun dog) ini terlihat dua di sebelah kiri dan kanan dari matahari yang asli.

Namun tentu saja sebenarnya mataharinya ya tetap saja satu. Hanya karena biasan dari cahaya halo ini terkumpul di dua titik yang menyebabkan dua titik yang sangat terang mirip seperti cahaya matahari aslinya.

Fenomena-fenomena optis atmosfer cukup banyak selain pelangi, halo dan sun dog. Masih ada juga glories, aurora, corona, dan lain- lain.